Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 16.44 under


“Kristus telah menebus kita  dari kutuk hukum Taurat, dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: Terkutuklah orang yg digantung pada kayu salib”! (Galatia 3:13)


Ada suatu kisah nyata: Dulu, ada sepasang suami istri Kristen yg menikah, punya satu anak gadis perempuan yg sudah beranjak dewasa, pandai bergaul & cantik orangnya. Tetapi karena ada ketidak-cocokkan dalam rumah tangga, mereka bercerai; padahal mereka sudah tahu akan firman Tuhan, bahwa apa yg dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Dan akibat perceraian ini, maka keluarga ini, yakni suami istri dan anak perempuannya jadi hancur berantakkan, jatuh kedalam dosa dan terkena kutuk dosa hukum Taurat. Sebab mereka telah melanggar ketetapan & perintah Tuhan.

Perceraian kedua orang tuanya itu, telah mengakibatkan anak perempuan satu-satunya itu, menjadi seorang gadis yg broken home, tertolak & sangat kecewa kepada kedua orang tuanya. Dia berubah menjadi anak yg badung & pemberontak kelakuannya dan bergaul bebas dg pacarnya, sampai  suatu saat dia hamil. Ketika hamil  muda, pacarnya itu meninggalkannya.  Lalu, dia menikah dg seorang laki-laki lain yg menjadi suami pertamanya. Setelah melahirkan seorang anak, tidak berapa lama kemudian dia diceraikan oleh suaminya itu, mungkin karena ketahuan bahwa anaknya itu bukan anak dari si suami.  Tetapi karena perempuan itu cantik wajahnya, bisa menjaga kondisi badannya tetap langsing dan pandai bergaul, maka tidak berapa lama kemudian dia mendapatkan seorang suami yg cukup mapan dan baik hatinya. Rupanya Suami keduanya ini dapat menerima dia apa adanya, dan mereka-pun punya seorang anak dari suami keduanya ini. Namun sayangnya, suaminya ini mati karena terserang stroke.
Kemudian di usianya yg masih terbilang muda sekitar 35 tahunan, dia mencoba untuk mencari suami yg baru & baik hati serta bisa mencukupi kebutuhannya, seperti suaminya yg kedua dulu. Tetapi terus gagal selama bertahun-tahun, tidak berhasil. Akibatnya dia jatuh bangun beberapa kali dalam pelukan laki2 yg sudah beristri & cukup mapan, yg mau memeliharanya & mencukupkan kebutuhan hidupnya.

Sampai suatu saat, ketika dia sedang mengincar & mendekati seorang laki2 lain yg sudah beristri dan cukup mapan, tetapi keburu ketahuan oleh istri laki-laki itu. Dan setelah bertemu dg istri dari laki-laki itu, ternyata istri laki-laki itu jauh lebih cantik, lebih langsing dan jauh lebih muda dari dia. Akibatnya dia merasa sangat malu, terpukul dan depresi sekali. Padahal sebelumnya dia berhasil memikat beberapa laki-laki lain hanya dg mengandalkan kecantikkannya dan kondisi badannya yg baik.

Ketika dia malu, stress & depresi itu, untunglah datang seorang sahabatnya, seorang anak Tuhan yg menginjili dia dan mengajaknya untuk mencari Tuhan Yesus. Dan singkat kata, dia sungguh-sungguh bertobat, menyesali semua perbuatannya & menjadi seorang pengikut Tuhan Yesus, dan mulai belajar mencari Tuhan dg mengikuti sekolah Alkitab. Dalam mengikuti pendidikan di sekolah teologia itu, barulah dia menyadari asal-muasal dari semua kejadian, kesusahan & penderitaan yg terjadi dan telah menimpa dalam hidupnya, yakni akibat perceraian dari kedua orang tuanya. Setelah dia lulus dari sekolah teologia, dia menjadi seorang penginjil yg memberitakan kabar baik & menjadi saluran berkat Tuhan bagi banyak gereja-gereja di berbagai daerah.

Jadi sebagai anak-anak Tuhan, kita perlu sungguh sungguh menyadari bahwa pernikahan sepasang anak Tuhan dan diberkati resmi pernikahannya di gereja yg benar, adalah bukan suatu hal yg main2 atau sembarangan dan membolehkan mereka bisa kawin cerai se-enaknya kalau tidak cocok. Tidak....demikian halnya ! Karena institusi pernikahan itu sudah ditetapkan oleh Allah sejak zaman penciptaan Adam & Hawa dulu. (Kejadian 1:27-28 dan 2:24) Jikalau sebagai anak-anak  Tuhan, kita mengabaikan atau memandang remeh  suatu institusi pernikahan, maka  tindakan kita itu akan menyebabkan kehancuran suatu keluarga dari orang tua, sampai ke anak2 dan keturunannya. Kenapa ? Karena pernikahan yg diberkati oleh Tuhan melalui hambaNya, imam/pastor/pendeta sebagai utusanNya sah yg ditetapkan oleh suatu gereja, membawa konsekwensi, yaitu apa yg dipersatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. (Markus 10:6-9)

Apabila kita mengangap remeh & melanggar janji pernikahan kita, maka sebenarnya kita sudah melanggar suatu ketetapan Tuhan, dan membuat kita berdosa dan jatuh dalam salah satu kutuk dosa hukum Taurat yg mengikat. Kecuali kita mau sungguh-sungguh menyesal atas semua kesalahan/pelanggaran kita, bertobat dan berbalik datang percaya sepenuh hati kepada Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat, yg berkuasa mengampuni dosa dan menebus kita dari kutuk dosa apapun. (Matius 9:5-6 dan Galatia 3:13 dan Kisah Para Rasul 2:36) Maka kitapun akan terbebas dari semua itu.


Doa kami:
Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau sudah mengampuni segala dosa kami dan membebaskan kami dari kutuk dosa . Amin
0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin