“Sebab biarpun
gunung-gunung beranjak dan bukit-bukitpun bergoyang, tetapi kasih setiaKu tidak
akan beranjak dari padamu dan perjanjian damaiKu tidak akan bergoyang, Firman Tuhan yang mengasihani engkau”. (Yesaya 54:10)
Tuhan Yesus Kristus
adalah Tuhan yg sangat mengasihi kita dan mengasihani semua kita umatNya dan
juga semua orang yg percaya kepadaNya.
Tetapi masalahnya
adalah kita sendiri yg seringkali berbuat kesalahan kepadaNya dengan sengaja.
Tetapi kasih Tuhan selalu tersedia untuk mengampuni kita. Saat kita mengambil
jalan yang salah dan memilih dosa, namun Tuhan senantiasa sabar dan
menanti kita umatNya dan juga semua orang untuk berbalik & bertobat,
agar jangan ada satupun yg binasa. ( 2 Petrus 3:9)
Demikian juga ketika
kita berulang kali membuat keputusan yang salah dan kita berpikir tidak akan
ada lagi harapan untuk memperbaiki semuanya, Tuhan tetap menyambut kita dengan
tangan terbuka setiap kali kita datang kepadaNya dan Tuhan memberikan kepada
kita awal yang baru. (2 Korintus 5:17)
Belas kasihan Tuhan sungguh luar-biasa bagi kita. Tidak ada yang kita lakukan,
yang dapat membuatNya tidak menginginkan kita lagi. Untuk itu, ketika kita
jatuh dalam dosa, segeralah berbalik, bertobat dan minta ampun kepadaNya.
Tuhan Yesus selalu
mengasihi kita. Bahkan tidak ada kesalahan kita yang terlalu besar untuk
diampuni Tuhan.
Marilah kita belajar
untuk mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati kita di setiap waktu dalam hidup ini
:
Bunda Teresa
(alamarhum), seorang biarawati katolik, menulis dalam buku hariannya, bahwa
tahun pertama pelayanannya di India adalah penuh dg kesusahan: Tidak ada
penghasilan, dia mesti mengemis utk makanan dan kebutuhan lainya dan mengalami
berbagai kebimbangan, kesepian dan godaan utk kembali ke kehidupannya yg nyaman
pada awal-awal bulan pertama dia mulai hidup membiara :
“Tuhan Yesus inginkan
saya menjadi biarawati yg masuk dg sukarela & tulus dalam kemelaratan salib
Kristus. Hari ini saya mendapat pelajaran yang baik. Kemelaratan orang-orang
miskin pastilah sangat keras. Saya merasakannya, ketika saya mencari tempat
tinggal, saya berjalan dan terus berjalan sampai lengan dan kaki saya sakit.
Saya membayangkan betapa mereka sakit secara jiwa dan raga mereka, mencari
tempat tinggal, makanan dan kesehatan. Kemudian godaan kenikmatan dari si jahat
datang pada saya: “Kamu hanya perlu mengatakannya dan semuanya akan menjadi
milikmu lagi”, kata sang penggoda...
Namun sebuah pilihan
bebas & sukarela dari saya : Tuhanku, cintaku adalah untukMu, aku ingin
tetap bertahan, dan melakukan segala keinginanMu yg kudus adalah merupakan
kehormatan bagiku. Aku tidak akan membiarkan satu tetes air mata pun jatuh,
karena penderitaan yg kualami.
Kesaksian ini sangat
memberkati kami. Ketika situasi tidak berubah seperti yang kita harapkan dan
doakan, biarlah hati kita tetap berkata kepada Tuhan : “Bagaimanapun juga
cintaku adalah untukMu Tuhan, aku ingin tetap bertahan, dan melakukan segala
keinginanMu yg kudus”.
Untuk itu, marilah
kita terus belajar untuk lebih lagi mengasihi Tuhan dalam segala situasi,
khususnya dalam situasi yang sulit. Jadikanlah Tuhan Yesus tetap menjadi yang terutama bagi kita. Sehingga ketika
datang saat yang kurang baik, disaat kita sakit, atau ketika kita lemah, atau
ketika berkat Tuhan seakan-akan terhenti, semua hal itu tidak menghentikan kita
untuk berkata : “Bagaimanapun juga cintaku adalah untukMu Tuhan, aku ingin
tetap bertahan, dan melakukan segala keinginanMu yg kudus”. Dan kita tetap mau
hidup dalam pertobatan dan tetap hidup menuruti firmanNya. Maka sesuai
firmanNya : Barangsiapa mengasihi Aku, dia akan dikasihi oleh BapaKu dan Akupun
mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama dengan dia.
(Yohanes 14:23)
Karena Tuhan Yesus datang
kepada kita dan diam bersama kita, maka kitapun tahu bahwa semuanya akan
baik-baik saja. Kasih setia Tuhan tidak akan beranjak daripada kita.
Jadi tetaplah mengucap syukur,
berdoa dan beribadah kepadaNya menurut cara yg berkenan kepadaNya dg hormat dan
patuh kepadaNya. Lalu jalanilah hidup
kita hari demi hari, dan tidak usah kuatir akan hari besok. Besok akan ada
urusannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah utk sehari.
Sebab itu, sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan, disaat kita lemah, susah atau sulit...dll, untuk apa kita masih takut, kuatir atau bimbang lagi?
Doa kami:
Tuhan Yesus,
penuhilah kami dg kasihMu, agar dalam keadaan susah, lemah atau menderita
apapun, kami tetap mampu mengasihiMu dan
melakukan segala keinginanMu yg kudus. Amin