“Pada waktu itu Yesus sedang
tidur di buritan disebuah tilam. Maka murid-muridNya membangunkan Dia dan
berkata kepadaNya: Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”( Markus 4:38)
Ada
suatu kesaksian dari seorang anak Tuhan, sbb:
Pada
bulan juli 2016, istri saya yg saya sangat kasihi, meninggal dunia. Hal ini
membuat saya merasa sedih luar biasa, selama beberapa bulan lamanya baik siang
maupun malam malam, saya sering sekali mencucurkan air mata, ketika teringat
akan semua kenangan hidup bersama istri saya. Hidup saya ini terasa kosong dan
tidak ada lagi harapan. Hal ini merupakan suatu badai hidup yg sangat berat
buat saya, tidak ada lagi semangat ataupun
kemauan utk bangkit dalam menjalani hidup ini. Sampai suatu saat ,saya
memutuskan untuk pergi beribadah kepada Tuhan Yesus di gereja. Ketika sedang
beribadah disana, saya mendengar lagu:
Engkaulah
perisaiku. Saat badai hidup menerpaku
Janji Mu di dalamku,.....Pulihkan jiwaku
Ku kan berdiri di tengah badai, Dengan kekuatan yang Kau berikan
Sampai kapanpun ku kan bertahan, .....Karna Yesus selalu menopang hidupku
Janji Mu di dalamku,.....Pulihkan jiwaku
Ku kan berdiri di tengah badai, Dengan kekuatan yang Kau berikan
Sampai kapanpun ku kan bertahan, .....Karna Yesus selalu menopang hidupku
Dan
ketika saya mendengar lagu itu, hati saya sangat tersentuh, lalu sambil
menangis, saya terus menyanyikan lagu itu. Setelah itu, saya terus menyanyikan lagu tsb dirumah selama
berhari-hari. Sampai suatu saat, saya
merasa sepertinya jiwa saya dipulihkan & diberi kekuatan oleh topangan dari
Tuhan Yesus. Terima kasih Tuhan Yesus,
karena Engkau selalu ada di dalam hati ku dan
Firman Mu di dalamku, Tenangkan jiwaku. Amin
Begitu
juga dalam nas tsb diatas, ketika angin topan badai mengamuk dg sangat dahsyat menerjang
perahu dan ombak menyembur masuk ke perahu, sehingga perahu mulai penuh dg air;
para murid Yesus merasa panik dan ketakutan. Sayangnya dalam panik & ketakutan
itu, mereka membangunkan Yesus yg sedang tidur diburitan perahu itu, dan
berkata: "Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?" (Markus 4:38) Lalu Yesus-pun bangun lalu meredakan angin
topan itu dan menenangkan danau. (Markus 4:39) Setelah angin topan badai reda
dan danau menjadi tenang & teduh, maka Yesus menegor murid-muridNya dan
berkata: "Mengapa kamu begitu
takut? Mengapa kamu tidak percaya?" (Markus 4:40) Seharusnya sebagai
murid-muridNya, mereka tidak perlu takut karena bukankah Yesus ada bersama
mereka dalam perahu itu saat itu ? Bukankah mereka sudah menyaksikan kuasa mujizat
& janji Tuhan, ketika mereka mengiringiNya?
Sebagai
orang-orang yg percaya kepada Tuhan/menjadi pengikutNya/muridNya, ketika kita
menghadapi menghadapi suatu masa depan yg suram tanpa harapan, tidak punya pekerjaan
dan tidak ada uang untuk menghidupi keluarga kita... dll; janganlah kita menjadi begitu panik dan ketakutan
seperti yg dilakukan oleh murid-murid Yesus diatas, sehingga akhirnya kita mengambil
jalan keluar yg pintas, antara lain dg cara bunuh diri ataupun dg melakukan
perbuatan yg jahat seperti merampok ...dll.
Seharusnya
ketika menghadapi suatu ancaman/badai hidup di depan kita, maka sebagai
orang-orang yg percaya kepada Tuhan, sebaiknya kita selalu ingat & percaya bahwa
Tuhan Yesus selalu ada bersama kita dan tidak pernah meninggalkan kita. Kecuali
kalau kita menolakNya, meninggalkanNya dan tidak menjadi pengikutNya lagi. Lebih baik kita bersama keluarga datang kepada
Tuhan Yesus, percaya kepadaNya dg sepenuh hati dan beribadah kepadaNya di
gereja meminta pertolonganNya, seperti contoh yg dilakukan oleh saudara kita
seiman yg ditinggal mati oleh istrinya tercinta dalam kisah diatas.
Memang rasa panik seringkali membuat kita memandang suatu masalah/badai hidup, menjadi jauh lebih besar dari yang seharusnya, sehingga membuat kita jadi ketakutan. Tetapi ingatlah, sebesar apa-pun suatu ancaman atau badai hidup yg menerjang kita, namun percayalah kuasa Yesus jauh lebih besar. Janganlah sampai Tuhan Yesus berkata kepada kita: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Memang rasa panik seringkali membuat kita memandang suatu masalah/badai hidup, menjadi jauh lebih besar dari yang seharusnya, sehingga membuat kita jadi ketakutan. Tetapi ingatlah, sebesar apa-pun suatu ancaman atau badai hidup yg menerjang kita, namun percayalah kuasa Yesus jauh lebih besar. Janganlah sampai Tuhan Yesus berkata kepada kita: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Percayalah kepada Tuhan dg sepenuh hati. Sebab Ia adalah Tuhan yang sanggup meredakan setiap ancaman/badai hidup dan memberikan ketenangan bagi jiwa kita. Sehingga bersama Yesus, kita akan dapat tetap tinggal tenang.
Doa
kami:
Tuhan
Yesus, kami umatMu percaya kepadaMu, tolonglah kami yg tidak percaya ini. Agar
dengan demikian kami tidak mudah panik
atau ketakutan dalam menghadapi setiap ancaman/badai hidup. Amin