Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 06.19 under


“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yg benar, semua yg mulia, semua yang adil, semua yg suci, semua yg yg manis, semua yg sedap, semua yg disebut kebajikkan dan patut dipuji; pikirkanlah semuanya itu”. (Filipi 4:8)



Semua yang benar, yg mulia, yg adil, yg suci........ dll tsb diatas, adalah yg kita sebut sebagai hal-hal yg positip. Sedangkan semua yg tidak benar, yg tidak mulia, yg tidak adil dan yg tidak tidak suci....dll, adalah yg kita sebut sebagai hal-hal yg negatip.
Berpikir positip adalah sesuatu hal yg begitu mudah diucapkan namun begitu sulit untuk dilakukan.
Namun, walaupun demikian sulit utk dilakukan, serta diluar sana ada banyak diberitakan hal-hal yg buruk atau negatip, tetapi sebagai manusia ternyata kebanyakan dari kita tetap lebih cenderung untuk memilih hal yg positip daripada yg negatip.

Hal ini dibuktikan dalam suatu studi/penelitian yg diterbitkan oleh Proceeding of the National Academy of Sciences, yg telah menganalisa hampir dua juta artikel di berbagai surat  kabar dan jutaan buku, dan lebih dari 100 milliar situs online, tweeter, face book, lirik lagu, program TV, film dan postingan di media sosial dari seluruh dunia. Suatu tim peneliti, yg dipimpin oleh seorang professor dari departemen Matematik dan Statistik dari Universitas Vermont, dengan menggunakan algoritma computer yg dinamakan Hedonometer, utk menganalisa semua data tsb diatas. Dari analisa konten berbahasa Inggris, Spanyol, Jerman, Rusia, China Arab, Korea dan Indonesia tsb; para peneliti menemukan bahwa apapun medium atau bahasa yg dipakai , ternyata suasana hati dari kebanyakan orang adalah mereka lebih banyak memilih untuk menggunakan bahasa atau kata-kata yg positip daripada kata-kata yg negatip. 

Jadi, walaupun media masa seringkali memberitakan hal buruk & orang suka meng-unggah komentar negatip di media sosial, para peneliti mendapatkan bahwa penggunaan kata-kata positip, seperti “doa”, “keluarga”, “sehat”, “kasih”,“bahagia”; masih lebih besar daripada penggunaan kata-kata negatip, seperti “tabrakan”, “penjara”, “korban’, “pembunuhan”.  
Salah satu contohnya : Ketika ada berita bahwa teroris melakukan tindakan kejahatan, maka masyarakat cenderung merespons dg doa dan memberikan dana sosial bagi para korban; atau ketika wartawan meliput tentang kehancuran akibat longsor atau gempa bumi, maka masyarakat cenderung berusaha mencari kisah kepahlawanan dari para tim penyelamat, dan korban yg bertahan hidup. Jadi dari bencana atau peristiwa buruk yg sedang diberitakan, selalu saja ada upaya/usaha untuk menetralkannya dg menggunakan kata-kata/bahasa yg positip. 

Karena itulah, sebagai umat Tuhan, kita juga harus selalu belajar melatih diri untuk merubah cara berpikir kita, terhadap segala sesuatu yg terjadi dilingkungan sekitar kita dengan berpikir positip. (Roma 12:2)
Meskipun hal ini  tidak mudah dilakukan, karena setiap hari ada begitu banyak peristiwa tentang kebohongan dan fakta yg diberitakan & terjadi disekekitar hidup kita. Seringkali juga ada banyak orang yg memutar balikkan suatu kebohongan menjadi  fakta, dan fakta menjadi suatu kebohongan. Dan yang jadi pemenang adalah kebohongan.  Sehingga sebagai umat Tuhan, kita jadi bingung dan tidak tahu lagi mana kebohongan dan mana fakta? Tetapi ada satu hal yg perlu kita ingat, bahwa Bagaimanapun juga, pada akhirnya kebenaranlah yg akan mengungkap semua kebohongan itu, dan menjadi pemenangnya.

Oleh sebab itu firman Tuhan dalam nas tsb diatas katakan kepada kita, agar kita selalu berpikir tentang apa yg benar yg mulia, yg adil, yg suci dan yg berkenan kepada Tuhan. Ia menasihatkan agar kita selalu berpikir positip yaitu yg sesuai dg firman Tuhan, yg adalah kebenaran.
Untuk itu, marilah kita juga mulai membiasakan diri dengan melakukan hal hal berikut ini, yakni untuk lambat dalam berkata-kata dan lambat juga utk marah. (Yakobus 1:19) Beberapa contohnya:
Hari ini sebelum kita berkomentar/mengatakan kata kata yg tidak baik tentang seseorang, seperti : gosip, dusta; pikirkanlah apa akibatnya yg akan terjadi dengan orang tsb, oleh karena perkataan kita itu.
Hari ini sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan yg kita santap, pikirkanlah tentang seseorang yg tidak mempunyai apapun untuk dimakan.
Hari ini sebelum kita kecewa & marah kepada seseorang yg bersalah kepada kita, pikirkanlah bahwa tidak ada seorangpun yg tidak luput dari sebuah kesalahan.

Renungan ini dikirimkan oleh seorang saudari kita seiman dalam Tuhan, kawan sekerja Allah, yg tinggal di Jawa Barat. Semoga bermanfaat dan Tuhan Yesus memberkati kita semua.


Doa kami;
Tuhan Yesus, tolonglah kami agar kami mampu melatih diri kami, untuk merubah cara berpikir kami seperti yg dikatakan oleh firman Tuhan dalam nas tsb diatas. Amin




0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin