“Jika engkau tawar hati pada masa kesesakkan, kecillah kekuatanmu”.
(Amsal 24:10)
Tawar
hati pada masa kesesakkan bukan hanya terjadi kpd orang yg tidak percaya kepada
Tuhan, tetapi juga terjadi pada orang-orang yg percaya kepada Tuhan.
Tawar
hati kata lainnya adalah gampang menyerah atau jadi takut. Dan lawan katanya
adalah pantang menyerah atau tetap berani. Sebagai umat Tuhan, ketika kita menghadapi
persoalan, kesesakkan, penderitaan yg seolah-olah tidak kunjung habisnya dalam
hidup ini, lalu kita gampang menyerah; maka nas firman Tuhan diatas katakan
bahwa kekuatan kita kecil atau kita adalah orang yg gampang menyerah, mudah kuatir, takut, stress
tertekan dll.
Kalau begitu juga halnya, maka pastilah iman kita kepada Tuhan juga adalah iman yg mudah mati atau gampang menyerah. Untuk itu, janganlah kita mudah tawar hati ketika pada masa kesesakkan, sebab kita mempunyai Tuhan yg ajaib & maha kuasa dan tidak ada yg mustahil bagiNya. Dan Tuhan juga selalu menyertai kita dan Ia kita tidak akan pernah mengecewakan kita. (Matius 1: 23 dan Bilangan 23:19)
Janganlah
kita mau mengikuti contoh nabi Elia yg tawar hati ketika dia dalam kesesakkan,
dia minta spy Tuhan ambil saja nyawanya, karena saking stress dan takutnya. Pada
waktu dia mendengar bahwa ratu Izabel mau membunuhnya, maka takutlah dia, lalu bangkit dan
pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk
wilayah Yehuda, dia meninggalkan bujangnya di sana. Tetapi dia sendiri masuk ke
padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar.
Kemudian dia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan,
ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek
moyangku." Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Untung
saja Tuhan mengasihinya lalu mengutus malaikatNya menyentuh dia serta berkata
kepadanya: "Bangunlah, makanlah!" Ketika ia melihat sekitarnya, maka
pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air...dan
seterusnya. (1 Raja-Raja 19:1-7)
Sebaliknya,
sebagai umat Tuhan lebih baik kita ikuti contoh Yakub yg tidak tawar hati, meskipun
dia berada dalam kesesakkan ketika mendengar bahwa kakaknya Esau mendatangi dia
dg pasukkan tentaranya hendak membunuhnya. Sebab puluhan tahun yg lalu, Yakub
telah menipu Esau dan mencuri hak anak sulung dari Esau kakaknya. Itu adalah karena
kesalahan Esau sendiri yg memandang rendah hak kesulungannya dan karena Esau orang
yg rakus dia rela menukar hak kesulungannya dg semangkuk sop kacang merah. (Kejadian 25:29-34)
Tetapi ketika ayahnya Ishak memberi berkat hak anak sulungnya kepada Yakub,
Esau jadi sangat marah kepada Yakub dan dia berkata kepada dirinya bahwa dia
akan membunuh Yakub adiknya. (Kejadian 27:41) Apa yg dilakukan Yakub ketika dia
dalam kesesakkan? Dia pantang menyerah dan bergumul dalam doa kepada Tuhan
semalaman.
Sehingga
akhirnya Yakub menang dalam pergumulannya melawan Allah. Yaitu Yakub sadar
bahwa Tuhan sudah memberkatinya dg berkat hak anak sulung melalui ayahnya
Ishak. Berkat kesulungan yg dia terima dari Tuhan melalui Ishak adalah bahwa “dia
akan jadi tuan atas saudara-saudaranya termasuk Esau”. (Kejadian 27:29) Jadi kenapa
dia harus menyerah dan takut kepada Esau? Yakub percaya dg sepenuh hati &
berserah kpd Tuhan bahwa dia ada ditanganNya. Yakni nyawanya, hidup & mati nya, masa
depannya, keluarganya, harta kekayaannya, masalahnya ....dll, semuanya ada
ditangan Tuhan. Sehingga akhirnya Tuhan mengganti namanya menjadi Israel. (Kejadian
32:28) Setelah menang bergumul semalaman dalam doa melawan Tuhan, Yakub tidak takut lagi ketika di pagi harinya dia mesti bertemu Esau.
Jadi
sebagai orang yg percaya kepada Tuhan, ketika kita berada dalam kesesakkan yg
amat sangat; seharusnya kita harus tetap pantang menyerah, tapi bergumul-lah dalam doa
kepada Tuhan. Sampai kita mendapat ketetapan hati bahwa kita ini ada ditangan
Tuhan dan berserah penuh kepadaNya. Termasuk nyawa kita, hidup & mati kita, masa depan
kita, keluarga kita, masalah kita, semuanya ada ditanganNya. Jadi kenapa mesti
menyerah, takut kuatir dll ? Bukankah Yesus Kristus, Tuhan adalah Allah
penyelamat kita/Imanuel dan Allah yg selalu menyertai kita sampai akhir zaman. (Matius
1:21-22) Tuhan pasti akan jadikan kita pemenang yg mampu mengatasi segala
kesesakkan kita.
Doa
kami:
Tuhan
Yesus, tolonglah & mampukanlah kami ketika dalam kesesakkan, agar dapat
terus berdoa kepadaMu, seperti ketika dahulu ketika Yakub bergumul dalam doa
kepadaMu dan menang. Amin