Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 06.21 under


“Pikullah kuk yg Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan”. (Matius 11:29)




Ada seorang umat Tuhan bercerita tentang kisah hidupnya kepada saya, bahwa dia adalah seorang anak sulung dari empat bersaudara. Mereka berasal dari suatu keluarga kristen. Tetapi karena dia adalah anak yg sulung, dialah yg selalu yg diandalkan oleh kedua orang tuanya utk membantu dan menolong adik-adiknya. Tetapi dia mempunyai suatu sifat buruk yg diturunkan dari keluarga ibunya. Keluarga ibunya, paman dan bibinya semua mempunyai sifat buruk yg serupa. Yaitu masing2 tidak mau saling mengalah satu terhadap yg lain.

Rupanya sifat buruk ini juga menurun kepada dia dan tiga orang adik-adiknya. Ketika adik-adik masih kecil, tentu saja dia sebagai anak sulung selalu yg lebih hebat, lebih pandai dan lebih banyak uang dll. Sebab dia sudah bisa bekerja mencari nafkah, tetapi adik-adiknya barusan lulus dari universitas dan baru mulai mencari pekerjaan atau mencari nafkah. Selama sekitar tigapuluh lima tahun karirnya berhasil dan banyak penghasilannya. Adik-adiknya menyeganinya dan menghormatinya, sering minta tolong & saran darinya.
Tetapi beberapa waktu kemudian dia ingin berhenti bekerja ,lalu berusaha sendiri. Usahanya juga lumayan maju dan diberkati Tuhan, sampai sekitar lima tahun yg lalu.

Awal mula kesalahannya adalah ketika dia diberkati Tuhan dan dibuatNya berhasil, dia tidak bijaksana dalam pengeluaran uang, royal & sembarangan memakai uangnya, telalu percaya diri dan membuatnya jadi sombong terhadap adik-adiknya. Tetapi ketika resesi global terjadi dan datang melanda, usahanya macet & tidak menghasilkan uang. Sehingga uang simpanannya sedikit habis digerogoti oleh biaya keperluan hidup sehari-hari yg cukup besar setiap bulannya. Kemudian dia butuh banyak uang utk bayar biaya pernikahan anaknya, ditambah lagi dia tiba-tiba menderita sakit berat yg membutuhkan sangat banyak biaya. Sekarang dia &istrinya hidupnya berkekurangan, tidak ada pemasukkan, yg ada hanya pengeluaran uang saja setiap harinya. Mereka harus merelakan utk menjual mobil, dan permata berlian berharga yg masih dia punyai. Dia tidak lagi dihormati atau disegani oleh adik-adiknya. Saat itulah dia barusan merasakan timbulnya suatu rasa iri hati, marah jengkel dan juga sakit hati terhadap adik-adiknya yg sekarang lebih sukses/berhasil daripadanya.  Tetapi dia tidak bisa ungkapkan semuanya itu, dia hanya berdiam diri saja dan meng-iyakan saja, ketika misalnya di hari Natal dia berkumpul bersama dg ibunya & adik-adik & iparnya yg menyombongkan dirinya dan tidak mengacuhkannya. Dia hanya menyimpan semuanya ini dalam hatinya, sambil menyesali & mengakui semua dosa & kesalahannya kepada Tuhan. Akibat kesalahannya ini, maka istrinya juga jadi turut menderita. Namun  untung saja anak-anaknya semua sudah bisa menghidupi diri mereka masing-masing.

Namun ketika dia sedih, jengkel, marah, iri, sakit hati dan frustasi dg keadaaan ini; dia membaca Alkitab dan dalam kitab Roma 12:21, dia membaca firman Tuhan berkata: Jangan kamu kalah terhadap kejahatan tetapi kalahkanlah kejahatan dg kebaikkan! Demikian juga dia membaca firman Tuhan bahwa Pembalasan itu adalah hakKu. Akulah yg akan menuntut pembalasan. (Roma 12:19)
Dan sejak saat itu, dia berusaha sekuat tenaga membuang semua rasa iri, marah, kesal dan sakit hatinya dan mengampuni semua tindakan adik-adik dan iparnya kepadanya. Dia tidak mau ingat-ingat lagi itu semua. Dan mulai memberkati mereka semua dalam doa, agar mereka diberkati Tuhan dg hidup yg berlimpah, bahagia, damai dan rukun. (Matius 5:44 dan Roma 12:17) Dia belajar dg sekuat tenaga untuk bersikap rendah hati & berbicara dg ramah dan menyapa adik adiknya & iparnya melalui telpon, ataupun ketika bertemu dg mereka. Dia tidak mau iri atau marah atau kesal atas keberhasilan  atau kesombongan mereka. Meskipun agak kaku pada awalnya, tetapi dia bisa sedikit demi sedikit mulai mengampuni mereka dan tidak iri, marah atau kesal lagi kepada mereka. Sebab dia ingat bahwa pembalasan adalah haknya Tuhan dan nanti juga Tuhan yg akan menghakimi mereka masing-masing. Dan sekarang dalam hidupnya ada ketenangan! Puji Tuhan.

Itulah suatu pelajaran berharga bagi kita semua yg membaca renungan pdairhidup. Marilah kita belajar
 rendah hati dan lemah lembut dari Tuhan dan memikul kuk yg Tuhan pasang dalam hidup kita. Dan ternyata menyangkal diri kita, kedagingan, sakit hati, kemarahan, kesal & iri hati itu, tidaklah berat kalau kita lakukan bersama Roh Kudus yg tinggal didalam kita. (Matius 11:30)


Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah dan mampukanlah kami untuk bisa belajar rendah hati dan lemah lembut daripadaMu. Amin.  

0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin