“Engkau baik dan berbuat
baik ; ajarkanlah ketetapan-ketetapanMu kepadaku”. (Mazmur 119: 68)
Kurang lebih satu bulan yg
lalu supir istri saya yg sudah bekerja bertahun-tahun, tiba-tiba mengajukan
permohonan berhenti kerja, mungkin karena dia sudah dapat pekerjaan lain yg
jauh lebih besar gajinya. Tentunya kami kelabakan, karena tiba2 tidak punya
supir yg mengantarkan kami, terutama istri saya pergi kemanapun yg diperlukan.
Sedangkan saya sudah lama tidak menyetir pasca dioperasi besar. Saya masih bisa
mengendarai mobil ke tempat2 yg lalu lintasnya tidak terlalu padat atau yg
susah parkirnya. Sehingga kami benar2 kelabakan utk menari penggantinya.
Namun Yesus Kristus, Tuhan
sungguhlah Allah yg luar biasa baik, yang menolong kita dan yang memperhatikan semua
kita anak2Nya yg percaya kepadaNya & mengasihiNya.
Ketika berada dalam
kesusahan yg sedemikian selama dua hari, saya iseng-iseng berkata kepada istri
saya: Kenapa tidak telpon saja ke si anu saja. Memang dia adalah bekas anak
buah saya ketika bekerja di perusahaan yg dulu sama2 bekerja. Dia juga adalah seorang
yg seiman dg kami yg percaya kepada Tuhan dan patuh kepadaNya. Dulu jabatannya adalah
seorang manager, tetapi sekarang dia sedang kesulitan untuk membayar uang
sekolah anaknya yg ketiga & utk biaya kehidupannya sehari-hari. Sebab usahanya
bangkrut, semua uang hasil usaha mereka dibawa kabur oleh kawan dekatnya/partnernya yg menjalani usahanya sama-sama. Sekarang ex
anak buah saya & keluarganya tinggal jauh disuatu kota kecil di dekat
Bandung.
Semula saya tidak yakin
bahwa dia mau diberi kerjaan sebagai supir, tetapi istri saya telpon dia saja dan
berkata kepadanya: Saya lagi butuh
seorang supir, apakah kamu mau jadi supir ? Secara spontan dia menjawab mau bu,
tapi saya harus tanyakan dulu pada istri saya, apakah dia setuju, nanti saya
akan kabari ibu lagi.
Tidak lama kemudian , dia
telpon kembali ke istri saya: Saya siap jadi supir bu, dan kapan ibu butuhkan.
Istri saya berkata: Besok. Tapi bukankah
kamu kan dulu seorang manager, apakah kamu sungguh mau jadi supir? Betul bu, malah kami sekeluarga mengucap
syukur kepada Tuhan bahwa ada orang yg menawari pekerjaan kepada saya, karena
saya lagi sangat butuh biaya untuk membiayai uang semesteran anaknya yg sekolah
di suatu uninersitas negri. Istri saya bertanya : Berapa yg kamu butuhkan utk biaya sekolah
anakmu dan keluargamu? Sekitar rp lima jt bu sebulan, jawab si anu. Lalu istri saya
menjawab : Baiklah saya akan memberi kamu gaji rp lima jt sudah termasuk macam2 tunjangan sebulan.
Sekarang kesulitan baru
yg datang, sebab supir kami yg dulu hanya diberi gaji termasuk macam2 tunjangan
sekitar rp empat jt per bulan. Saya berdoa kepada Tuhan, bagaimana kami bisa
dapatkan tambahn uang sejuta setiap bulannya utk bayar gaji supir yg baru?
Sungguh sulit buat saya karena saya sudah berumur 70 th, sudah pensiun dan hanya terima tunjangan
pensiun yg kecil setiap bulan dan pas2an utk biaya kehidupan kami berdua. Lalu
Tuhan sadarkan saya dg hikmatNya:
Bukankah kamu setiap minggu ketika supir yg lama kerja, kamu panggil seorang
supir cadangan yg kamu bayar sehari minggu rp 200 ribu termasuk makan dan
lembur. Kalau hari minggu kan kamu bisa setir mobil sendiri ke gereja, sebab
jalannya tidak terlalu padat/ramai dan parkirnya juga mudah. Kalau kamu
sekarang setir mobil sendiri setiap hari minggu, nanti Aku yg tolong kamu spy
bisa menyetirnya dan supaya bisa parkirnya dll. Bukankah dengan demikian dalam
sebulan kamu dapat tabung sekitar rp sejuta sebulan, sehingga bisa bayar gaji
supir baru & tidak memberatkan kamu lagi ? Sebab Aku ingin agar kamu menolong
si anu, supir baru itu; sebab dia juga anakku yg sedang kesulitan.
Puji Tuhan! Sekarang kami
bisa punya supir dan uangnya kami juga cukup utk membayar gajinya dan dia dan
keluarganya sangat bersyukur kepada Tuhan. Si anu bercerita kepada kami, bahwa
sebelum dia memutuskan utk bekereja sebagai supir, dia bertanya kepada istrinya
dulu: Bagaimana pendapatmu kalau saya
bekerja sebagai supir? Kata istrinya : Pergi saja ke Jakarta jadi supir, jangan
ragu2 bukankah itu juga suatu pekerjaan yg baik ? Jadi sekarang si anu bekerja
sebagai supir dan setiap dua minggu sekali dia pulang kerumahnya di kota kecil
dekat Bandung utk berkumpul dg keluarganya.
Tuhan Yesus sungguh baik,
sangat baik dan teramat baik...., hal itu benar adanya bagi semua kita
anak-anakNya yg percaya kepadaNya dan mengasihiNya. Untuk itu, jangan takut,
jangan kuatir dan jangan bimbang kepadaNya. Ia selalu ada bersama kita, hidup
bersama kita sepanjang umur hidup kita.
Masa iya, Tuhan tidak
pelihara semua kita anak-anakNya yg percaya dan mengasihiNya, bukankah burung
diudara Tuhan pelihara, walaupun mereka tidak menanam, menabur dan tidak
mengumpulkan bekal dalam lumbung ? Demikian juga bunga bakung diladang yg
tumbuh, tanpa bekerja, tanpa memintal , tetapi Tuhan mendadaninya jauh lebih
baik dari Saloma & kemegahannya tidak berpakaian seindah bunga bakung itu ?
Tuhan pastilah akan memelihara kita anak2Nya yg percaya kepadaNya &
mengasihiNya. (Matius 6:26,28)
Mintalah kepada Tuhan
untuk mengajarkan kepada kita ketetapan-ketetapanNya dan mengerti akan
janji-janjiNya. Sehingga dg demikian, kita bisa mengerti, bagaimana ketetapan
Tuhan agar kita dapat berjalan sesuai dg jalanNya sepanjang hidup kita, dan
dapat senantiasa berpegang pada janji-janjiNya yg pasti akan digenapiNya.
(Mazmur 119:67)
Doa kami:
TuhanYesus, terima kasih
atas kebaikkanMu yg luar biasa bagi semua kami anak-anakMu yg percaya kepadaMu
& mengasihiMu. Amin