“Aku memanggil saksi
terhadap kamu pada harini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian,
berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu”. (Ulangan
30:19)
Dalam kehidupan ini,
sebagai manusia dan juga sebagai umat Tuhan, kita setiap hari kita selalu akan
di perhadapkan dg berbagai macam pilihan, baik untuk urusan kecil, ataupun
urusan besar.
Untuk urusan yg kecil, misalnya
: Kita diperhadapkan pada pilihan di malam hari ini mau berdoa atau tidak, atau
hari minggu ini misalnya : Kita diperhadapkan pada pilihan mau beribadah kepada
Tuhan di gereja atau tidur-tiduran saja atau pergi jalan-jalan bersama keluarga
keluar kota.
Demikian juga untuk urusan
besar, yakni urusan jalan hidup/masa depan kita, sebagai umat Tuhan, kita juga
diperhadapkan kepada pilihan-pilihan. Misalnya : Mau pilih pintu yg sesak dan
sempit jalannya, atau mau pilih pintu yg lebar & jalan yg lebar tidak
bersedak-desakan. (Matius 7:13-14)
Firman Tuhan sudah katakan
kepada kita : pilihlah pintu yg sempit meskipun sempit jalan yg menuju kepada
kehidupan, dan ternyata memang hanya ada sedikit orang yg mendapatkannya atau
memilihnya. Sebaliknya ada banyak orang yg memilih jalan yg luas & lebar
yakni jalan menuju kebinasaan. Seperti contohnya Lot , dia telah salah memilih lembah sungai Yordan yg banyak
airnya, subur dan hijau, tetapi sayangnya dg Sodom & Gomorah yg kelak
dimusnahkan Tuhan , karena penduduknya
jahat & berdosa thd Tuhan. (Kejadian 13:6-13)
Demikina juga ada bibi dari
istri saya yg bercerita tentang kehidupannya kepada keponakan perempuannya, yg sekarang
menjadi istri saya: Dulu ketika mereka miskin, suaminya menjadi supir taxi dan
hidup mereka hanya pas-pas-an, hidup mereka sangat rukun, bahagia dan harmonis.
Tetapi sekarang ketika suaminya sudah mapan menjadi juragan/bos usaha urugan
tanah yg besar di Jakarta, kehidupan mereka tidak lagi harmonis melainkan penuh
dg pertentangan dan pertengkaran, meski sudah dikaruniakan lima orang anak2.
Dia memang memberi uang yg lebih dari
cukup kepada tante saya, tapi selebihnya dia menikmati hidupnya sendiri
semaunya saja. Akhirnya dia terlambat bertobat dan terlambat minta ampun kepada
Tuhan dan mati didalam taxi tanpa sempat berbicara apapun kepada anaknya, dalam
perjalanan menuju rumah sakit akibat serangan stroke berat. Meskipun banyak
sekali hartanya hidupnya nyaman foya-foya, bebas, mabuk-mabukan ...dll, tetapi
apa gunanya ? (Lukas 9:25)
Demikian juga bangsa
Israel ketika diminta oleh Pontius Pilatus untuk memilih: Yesus Barabas atau
Yesus Kristus? Ternyata oleh hasutan para imam-imam dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk
meminta/memilih supaya Barabas dibebaskan dan Yesus Kristus di hukum mati.
(Matius 27:16-21) Akibatnya bangsa Israel Jadi terkutuk dihadapan Tuhan.
Sekarang sesuai dg nas
tsb diatas,firman Tuhan juga memperhadapkan kita pada pilihan juga untuk masa
depan kita. Bahkan dg memanggil saksi langit & bumi, melalui hikmatNya
kepada Musa, Tuhan berkata kepada kita
semua, yakni : Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk.
Pilihlah kehidupan supaya engkau hidup,
baik engkau maupun keturunanmu!
Maukah kita menuruti pilihan yg sudah
dipilihkan Tuhan bagi kita umatNya ? Yaitu memilih kehidupan dan memilih berkat
dg “hidup mengasihi Tuhan Yesus Kristus Allah kita, dan mendengarkan suaraNya
dan berpaut kepadaNya?” (Ulangan 30:20 dan Yohanes 14:21,23)
Meskipun jalan yg Tuhan pilihkan bagi kita itu, yaitu jalan yg sempit dan harus pikul salib dan ikut Yesus seumur hidup kita. Dan juga mesti membuang semua hawa nafsu duniawi kita serta juga menolak segala keinginan daging kita dan terus hidup dalam pertobatan setiap hari. Menolak dusta, tipu, dosa, fitnah, menolak perselingkuhan, perzinahan, perceraian... dll. Maukah kita pilih itu ? Atau kita mau pilih jalan yg lebar, yg dapat memuaskan semua hawa nafsu duniawi kita dan mengikuti semua kedagingan kita ? Hidup bebas semau kita saja dan hidup terus dalam dosa seumur hidup kita ?
Meskipun jalan yg Tuhan pilihkan bagi kita itu, yaitu jalan yg sempit dan harus pikul salib dan ikut Yesus seumur hidup kita. Dan juga mesti membuang semua hawa nafsu duniawi kita serta juga menolak segala keinginan daging kita dan terus hidup dalam pertobatan setiap hari. Menolak dusta, tipu, dosa, fitnah, menolak perselingkuhan, perzinahan, perceraian... dll. Maukah kita pilih itu ? Atau kita mau pilih jalan yg lebar, yg dapat memuaskan semua hawa nafsu duniawi kita dan mengikuti semua kedagingan kita ? Hidup bebas semau kita saja dan hidup terus dalam dosa seumur hidup kita ?
Pilihan ada pada kita
masing-masing. Tetapi sebagai umat Tuhan, pilihlah kehidupan !
Seperti contohnya yg dilakukan
oleh bidan Sifra dan Pua dizaman Firaun raja Mesir yg memerintahkan kepada
bidan-bidan itu bahwa jikalau yg anak Ibrani yg lahir itu laki-laki, kalian
harus membunuhnya. Tetapi jika anak perempuan bolehlah dia hidup. Tetapi Sifra
dan Pua memilih “hidup takut akan Tuhan” daripada “menuruti perintah Firaun”
dan dg berbagai alasan dg segala resikonya, mereka membiarkan hidup setiap anak
laki-laki Ibrani yg lahir. Sehingga sebagai upahnya, Allah membuat mereka
berumah tangga. (Keluaran 1:15-21)
Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah
kami umatMu agar dapat senantiasa memilih kehidupan dan berkat dan bukan
kematian & kutuk. Amin