“Dan supaya dg jalan
demikian Ia membebaskan mereka yg seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh
karena takutnya kepada maut”. (Ibrani 2:15)
Ada banyak orang yg seumur hidupnya berada
dalam perhambaan/perbudakkan oleh karena takutnya akan maut. Mereka diperbudak
oleh “trauma atau fobia”, karena sangat takut akan kematian/maut. Fobia
tersebut bisa menyebabkan terjadinya adalah suatu keadaan mental seseorang
menjadi terkunci, yaitu tidak mampu untuk mengendalikan perasaan
takutnya. Seperti contohnya: Kaisar pertama yg memepersatukan Tiongkok, bernama
Qin Shi Huang yg serakah ingin terus berkuasa kekal selamanya, ingin hidup terus,
lalu mencari obat keabadian, karena dia takut mati. Tapi hidup kekal itu tidak
bisa didapatkannya, karena hanya ada pada Tuhan Yesus.
Ada bermacam-macam taruma, antara lain,
trauma bom, trauma terjebak di lift, dan juga trauma/ketakutan akan
kematian/maut. Beberapa tahun yg lalu, ada suatu keluarga Kristen sedang
berkumpul di ruang ICU, karena ayah mereka sdh sekian waktu lamanya koma. Tetapi
tiba2 ayah mereka bangun mencabuti semua selang-selang infus yg menempel
dibadannya, lalu berlari-lari mengelilingi ruang ICU sambil berteriak-teriak & meraung-raung ketakutan, para jururawat dan dokter yg melihat juga
ketakutan. Setelah memutari ruang ICU, lalu ayahnya itu jatuh kembali di ranjangnya
dan mati. Rupanya dia berlari-lari ketakutan, sebab saat itu dia akan di terkam
dan diambil nyawanya oleh setan-setan dan roh maut. Dan mereka sekeluarga mereka masih terus teringat akan peristiwa yg
menakutkan/mengerikan itu sampai sekarang.
Tuhan Yesus mengetahui akan hal itu, oleh
sebab itu Ia telah menjadi sama seperti manusia yg terdiri dari darah &
daging, dan menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan
mereka, yaitu mengalami kematian. Yesus pun mengalami ketakutan yg amat sangat,
pada malam sebelum dia mati digantung diatas kayu salib. Sehingga peluhnya
menjadi seperti darah yg bertetesan ke tanah. (Lukas 22:41—44) Tuhan Yesus juga
harus mengalami & menghadapi saat kematian yg mengerikan itu.Tetapi Yesus
mau menghadapi semuanya itu, supaya oleh kematianNya itu, Ia memusnahkan Iblis
yg berkuasa atas maut dan membebaskan umatNya yg seumur hidupnya berada dalam
perbudakkan/fobi/trauma oleh karena takutnya kepada maut. (Ibrani 2:12-15)
Setelah Tuhan memusnahkan Iblis itu, maka
sebagai umatNya kita tidak perlu takut lagi akan maut. Salah satu contohnya :
Ada suatu kisah yg disaksikan oleh sepasang suami istri kristen. Setelah
anaknya dirawat selama 2 minggu di Rumah Sakit untuk kemoterapi, Dokter berkata
kepada mereka : "Tumornya masih ada di kepala anaknya, dan kemungkinan dia
akan koma." Mereka menangis tersedu-sedu mendengar penjelasan dokter atas
keadaan anak mereka yang masih berusia 12 tahun. Namun suatu pagi anaknya itu,
berkata kepada mereka: Papa mama, tadi malam saya mendengar Tuhan berbicara
dalam mimpi saya dan berkata agar saya jangan takut akan kematian. Setan boleh
saja berkuasa atau menjadi raja atas maut, tetapi Aku Yesus Kristus adalah Raja
atas segala raja.
Sejak saat itu anaknya menjadi anak yang berbeda,
dia selalu gembira, tenang dan tidur dengan nyenyak di malam hari. Setiap hari
dia selalu meyakinkan kedua orangtuanya bahwa semuanya akan baik. Kedua
orangtuanya merasa bahwa mereka tidak pernah bertemu dengan pribadi yang
seyakin anaknya kpd Yesus.
Sebulan kemudian anaknya berpulang ke rumah Bapa di sorga dan sejak saat itu kedua orangtuanya selalu memegang pengalaman yang telah dialami anaknya itu.
Sebulan kemudian anaknya berpulang ke rumah Bapa di sorga dan sejak saat itu kedua orangtuanya selalu memegang pengalaman yang telah dialami anaknya itu.
Maka bagi kita semua umat Tuhan yg ada dalam
Kristus (2 Korintus 5:17), kita sudah menjadi ciptaan yg baru jadi tidak perlu takut lagi atau trauma lagi akan
maut/kematian. Sebab suatu saat nanti kita tokh semua akan mati. Tetapi hidup
dan mati semuanya ada didalam tangan Tuhan. Firman Tuhan berkata: Akulah
kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepadaKu, dia akan hidup walaupun
dia sudah mati. Dan setiap orang yg hidup dan percaya kepadaKu tidak akan mati
selama-lamanya. (Yohanes 11:25-26).
Inilah kebenaran yg harus kita pegang teguh
agar kita jangan terbawa arus dunia dan menjauh dari kebenaran ini. Percayakah
kita akan hal ini ?
Doa kami:
Tuhan Yesus, terima kasih Tuhan, sekarang
kami umatMu sudah dibebaskan dari trauma/perbudakkan karena takut kepada maut.
Amin