Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 03.29 under

"Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Lukas 14:11)
 


Dalam nas firman Tuhan diatas, Tuhan peringatkan kepada semua kita umatNya agar sebagai orang-orang yg percaya kepadaNya, janganlah kita sombong.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini selalu menawarkan kemewahan, kenikmatan dan popularitas, sehingga ada banyak orang, termasuk juga umat Tuhan yg tergiur dengan tawaran dunia. Namun semua itu tidak ada yang gratis, melainkan ada harga yang harus dibayar dan semua dinilai dengan uang.

Selagi kita memiliki uang banyak atau harta kekayaan, memang kita dapat memiliki apa yang kita mau. Namun tanpa disadari, tidak sedikit orang, termasuk jug orang-orang yg percaya kepada Tuhan, yang merasa dirinya kaya, pandai, punya kedudukan mapan, sukses, berkuasa dan sebagainya, kemudian tidak lagi mengandalkan Tuhan dalam hidupnya, melainkan lebih mengandalkan kekuatan & kemampuannya sendiri atau relasinya. Padahal firman Tuhan sudah dengan keras menyatakan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!" (Yeremia 17:5).

Ingatlah, berapapun kekayaan yang kita miliki, dan sepandai apapun kita dan sehebat apa pun manusia:
 "...hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah  dia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi dia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi" (Mazmur 103:15-16).
Di dunia ini tidak ada yang abadi; jadi kalau kita mengandalkan apa yang kita miliki, meskipun harta kita tidak habis sampai tujuh turunan, adalah sia-sia belaka. Dan apabila suatu saat semua itu diambil Tuhan, kita-pun tidak dapat berbuat apa-apa. Kita harus ingat bahwa semua kesuksesan, kekayaan dan kejayaan yang kita raih itu adalah anugerah dari Tuhan dan kita tidak patut membanggakan diri.

Rasa ingin dihargai dan dipuji adalah awal kesombongan. Terlebih lagi saat Tuhan mempercayakan kita untuk melayaniNya. Dengan karunia-karunia yang kita miliki, jika kita tidak mampu menjaga hati, kita bisa mencuri kemuliaan Tuhan. Saat ini banyak orang ingin unjuk kebolehan dan gila hormat, bahkan memandang orang lain dengan sebelah mata. Pujian dan penghargaan manusia yang mereka cari. Tuhan sangat membenci manusia yang tinggi hati.

Demikian ada suatu kisah nyata tentang dua orang kakak beradik. Si adik kaya raya dan berhasil hidupnya dan dia tidak mau kalah dari kakaknya yg sekarang jadi hamba Tuhan, sebagai pemberita injil. Sebab si adik tidak bisa menyombongkan diri dg urusan  jasmani, karena usahanya & kekayaannya itu kebanyakan diperolehnya dari warisan dari orang tua istrinya. Jadi dia sekarang mencoba tidak mau kalah dari kakaknya dalam urusan rohani.  Dia seringkali menyindir kakaknya yg menurutnya terlalu rohani hidupnya, dg mengirimi kakaknya dg berbagai renungan/narasi tentang pengadilan Tuhan pada akhir zaman nanti.

Misalnya: Ada seorang atheis dan seorang fanatik beragama, ketika dalam pengadilan terakhir di sorga dihadapan Tuhan,  ternyata Tuhan memutuskan bahwa si atheis masuk sorga sedangkan si fanatik beragama masuk neraka.
Dia juga menyindir kakaknya tentang pengadilan terakhir di sorga dg narasi yg lain: Ada seorang supir bus dan seorang pendeta. Si supir bus yg selalu ugal-ugalan nyetirnya & membuat para penumpang yg naik busnya selalu tegang dan ketakutan nanti celaka atau tabrakan. Sedangkan si pendeta adalah seorang yg tekun memberitakan firman Tuhan dalam ibadah di gereja, selama puluhan tahun seumur hidupnya.
Tetapi dalam pengadilan terakhir, ternyata Tuhan memutuskan bahwa yg masuk sorga adalah si supir bus ugal-ugalan, sebab tindakannya itu sudah membuat semua penumpangnya berdoa kepada Tuhan selama dia nyetir. Sedangkan si pendeta masuk neraka, karena khotbahnya selalu membuat para umatNya ngantuk, tidur dan tidak berdoa kepada Tuhan.

Akhirnya kakaknya menjawab : Dik, jangan menyindir & meninggikan diri dalam hati kamu. Kita tidak tahu pikiran Tuhan, sebab Tuhan itu bukan manusia. Dia adalah pencipta, sedangkan kita manusia adalah ciptaanNya. Jadi hati-hatilah dg renungan/narasi-narasi atau cara2 berpikir yg meng-atas-namakan Tuhan. Sejak kakaknya mengatakan itu adiknya bungkam, berhenti menyindir dan berhenti mengirimi kakaknya dg renungan atau narasi ttg hal tsb.

Renungan ini dikirimkan oleh salah seorang saudari kita seiman, kawan sekerja Allah yg tinggal jauh di luar negri. Semoga bermanfaat dan Tuhan memberkati kita semua.


Doa kami:
Tuhan Yesus, kami mau datang & belajar daripadaMu sebab Engkau lemah lembut & rendah hati. Amin


 
0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin