"Berserulah
kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan
memuliakan Aku.". (Mazmur 50:15)
Pernahkah kita
mengalami persoalan yg sulit dan seolah-olah menghadapi suatu jalan buntu dalam
permasalahan? Apa yang dilakukan seseorang ketika sedang menghadapi jalan
buntu? Pada umumnya mereka
menjadi takut, putus asa dan cenderung mengandalkan kekuatan lain, baik itu
kekuatan manusia, atau bahkan lari minta tolong kepada kuasa gelap, yang
penting masalahnya segera mendapatkan jalan keluar.
Bangsa Israel juga
pernah mengalami jalan buntu. Tatkala keluar dari Mesir untuk menuju tanah
Perjanjian, mereka dikejar-kejar pasukan Firaun. Sementara di depan mereka
terbentang Laut Teberau, dari kanan kiri mereka terhimpit gugusan
gunung-gunung. Secara logika, bangsa Israel benar-benar mengalami jalan buntu.
Saat menghadapi jalan buntu, bangsa Israel menjadi sangat takut, sepertinya
mustahil lepas dari kejaran tentara Firaun. Dalam saat yg terdesak itulah
mereka berseru-seru minta tolong kepada Tuhan dan Ia menyelamatkan mereka
dengan caraNya yang ajaib, yaitu dg memecah laut Teberau menjadi dua, sehingga
ada jalan bagi bangsa Israel utk menyeberanginya.
Demikian juga setiap
manusia pasti pernah mengalami persoalan yg sulit & sepertinya menghadapi
jalan buntu dalam menghadapinya. Namun Tuhan tidak pernah mengajarkan kita
untuk lari dari masalah itu, melainkan berani menghadapinya, karena Ia
menyertai kita.
Suatu contoh
berkaitan dg hal itu : Suatu ketika sekitar th 2008 perusahaan saya, merugi
besar sekitar 1,9 m, karena uang2nya dibawa lari oleh kepala-kepala cabang dari
beberapa kantor cabang yg ada di luar & dalam kota. Saya seolah-olah
menghadapi suatu jalan buntu & merasa kebingungan, bagaimana caranya saya
dapat mengembalikan kembali modal yg sudah ditanam di perusahaan saya, oleh
istri saya dan salah satu pemegang saham yg lain.
Disaat kebingungan
itu, saya berdoa kepada Tuhan dan minta tolong kepada Tuhan. Kemudian secara
tidak sengaja, saya mau ngobrol & menelpon kawan saya yg juga adalah
saudara seiman dalam Tuhan. Dia sekarang menjadi seorang presiden direktur dari
sebuah bank besar di Jakarta. Dan ternyata dia juga sedang susah &
kebingungan, karena ada salah satu debiturnya yg punya kredit macet yg sudah
bertahun-tahun, yg jumlahnya sekitar dua puluh lima juta us dollar banyaknya.
Saya katakan apa saya bisa bantu dan siapa debiturnya dan alamatnya? Ketika dia
sebutkan bahwa debiturnya adalah seorang usahawan yg begerak di usaha konsesi
pengeboran minyak bumi di Medan. Herannya mungkin hal ini adalah suatu rencana
Tuhan yg sudah disiapkannya bagi saya sebelumnya utk masa yg akan datang,
beberapa bulan sebelumnya saya bersama kawan saya pergi bertemu dg seorang
usahawan juga yg kebetulan adalah keponakkannya. Dalam pembicaraan dg usahawan
itu, saya mendengar bahwa dia dan partnernya dari Singapura akan mengambil alih
suatu usaha konsesi pengeboran minyak di medan. Lalu saya check data ke
Pertamina ternyata di Medan hanya ada satu konsesi yg diberikan utk usaha
pengeboran minyak.
Ketika saya teringat
akan hal itu, saya katakan kepada kawan saya itu bahwa saya bisa bantu tagihkan
tagihan macet itu, dan berapa fee yg akan saya peroleh kalau saya berhasil
menagihnya. Setelah sepakat dg fee tsb, lalu saya dan staf mulai bekerja
menghubungi debitur tsb. Dan ketika berhasil menemuinya dan saya katakan
permasalahannya, ternyata debiturnya itu adalah orang yg baik. Dia katakan
bahwa dia akan membayar hutangnya ke bank itu, tapi juga berkata tolong beri
dia waktu. Saya katakan bahwa saya tahu bahwa bapak akan menjual konsesi usaha
pengeboran minyak itu ke si “anu”, yaitu keponakkan kawan saya dan partnernya
orang Singapore yg akan membeli usaha pengeboran minyak buminya. Dia hanya
mengangguk saja kepada saya. Dan setelah beberapa kali negosiasi, akhirnya dia
setuju membayar hutangnya ke bank dg bank transfer. Dan keesokkan harinya saya
menerima cek dari bank itu sejumlah fee utk saya yg telah disepakati
sebelumnya. Dan sayapun kembali dg cek itu dan saya uangkan ternyata jumlahnya
2 m, jadi lebih 100 jt dari jumlah kerugian yg diderita oleh perusahaan saya.
Seketika itu dalam hanya dalam waktu 3 bulan saja, lepaslah saya dari jalan
buntu. Terpujilah Tuhan!
Milikilah penyerahan
diri penuh kepada Tuhan serta percayalah & andalkanlah Dia dalam segala
hal. Yakinlah bahwa Tuhan pasti sanggup membuka jalan baru untuk setiap
permasalahan yang kita alami. Adakalanya kita harus mengalami masalah sulit.
Tetapi bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita, namun Dia ingin membentuk dan
melatih iman kita supaya makin berakar kuat di dalamNya. (Ibrani 12:6) Masalah
yg sulit & jalan buntu dapat menjadi alat bagi Tuhan untuk menyatakan kuasaNya
atas kita. Sebab didalam Tuhan, tidak pernah ada jalan buntu. Renungan ini
disampaikan oleh salah seorang saudari kita seiman dalam Tuhan yg tinggal jauh di luar negri. Semoga bermanfaat dan Tuhan memberkati kita semua.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
tolonglah kami agar dapat belajar percaya & berserah kepadaMu sepenuhnya,
dan mampukanlah kami utk berseru kepadaMu, ketika dalam kesesakkan, dan Engkau meluputkan
kami. Amin