“Seperti bapa sayang
kepada anak-anaknya, Tuhan juga sayang kepada orang-orang yg takut akan Dia”.
(Mazmur 103:13)
Tuhan sayang kepada
orang-orang yang takut akan Dia. Tuhan tidak butuh kepandaian kita, Dia tidak
butuh fasih lidah kita. Dia tidak butuh doa yang panjang-panjang dan dahsyat. Dia
tidak kagum dengan hebatnya pelayanan kita, indah dan megahnya gedung kita.
Tetapi satu hal yang
pasti, Tuhan melihat sampai jauh ke dasar hati kita, apa yang menjadi motivasi
dan kerinduan kita saat mengiring "Dia".
Bagi seorang nenek
tua sederhana, yg percaya kepadaNya, meskipun dia kurang mengerti & tidak
fasih berbahasa Indonesia, dengan hanya dengan bilang "goea dan loe" dalam
doa, hal itu sudah lebih dari cukup bagi Tuhan! Tuhan sudah tahu dan mengerti. Doa
orang yg benar didengarNya. (Amsal 15:29)
Ada suatu kisah sejati,
suatu kesaksian dari adik ipar saya sbb:
Beberapa waktu yg
lalu, mertua perempuannya yg berusia 92 th, diajak ke gereja oleh temannya
sesama orang hokkian yg seumuran dg dia. Semula mertuanya ini tidak mau, karena
dia beragama nenek moyangnya. Tetapi temannya itu tetap mengajak
dia ke gereja utk beribadah kepada Tuhan. Namun di gereja dia malahan tertidur,
sebab dia kurang mengerti & kurang fasih berbicara bhs Indonesia.
Namun setelah beberapa kali didoakan
oleh temannya itu & pendetanya, akhirnya mama mertua adik ipar saya itu
percaya kepada Tuhan, dan bersedia
menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.
Ternyata, mertuanya
ini sangat tertib dan rajin beribadah kepada Tuhan di gereja. Dia memanggil
Yesus dg kata “Yoso”, sebab dalam bahasa hokkiannya “Yesus” adalah “Yoso”.
Pada suatu ketika kedua
lututnya sakit karena pengapuran. Lalu dibawa oleh mantunya, yaitu adik ipar
saya sebanyak dua kali. Mereka pergi kedua orang dokter ahli, tetapi tidak bisa
menyembuhkan sakit lututnya itu. Lalu pada malam harinya sekitar jam 12 malam,
mama mertuanya ini buka jendela kamar tidurnya dan berseru kepada Tuhan: “Yoso...loe
lihat, lutut goea sakit dan sudah pergi ke 2 dokter tapi masih sakit juga. Loe
tolong goea ya dan sembuhkan goea ! Kemudian dia tunduk sejenak, lalu menutup
jendelanya lagi dan tidur. Keesokan harinya, mertua adik ipar saya itu ternyata
sudah bisa bangun sendiri dari tidurnya dan lututnya sudah tidak sakit lagi.
Siang harinya adik ipar saya ini, datang lagi menjemputnya utk membawa
mertuanya berobat ke dokter ahli yg lain. Tetapi mama mertuanya bilang ke
mantunya : Goea udah sembuh, Yoso sudah sembuhkan goea.
Mendengar itu, adik
ipar saya ini terkagum-kagum akan imannya kepada Tuhan yg begitu besar dan
ternyata benar ketika diperiksa di dokter, kedua lututnya itu sudah sembuh.
Beberapa waktu
kemudian, sebelum mama mertuanya itu meninggal, dia berkata kepada anak kedua
dan anak pertamanya. Anak keduanya sakit jantung sudah di bypass dan juga dipasang
beberapa buah ring/stent, sedangkan anak pertamanya menderita sakit hepatitis
yg akut. Lalu mamahnya ini berkata kepada kedua anaknya: Kamu harus bertobat dan percaya kepada Yoso,
supaya kamu jangan menderita lagi dan
nanti masuk sorga. Tetapi sayangnya kedua anaknya itu tidak mau menuruti
perkataan mamahnya itu.
Kemudian sebelum,
meninggal mama mertua ipar saya itu berkata kepada adik ipar saya &
suaminya: Nanti belikan goea peti mati warna putih, dan goea tidak mau didoakan
lagi oleh para biksuni menurut agama nenek moyangnya dulu, mama mertuanya
bilang: Goea mau didoakan secara Kristen.
Demikianlah seperti
bapa sayang kepada anak-anaknya, Tuhan juga sayang kepada orang-orang yg takut
akan Dia. Yaitu antara lain, mereka yg mau datang kepadaNya dan percaya dg sungguh2 kepadaNya.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
penuhilah kami senantiasa dg roh takut akan Engkau, yakni membenci kejahatan,
kesombongan, tingkah laku yg jahat dan mulut penuh tipu muslihat. Amin