“Kemudian datanglah
Petrus dan berkata kepada Yesus : Tuhan sampai berapa kali aku harus mengampuni
saudaraku, jika ia berbuat dosa terhadapku ? Sampai tujuh kali ? “ (Matius
18:21)
Kenapa mengampuni
"saudara"? Karena mengampuni saudara atau orang-orang yg dekat dg kita, misalnya
mengampuni suami kita yg suka berbuat zinah, biasanya adalah hal yg lebih sulit dibandingkan
dg mengampuni orang lain yg bersalah kepada kita.
Beruntunglah kita para
umat Tuhan yg hidup di zaman sekarang yaitu di zaman perjanjian baru, sebab
Tuhan Yesus berkata kepada Petrus: Bukan ! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan
sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Dan bahkan jikalau seorang berbuat
dosa terhadap engkau tujuh kali sehari
dan tujuh kali orang itu kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal/bertobat,
engkau harus mengampuni dia. (Matius 18:22 dan Lukas 17:4)
Itulah teladan yg Tuhan
Yesus berikan kepada kita semua manusia ciptaanNya. Meski Ia sanggup seketika
itu juga menghukum orang yg berbuat dosa kepadaNya, tetapi Ia tetap sabar &
penuh kasih karunia/rahmat terhadap kita umaNya. Sebab Ia menghendaki supaya
jangan ada yg binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat
menyesal atas dosa-dosanya. (2 Petrus 3:9 dan 1 Timotius 2:4-5) Jadi
sekaranglah zaman anugerah itu, janganlah kita sia-siakan waktunya dan terus menunda-nunda
bertobat. Karena nanti waktu nyawa kita diambil dan saat itu kita belum juga bertobat,
maka ketika itu sudah tidak ada lagi kesempatan bagi kita untuk kita menyesal, bertobat
dan minta ampun.
Sebagai pengikut Tuhan
Yesus, janganlah kita takut, kalau pada waktunya mesti disucikan atau
dimurnikan Tuhan atau diuji olehNya, yakni pikul salib setiap hari dan terus
hidup mengikuti ajaranNya & menuruti firmanNya; tetapi relakanlah dan
bersedialah melakukanNya, agar kita pada waktunya akan menjadi orang-orang yg
bijaksana yg memahami maksud Tuhan ini. Yakni walaupun hati kita pedih &
kecewa, tapi kita harus rela & tulus
mengampuni saudara-saudari kita, suami kita atau istri kita, atau orang tua
kita, atau anak-anak kita yg suka berbuat dosa kepada kita seberapa kalipun
banyaknya. (Daniel 12:10 dan Matius 18:22) Sebab pembalasan adalah haknya
Tuhan. (Ibrani 10:30)
Terakhir, ingatlah bahwa hari Tuhan itu akan tiba seperti pencuri, tanpa
kita ketahui. Kalau saat itu, kita memperoleh seluruh dunia, tetapi kita kehilangan
nyawa kita/membinasakan atau merugikan diri kita sendiri, apakah gunanya? (Lukas
9:23-25)
Doa kami;
Tuhan Yesus, kami mau
bertobat atas semua kesalahan kami serta minta ampun kepadaMu sekarang ini
juga. Dan ampunilah semua kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni semua yg
bersalah kepada kami. Amin.