“Allah bukanlah manusia,
sehingga Ia berdusta, bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia
berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya”? (Bilangan 23:19)
Orang tua, anak atau
saudara, atau sahabat dan sesama kita, seringkali berdusta dan mengecewakan
kita dalam hidup ini. Tetapi nas firman Tuhan diatas berkata kepada kita bahwa Tuhan
tidak berdusta dan selalu menepati perkataanNya, sebab Ia bukan manusia. Atau
dg kata lain firmanNya dan janjiNya adalah “Ya dan Amin”. Artinya semua yg dikatakan Tuhan dan
dijanjikanNya pasti akan terjadi. Jadi bukan “mudah-mudah-an” atau “semoga”.
Jadi, kalau Tuhan
sudah berfirman dan mengingatkan kita oleh hikmatNya melalui rasul Paulus,
bahwa pencobaan-pencobaan yg kita alami adalah pencobaan-pencobaan yg biasa, yg
tidak melebihi kekuatan kita sebagai manusia. Maka apa yg dikatakanNya itu
benar adanya. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kita
dicobai melampaui kekuatan kita. Pada waktu kita dicobai Ia akan memberikan
kepada kita jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya. (1 Korintus 10:13)
Maka sebagai umatNya,
seharusnya tanpa-ragu-ragu kita dapat sepenuh percaya kepada firman Tuhan ini
dan teguh berharap kepadaNya, sebab Ia pasti tidak akan mengecewakan kita. Pada
waktunya, kita pasti akan memperoleh jalan keluarnya. Dan Ia pasti akan menepatinya bagi kita. Hal
ini sudah seringkali saya saksikan berkali-kali, ketika saya sedang lemah
tubuhnya atau karena disibukkan dg kegiatan sehari-hari, sehingga tidak bisa
membuat renungan harian pdairhidup; lalu saya dan istri berdoa kepada Tuhan,
dan tidak berapa lama kemudian Tuhan menolong kami dg hikmatNya, sehingga
renungannya bisa dibuat tepat pd waktunya.
Demikian juga kita
harus berhati-hati dg apa yg kita katakan. Mengapa ? Sebab menurut perkataan kita, kita dibenarkan
dan menurut perkataan kita pula, kita dihukum. (Matius 12:37) Hal ini juga sudah pernah kami saksikan dalam
salah satu renungan pdairhidup yg lalu bahwa mertua saya tidak pernah mengutuki
dirinya sendiri. Meskipun suatu ketika, dia menjual suatu barang dagangannya
berupa meubel dg harga rugi/dibawah harga pembeliannya, tetapi dia berkata
bahwa dia untung. Dia berkata bahwa dg
uang penjualan meubel ini, nanti mama bisa beli meubel lain model baru yg jauh
lebih menguntungkan, sehingga mama tidak rugi.
Selain itu kita juga
perlu berhati-hati dg apa yg kita tabur melalui perkataan atau perbuatan kita.
Sebab oleh hikmatNya, melalui rasul Paulus, Tuhan sudah berfirman : Apa yg kita
tabur itulah yg akan kita tuai. Kalau kita menabur dalam daging kita, maka kita
akan menuai kebinasaan dari daging kita. (Galatia 6:7-8) Jadi kalau kita terus
menerus hidup dalam dosa dan memuaskan hawa nafsu kedangingan kita, maka kita pasti akan menabur kebinasaan
dari kedagingan kita. Seperti pernah kami saksikan bahwa adik ibu mertua saya
yg kaya raya, yg terus hidup dalam dosa dan memuaskan hawa nafsu kedagingnya dg
perkataanya yg kotor dan perbuatannya yg mabuk-mabuk-an, mengkhianati istrinya
dg pergaulan bebas dg wanita2 lain. Walaupun sudah dinasihati berkali kali
tetapi tidak mau bertobat juga, maka pada suatu saat dia terkena stroke berat
dan mati diperjalanan dalam taksi ketika menuju ke rumah sakit, tanpa sempat
berkata apa-apa kepada anaknya yg menemaninya di taksi, hanya air matanya saja
mengalir berlinang-linang. Dia terlambat bertobat sehingga kebinasaanlah yg
akan dia peroleh di akhirat nanti.
Begitu juga hikmat
Tuhan melalui rasul Paulus, telah mengatakan bahwa: Kalau kita menabur banyak
maka kita juga akan menabur banyak atau sebaliknya. (2 Korintus 9:6) Menabur dg
perkataan dan juga dg perbuatan kita. Jadi janganlah kita bosan-bosannya
menabur kebaikkan, menabur perbuatan yg membahagiakan orang lain dll, maka kita
pun akan menerima kebaikkan dan kebahagiaan yg terus menerus. Sebaliknya juga kalau
kita banyak menabur kata-kata yg kotor, kata-kata amarah, kata-kata menghujat
Tuhan dan mengutuki orang lain dll,maka tanpa disangsikan lagi kita juga akan
menuai banyak kutuk & amarah dari orang lain, dan Tuhan juga pasti akan
menjauhi kita.
Ada begitu banyak
firmanNya dan janjiNya dalam Alkitab, kalau kita setiap hari memperhatikannya
dan bertindak hati-hati sesuai dg apa yg tertulis didalamnya, maka perjalanan
hidup kita akan berhasil dan kita akan beruntung. (Yosua 1:8) Sebab Tuhan pasti
akan menggenapi apa yg dikatakanNya/dijanjikanNya itu.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
tolonglah kami sebagai umatMu agar selalu mampu setiap hari merenungkan dan
bertidak hati-hati sesuai dg firmanMu & janjiMu. Amin