“Ketika Saul mendengar
kabar itu, maka berkuasalah Roh Allah atas dia, dan menyala-nyalah amarahnya dg
sangat”. (1 Samuel 11:6)
Kalau kita baca tulisan
dalam kitab 1 Samuel 11:1-15, kita akan mendapatkan salah satu bentuk ujian
dari Tuhan bagi semua kita umatNya.
Meskipun tidak ada seorang
pun yg menginginkan adanya kesulitan atau badai kehidupan menerpa dalam
hidupnya. Maunya sih, hidupnya selalu lancar, berhasil, sehat, tenang dan
berbahagia ! Akan tetapi dalam kenyataannya, ternyata tidak demikian halnya.
Sebab kesulitan/badai hidup malahan kerap kali datang menghampiri, tanpa kita
duga-duga sebelumnya.
Tetapi justru kesulitan
& hal-hal yang tidak disukai itulah, yang sering kali dipakai Tuhan untuk
membentuk dan menumbuhkan karakter kita. Melalui ujian dalam hidup kita itulah,
iman kita kepada Tuhan diuji. Apakah kita akan lulus atau tidak ?
Pada awal pengumuman Saul sebagai raja, tidak semua orang Israel mau menerima dia. Tetapi masalah yang kemudian datang menghampiri bangsa itu, justru hal itu menjadi alat di tangan Tuhan untuk menguji kepercayaan Saul kepada Tuhan dan sekaligus untuk membesarkan namanya di hadapan bangsa Israel. (1 Samuel 11:1-3,9-11)
Pada awal pengumuman Saul sebagai raja, tidak semua orang Israel mau menerima dia. Tetapi masalah yang kemudian datang menghampiri bangsa itu, justru hal itu menjadi alat di tangan Tuhan untuk menguji kepercayaan Saul kepada Tuhan dan sekaligus untuk membesarkan namanya di hadapan bangsa Israel. (1 Samuel 11:1-3,9-11)
Hal ini terlihat dari
kenyataan bahwa Roh Tuhanlah yang mula-mula menjadi inisiator dalam tindakan
Saul , dan Roh Tuhan pulalah yang menggerakkan hati bangsa Israel untuk merasa
takut kepada Saul. (1 Samuel 11:6- 7,12-13) Kepemimpinan Saul sangat erat
bergantung pada kepemimpinan Tuhan. Hanya ketika Saul taat pada pimpinan-Nya,
Tuhan pun memberikan kemenangan. Kemenangan Saul ini adalah suatu kemenangan
yang penting. Bagi Saul kemenangan itu membuat dirinya belajar mengenal siapa
Allah. Bagi bangsa Israel, kemenangan ini membuat mereka memuliakan Tuhan yang
telah memilih Saul sebagai raja atas mereka. (1 Samuel 11:15)
Demikian juga halnya dg kita, ketika Allah mengizinkan kesulitan atau badai hidup datang menghampiri kita, tujuanNya adalah untuk membentuk kita menjadi lebih baik. Dan justru dalam kesemuanya itu, ingatlah bahwa di dalam setiap kesulitan itu, Allah selalu menyertai kita. Untuk itu, janganlah kita mencoba untuk bertindak sendirian ataupun mengandalkan diri sendiri, lalu melupakan Tuhan & perintahNya dan tidak mengandalkanNya lagi. Sebab justru dengan belajar mengandalkan Tuhan dan menaruh pengharapan kita kepadaNya -lah, maka kita menjadi anak-anak Tuhan yang tangguh dan diberkati. (Yeremia:17:7-8)
Demikian juga halnya dg kita, ketika Allah mengizinkan kesulitan atau badai hidup datang menghampiri kita, tujuanNya adalah untuk membentuk kita menjadi lebih baik. Dan justru dalam kesemuanya itu, ingatlah bahwa di dalam setiap kesulitan itu, Allah selalu menyertai kita. Untuk itu, janganlah kita mencoba untuk bertindak sendirian ataupun mengandalkan diri sendiri, lalu melupakan Tuhan & perintahNya dan tidak mengandalkanNya lagi. Sebab justru dengan belajar mengandalkan Tuhan dan menaruh pengharapan kita kepadaNya -lah, maka kita menjadi anak-anak Tuhan yang tangguh dan diberkati. (Yeremia:17:7-8)
Benarlah pepatah yg
mengatakan bahwa Tidak ada kapten kapal atau pelaut tangguh yg muncul dari laut
yg tenang. Sebaliknya ketika laut diterjang oleh badai bergelombang yg besar
& dahsyat, dan kapten atau pelaut itu dapat menghadapinya sampai kapalnya
selamat dari badai ombak yg besar tsb. Maka kita telah menemukan seorang kapten
atau pelaut yg tangguh.
Renungan ini
dikirimkan oleh salah seorang saudari kita seiman, kawan sekerja Allah yg
tinggal jauh di luar negri. Semoga bermanfaat dan Tuhan memberkati kita semua.
Doa kami:
Tuhan Yesus, ingatkanlah
kami umatMu, bahwa Engkau selalu menyertai kami sampai kepada akhir zaman.
Sehingga kami dapat belajar selalu mengandalkan Engkau saja dalam menjalani
hidup kami. Amin