Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 13.45 under


“Kata Yesus kepadanya:  Akulah jalan kebenaran  dan hidup. Tidak ada seorangpun yg datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. (Yohanes 14:6)

 
Ada suatu kesaksian dari R.Moch. Erwin Sutikno SH, yg dituturkannya kepada Purnawan Kristianto.
Suatu kali Presiden Megawati mengadakan kunjungan kerja ke Lampung. Di antara para penyambutnya itu terdapat seorang purnawirawan ABRI. Walau wajahnya sudah berkerut-kerut, tetapi sisa-sisa kegagahan militer masih tampak dari sikap tubuhnya. Begitu Megawati melintas di depannya, pria ini bersikap sempurna sambil menghormati.  Langkah Bu Mega terhenti sejenak sambil mengamati wajah pria ini. Dia berusaha menggali ingatannya akan kenangan yang sudah lama sekali. "Lho, Paklik kok ada di sini?" tanya bu Mega & setelah berhasil mengingat siapa pria ini. "Sekarang Paklik kerja apa?" lanjut Bu Mega.
"Sekarang saya menjadi hamba Tuhan di wilayah sini," jawab pria ini. “Oh, bagus itu," kata Bu Mega.

Itulah sepenggal kisah pengalaman R. Moch. Erwin Soetikno, SH. Ketika masih berdinas di ketentaraan, dia pernah bertugas sebagai pengawal kepresidenan. Maka tak heran jika Erwin sangat dekat & akrab dengan anak-anak presiden, termasuk dengan Megawati. Akan tetapi prahara politik tahun 1965 telah mengubah jalan hidupnya. Tanpa dakwaan yang jelas, Erwin dijebloskan ke tahanan militer. Rupanya ini bagian dari rencana Tuhan atas hidupnya. Justru di dalam penjara ini, dia melihat penampakan Yesus & mengenalNya di tengah rasa sepi.
 
Bagaimana kisah pertobatannya..? Aku mulai mengenal Yesus di penjara, tepatnya di Rumah Tahanan Militer Kodam 08, Brawijaya. Hidup jauh dari anak dan isteri, membuatku merasa kesepian. Untuk membunuh rasa itu, aku lalu meminjam buku bacaan pada salah seorang kopral di penjara. Karena tak punya bacaan lain, kopral yang bernama Yohanes itu meminjamkan Alkitabnya padaku. Dalam waktu 40 hari aku dapat membaca tuntas isi Alkitab mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Dari Alkitab yang masih tertulis dalam bahasa Indonesia ejaan lama itu, aku banyak membaca ayat-ayat yang "menyakiti" hatiku sebagai umat penganut agama lain.

Namun, justru karena itulah aku jadi makin bersemangat mendalami Alkitab. Namun aku mulai gelisah saat membaca tulisan: "Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku". (Yohanes 14:6)
Selama lebih dari setahun, tepatnya sejak tanggal 11 Agustus 1968 hingga 10 Juni 1969, aku tidak mempunyai kegiatan selain mempelajari Alkitab. Sejak dulu, aku memang termasuk pemeluk agama yang fanatik dan senang mempelajari kitab. Setelah sekian lama mendalami Alkitab, akhirnya aku mendapat jawaban atas semua pertanyaanku selama ini. Seketika itu juga, pandanganku terhadap orang Kristen berubah. Aku tidak lagi menganggap mereka kafir, sebaliknya aku malah ingin berdoa dengan cara Kristen.
Sejak itu, setiap kali bangun atau sebelum tidur, sesudah atau sebelum makan aku selalu memanjatkan "Doa Bapa Kami" karena hanya itulah doa yang aku tahu.

Hingga pada suatu siang di tahun 1969, aku mengalami suatu peristiwa besar yang membuatku makin percaya pada Yesus. Saat sedang terbaring di pembaringanku di penjara tiba-tiba ada sinar terang benderang masuk ke ruanganku. Bersamaan dengan sinar itu aku melihat sosok Yesus berdiri dengan tangan yang masih nampak bekas lukanya mengarah padaku seakan memberi salam berkat. Penampakan itu hanya terjadi dalam waktu sekejap saja. Aku yakin sekali, dia pasti Yesus karena wajahnya sama persis dengan gambar yang sering aku lihat ketika SMA dulu. Setelah melihat penampakan itu, aku jadi semakin mantap mau ikut Yesus. Rasanya, Dia mengajariku secara langsung. Aku belajar ayat-ayat firmanNya yang menurutku sangat dahsyat, antara lain tentang iman sebesar biji sesawi yang bisa memindahkan gunung. (Matius 17:20),

Untuk lebih mendalami imanku, aku melakukan doa & puasa selama 50 hari berturut-turut. Waktu itu aku juga berjanji pada Tuhan: Kalau saja aku dapat bebas tanpa proses pengadilan, aku akan menjadi Kristen. Dan, mulai tanggal 10 Juni 1969, aku memenuhi janji itu karena aku dibebaskan dari penjara tanpa syarat.  Saat ini, aku menjadi ketua tim "Mawar Dari Saron" sebuah lembaga pelayanan yang khusus bergerak di bidang pemberian beasiswa untuk sekitar 116 hamba Tuhan, yang tinggal di pedesaan dan tersebar di Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan dan Jawa.  Kini, seluruh hidupku kupersembahkan hanya untuk kemuliaan nama-Nya.

Nah....agar kita kelak dapat datang kepada Allah Bapa di sorga, maka sebagai umatNya, kita harus belajar lebih sungguh lagi mengenal  Yesus. (Yohanes 14:7) Bagaimana caranya? Dg menambahkan kepada iman kita kebajikkan,,pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudar/i dan kasih akan semua orang. (2 Petrus 1:5-8)  

Renungan ini dikirimkan oleh seorang saudara kita seiman dalam Tuhan,dari tulisan Robert Situmorang, yg terambil dari sumber Tuhanyesusterangdunia.blogspot.co.id. Semoga bermanfaat & membuat kita lebih sungguh berusaha lagi utk mengenalNya.


Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah & mampukanlah kami untuk dapat lebih sungguh lagi percaya kepadaMu.  Amin


0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin