“Sesungguhnya Allah
adalah penolongku; Tuhanlah yg menopang aku”. (Mazmur 54:6)
Dalam nas tsb diatas Daud seringkali menulis Allah dan Tuhan, karena dia
mengerti bahwa tiada Allah selain Tuhan. (2 Samuel 22:32 dan 2 Samuel 7:22)
Dalam nas tsb diatas Daud
seringkali menulis Allah dan Tuhan, karena dia mengerti bahwa tiada Allah
selain Tuhan. (2 Samuel 22:32 dan 2 Samuel 7:22)
Dalam
nas tsb diatas Daud seringkali menulis Allah dan Tuhan, karena dia mengerti
bahwa tiada Allah selain Tuhan. (2 Samuel 22:32 dan 2 Samuel 7:22)
Ada
seorang kristen yg bernama Jose, dia bercerita mengenai masa lalunya yang
kelam. Setiap malam dia menghabiskan waktu nongkrong di alun-alun kota dan baru
pulang esok paginya. Konflik dan perkelahian menjadi "makanan"
sehari-hari bagi Jose. Namun, dia merasa tenang karena memiliki kenalan seorang
aparat yang sangat berpengaruh. Sampai suatu ketika, orang yang dia andalkan
mengalami kecelakaan, yang mengakibatkan kematiannya. Jose pun bingung &
hilang percaya diri, karena merasa tak ada lagi orang yang dapat diandalkan.
Ketika itulah,Tuhan mengingatkannya untuk kembali kepada-Nya dan belajar
mengandalkan Dia dalam menjalani kehidupan.
Dalam
mazmurnya, Daud-pun mengakui bahwa Tuhanlah kekuatan, benteng keselamatan dan
penolong baginya. (Mazmur 28:8 dan Mazmur 54:6)
Itulah
tiga alasan yang lebih dari cukup untuk membuat Daud bersukacita, percaya
kepada-Nya, memuji Dia dan bersyukur kepada-Nya. Alkitab pun memberi banyak
informasi yang sangat jelas bagi kita mengenai kehidupan Daud yang tidak mudah.
Rencana Allah yang menetapkan dia menjadi raja membawanya mengalami berbagai
problema kehidupan, termasuk perlawanan dari saudara sebangsanya, juga dari
musuh-musuh bangsa Israel yang dipimpin olehnya. Tanpa kekuatan, perlindungan
dan pertolongan dari Allah, mustahil Daud dapat menghadapi semuanya itu hingga
masa tuanya.
Fakta
kehidupan menunjukkan, bahwa tanpa campur tangan Allah, maka kehidupan akan
semakin sulit dijalani. Bagi semua kita, sebagai umat Allah, seringkali Allah
terpaksa "mengambil" hal-hal yang mereka andalkan, supaya mereka
belajar bergantung dan berharap kepada-Nya.
Pertanyaannya
bagi semua kita para pembaca renungan pdairhidup : Siapakah yang selama ini
kita andalkan? Apakah harta kekayaan kita, simpanan kita, apakah usaha
kita/pekerjaan kita, apakah relasi/koneksi kita yg kuat, apakah
kekuatan/kekuasaan kita, jasmani kita yg sehat atau anak-anak kita....dll ?
Semuanya bagus kalau kita mempunyai semua itu, tetapi janganlah kita
mengandalkan semua itu. Raja Daud yg sangat berkuasa dan kaya raya, sehat,
pemberani, ahli berperang; tetapi dia tidak pernah mau mengandalkan semuanya
itu, melainkan sejak muda sampai dia mati, dia tetap taat & setia
mengandalkan Tuhan saja sampai akhir hidupnya.
Marilah
kita ikuti teladan raja Daud, andalkanlah Tuhan Allah kita dan berharaplah
kepadaNya saja senantiasa selama kita hidup. Maka hidup kita pasti akan
diberkati Tuhan, dg tidak berkekurangan Sesuatu apapun dan tidak kuatir dalam
tahun-tahun yg kering, dan selalu menghasilkan buah sukacita, damai sejahtera,
kasih, damai sejahtera, kemurahan, kebaikkan ...dll. (Galatia 5:22 dan Yeremia
17:7-8)
Renungan
ini dikirimkan oleh salah seorang saudari kita seiman, kawan sekerja Allah yg
tinggal jauh di luar negri. Semoga bermanfaat dan Tuhan memberkati kita semua.
Doa
kami:
Tuhan
Yesus, Engkaulah kekuatan, benteng keselamatan dan penolong kami. Mampukanlah
kami agar senantiasa berharap dan mengandalkan Engkau saja seumur hidup kami.
Amin