“Dalam segala sesuatu
telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus
membantu orang-orang yg lemah dan harus
mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab
Ia sendiri telah mengatakan : Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima”.
(Kisah Para Rasul 20:35)
Dalam nas tsb diatas,
rasul Paulus tidak pernah menginginkan atau mencari kekayaan dari kegiatannya mengabarkan Injil. Tetapi
sebaliknya Paulus lebih suka mengorbankan dirinya & miliknya utk para
jemaat Tuhan. Padahal Paulus memiliki kesempatan yg besar utk menjadi kaya
raya. Sebagai seorang rasul dg pengaruh yg besar atas orang percaya & dapat
melakukan mujizat2 kesembuhan; lagipula orang-orang Kristen jemaat mula-mula,
dan bahkan juga sampai jemaat Tuhan yg sekarang, mereka semua cenderung memberi
uang dan harta milik mereka kepada
pimpinan gereja, utk dibagikan kepada mereka yg membutuhkan. Seandainya
ketika itu rasul Paulus menarik keuntungan dari
karunia kesembuhan yg dikaruniakan Tuhan kepadanya & dari
kedudukkannya sebagai rasul; maka dia dapat hidup kaya raya. Tetapi hal itu
tidak dilakukannya, karena itu adalah suatu bentuk persembahan kasih &
setia-nya kepada Tuhan Yesus Kristus dan semua jemaat Tuhan serta sesama orang
sebangsanya. (Kisah para Rasul 20:33-34)
Pemikiran dan
tindakan yg seperti rasul Paulus demikianlah, yg seharusnya kita lakukan
sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan.
Contoh: Konon ada
sepasang suami istri Kristen yg sedang berkunjung ke rumah teman mereka yg
mempunyai kebun yg indah dan besar, ketika sedang berjalan-jalan di kebun tsb
mereka melihat ada seorang tukang kebun yg bekerja disana. Kemudian mereka berjalan lagi dan melihat ada sepasang sepatu usang yg lusuh. Mereka
yakin bahwa itu adalah sepatu milik si pekerja kebun yang sedang bekerja di
sana, yang sebentar lagi akan menyelesaikan pekerjaannya.
Mereka mau coba
menjadi pelaku firman Tuhan dalam nas tsb diatas, lalu dg diam-diam mereka
memasukkan beberapa lembar uang ke dalam sepasang sepatu tukang kebun itu.
Setelah itu, mereka sembunyi dibalik semak2 sambil mengintip dan menyaksikan
bagaimana respons dari tukang kebun miskin itu?
Benar saja tidak
berapa lama kemudian datanglah si pekerja kebun itu sambil mengibas2 kan
keringatnya & kotoran dari pakaiannya. Lalu dia menuju tempat sepatunya yg
dia tinggalkan sebelum bekerja.
Ketika dia memasukkan
kakinya ke dalam sepatu, dia menjadi terperanjat, karena ada sesuatu yg
mengganjal di dalamnya. Saat dia keluarkan ternyata…....uang..! Lalu dia
memeriksa sepatu yg satunya lagi, ternyata juga berisi uang..! Dia memandangi
uang-uang itu berulang-ulang seolah dia tidak percaya dg penglihatannya.
Setelah itu dia memutar pandangannya ke segala penjuru dia tidak melihat
seorangpun.
Lalu dia masukkan
uang itu ke dalam sakunya, kemudian dia berlutut sambil menengadah ke ke langit
dan menangis. Dia berbicara dg suara tinggi berbicara kepada Allah: “Aku
bersyukur kepada-Mu, ya Allah, Tuhanku yg maha Pengasih dan Penyayang.
Engkaulah Tuhan Yang Maha Tahu bahwa istriku lagi sakit dan anak-anak ku lagi
kelaparan. Mereka belum mendapatkan makanan hari ini. Engkau telah
menyelamatkanku, anak-anak ku dan istriku dari penderitaan...” Dia terus
menangis dalam waktu cukup lama sambil memandangi langit sebagai ungkapan rasa
syukurnya atas karunia dari Allah Yang Maha Pemurah.
Sepasang suami istri ini sangat terharu dengan pemandangan yg mereka lihat di balik persembunyiannya. Air mata mereka meleleh tanpa dapat mereka bendung. Mereka sudah mendapatkan pelajaran dari firman Tuhan dalam nas tsb diatas yg tidak akan mungkin mereka lupakan seumur hidup mereka. Sekarang mereka baru sungguh-sungguh merasakan makna/kebenaran dari firman Tuhan tsb, yg dulu belum mereka yakini dalam hidup mereka; bahwa sungguh benar : “Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima”.
Sepasang suami istri ini sangat terharu dengan pemandangan yg mereka lihat di balik persembunyiannya. Air mata mereka meleleh tanpa dapat mereka bendung. Mereka sudah mendapatkan pelajaran dari firman Tuhan dalam nas tsb diatas yg tidak akan mungkin mereka lupakan seumur hidup mereka. Sekarang mereka baru sungguh-sungguh merasakan makna/kebenaran dari firman Tuhan tsb, yg dulu belum mereka yakini dalam hidup mereka; bahwa sungguh benar : “Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima”.
Untuk itu sebagai
orang yg percaya kepada Tuhan, percayalah dan lakukanlah firman Tuhan tsb
diatas itu. Ada berbagai macam bentuk pemberian kasih & setia yg
dapat kita berikan kepada Tuhan & sesama.
Antara lain:
Memaafkan kesalahan orang, di saat kita mampu melakukan balas dendam,... sebab
itu adalah suatu bentuk pemberian kasih kita kepada Tuhan & sesama. (Roma
12:18) Atau mendoakan teman atau sesama kita, tanpa sepengatahuan mereka. Itu
juga adalah merupakan suatu bentuk pemberian kasih kita kepada Tuhan dan sesama.
(Matius 6:6) Demikian juga menahan diri dari menyebarkan fitnah/keburukkan
sesama kita dibelakangnya. Sebab itu juga adalah suatu bentuk pemberian kasih
& setia kita kepada Tuhan &
sesama, yg akan membuat kita layak utk boleh datang kepada Tuhan. (Mazmur 15:3)
Doa kami:
Tuhan Yesus yg baik,
ajar kami Tuhan agar lebih lagi dapat selalu berterima kasih kepadaMu, yakni dg
melakukan semua firmanMu & perintahMu dg sukacita, taat dan setia. Amin