“Tetapi Tuhan menjawab
Musa : Masakan kuasa Tuhan akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau
akan melihat apakah firmanKu terjadi kepadamu atau tidak”! Bilangan 11:23)
Ketika Tuhan Allah
mengatakan bahwa bangsa Israel akan makan daging selama tiga puluh hari
(Bilangan 11:19), ternyata Musa lebih memilih berdebat dg Tuhan Allah, daripada
berkata: “Baik Tuhan, jadilah pada kami semua menurut kehendakMu, sebab bagi
Engkau tidak ada yg mustahil”. Respons Musa itu sangatlah berbeda, dg respons
dari Maria ketika dia mendengar kabar dari Tuhan melalui malaikatNya bahwa dia
akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, padahal dia belum
bersuami. (Lukas 1:30-38)
Mengapa respons
mereka demikian berbeda ?
Karena Musa lebih
percaya kepada keadaan & logikanya sendiri, daripada percaya kepada Tuhan.
Sebaliknya Maria lebih percaya kepada Tuhan, daripada percaya kepada logikanya
dan keadaannya yg belum bersuami.
Padahal Musa sudah
mengalami sendiri bahwa bagi Tuhan Allah tidak ada sesuatupun yg mustahil.
Karena langit, bahkan langit yg mengatasi segala langit , alam semesta, bumi
dan seluruh isinya, adalah buatanNya diciptakan dalam Tuhan Yesus Kristus.
(Ulangan 10:14 dan Efesus 2:10) Demikian juga semua firmanNya, hukumNya &
ketetapanNya, jauh melebihi semua hukum alam, hukum ekonomi, hukum kedokteran
dan semua hukum ilmu pengetahuan & teknologi.....dll.
Menurut logika &
keadaan Musa ketika itu, mana mungkin bisa memberi makan daging selama 30 hari
kepada 600 ribu pejalan kaki belum termasuk perempuan dan anak-anak ? Dapatkah
sekian kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka
mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan dilaut bagi mereka,
sehingga mendapat cukup? Akibatnya Tuhan menegor Musa dan berkata: Masakan
kuasa Tuhan akan kurang utk melakukan itu ? Sekarang engkau akan melihat apakah
firmanKu terjadi kepadamu atau tidak! (Bilangan 11:21-23)
Tuhan bisa melakukan
apa saja utk menggenapi firmanNya. (silahkan baca kisahnya dalam kitab Bilangan
11:31-33)
Ada juga suatu
kesaksian dari seorang pendeta di Amerika, dia di undang sebagai
pembicara/pengkhotbah dalam suatu pertemuan/ibadah disuatu tempat diluar kota.
Mereka sudah berangkat sangat awal yaitu sekitar satu setengah jam lebih awal
dari jadwal yg ditetapkan. Padahal biasanya waktu tempuh dari rumah tinggalnya
ketempat pertemuan/ibadah itu, biasanya hanya memakan waktu sekitar setengah
jam saja. Tetapi ketika itu karena ada mobil rusak/mogok ditengah jalan, maka
perjalanannya macet dan mereka sudah mengantri dg kendaraanya dijalan tsb
selama satu jam.
Karena sudah tanggung
mengantri selama satu jam diperjalanan yg macet itu, lalu dia menelpon pengurus
pertemuan itu dan melaporkan kejadian jalan macet itu kepadanya. Pengurus
pertemuan itu berkata : Tidak apa2, nanti akan kami minta tolong kepada polisi
patroli jalan raya yg sedang bertugas disini utk mejemput pak pendeta. Dan
tidak lama kemudian polisi patroli jalan raya itu datang dari arah yg
berlawanan dan menjemput pendeta itu; lalu dia menyetir mobil pendeta itu
melalui jalur khusus yg sebenarnya hanya boleh digunakan oleh polisi, ambulans,
pemadam kebakaran.
Namun bagi mereka, tidak
ada masalah dan tidak ditangkap, ketika mereka berpapasan polisi lalu lintas
dll, sebab polisi patroli jalan raya itu yg menyetir mobilnya dg cepat melewati
mobil rusak/mogok itu. Kemudian setelah itu dia mempersilahkan mereka, utk
kembali ke jalur yg benar dan melanjutkan perjalanannya, sehingga mereka dapat
tiba di tempat pertemuan/ibadah itu tetap lebih awal dari jadwalnya. Terpujilah
Tuhan!
Jadi bagi Tuhan
sungguh tidak ada yg mustahil. Untuk itu harus kita lebih percaya kepada Tuhan
daripada percaya kepada logika manusia, ilmu pengetahuan manusia dan keadaan
kita.
Meskipun dokter sudah
memvonis kita bahwa penyakit kita sudah tidak bisa disembuhkan lagi; atau spt
contoh diatas, menurut keadaan & logika manusia, mereka tidak akan dapat
tiba di tempat pertemuan/ibadah itu tepat pada waktunya,; atau menurut keadaan
& logika manusia, kita tidak mungkin bangkit lagi dari kebangkrutan kita
dimasa yg sulit ini, namun tetaplah pandang Tuhan Yesus dan percayalah
kepadaNya bahwa Ia dan firmanNya serta hukumNya jauh melebihi keadaan &
logika manusia. Maka kita akan melihat betapa firmanNya akan terjadi kepada
kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
tolonglah kami, agar kami selalu mampu percaya kepadaMu saja. Amin