“Tetapi
jawab Tuhan kepadaku : Cukuplah kasih
karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna”.....
(2 Korintus 12:9)
Setelah
rasul Paulus melihat pernyataan/penglihatan yg luarbiasa yg luar biasa dari
Tuhan tentang sorga (2 Korintus 12:1-4), lalu Paulus diberi suatu duri dalam
daging yg membuatnya sakit/kesakitan/lemah, yakni seorang utusan iblis untuk
memukulnya/menyakitinya, supaya dia tidak sombong. Paulus sudah meminta tiga
kali kepada Tuhan supaya sakitnya itu
itu diangkat daripadanya. Tetapi Tuhan hanya berkata bahwa : Kasih
karuniaKu/anugerahKu cukup bagimu, sebab
justru dalam kelemahanlah, kuasaKu menjadi sempurna. Dan Paulus-pun menerima
jawaban/keputusan Tuhan itu dg rela & taat, lalu berkata : Aku lebih suka
bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Tuhan
Yesus Kristus menaungi aku. (2 Korintus 12:9)
Demikian
juga di zaman sekarang ini, ada juga suatu contoh yg mirip dg peristiwa diatas. Ada salah seorang wanita kristen setengah baya,
dia bersaksi demikian kepada kami demkian : Suatu ketika, karena dia tidak tahu
bahwa dia menderita sakit osteoporis/keropos tulang; maka setiap kali ketika
memuji, memuliakan Tuhan dalam beribadah di gereja, dia merasa sangat
kesakitan/kesulitan untuk dapat turut bertepuk tangan atau mengangkat tangannya
memuji & memuliakan Tuhan bersama segenap jemaat yg hadir.
Lalu
dia berdoa kepada Tuhan, dan dalam doanya itu, dia minta agar Tuhan
menyembuhkannya. Tetapi ketika itu dia tiba-tiba mendengar jawaban dari Tuhan kepadanya,
seperti yg dikatakanNya dahulu kepada rasul Paulus : Dalam kelemahanlah kuasaKu
menjadi sempurna.
Sejak
saat itu, wanita setengan baya ini tidak mau pusing lagi dg tangannya yg sakit.
Ketika saatnya memuji dan memuliakan Tuhan dalam ibadah di gereja, dia selalu
bertepuk tangan & mengangkat tangannya. Setelah beberapa waktu kemudian,
ketika dia pergi diantar oleh suaminya ke rumah sakit untuk diperiksa keadaan
tulangnya. Ternyata dari hasil pemeriksaan diketahui, bahwa dia menderita sakit
tulang keropos. Setelah sekian tahun dia terus minum obat-obatan dari dokter
ahli & sering sering berjemur dimata hari pagi, maka kedaan tulangnya jadi
semakin terisi dan tidak terlalu keropos lagi. Sekarang, dia tidak lagi merasa
kesulitan/kesakitan, ketika dia bertepuk tangan & mengangkat tangannya
memuji Tuhan & menyembahNya dalam beribadah di gereja.
Dan masih ada banyak sekali contoh lainnya, antara lain, betapa di Surabaya ada seorang anak yg buta, dalam kekurangannya itu, ternyta Tuhan mampukan dia utk menjadi seorang yg pandai bermain piano, organ, guitar dan alat musik lainnya dan melayani di gereja sebagai anggota pemusik, bahkan juga menjadi seorang guru musik yg handal.
Dan masih ada banyak sekali contoh lainnya, antara lain, betapa di Surabaya ada seorang anak yg buta, dalam kekurangannya itu, ternyta Tuhan mampukan dia utk menjadi seorang yg pandai bermain piano, organ, guitar dan alat musik lainnya dan melayani di gereja sebagai anggota pemusik, bahkan juga menjadi seorang guru musik yg handal.
Terpujilah
Tuhan yg baik yg menjawab semua doa semua anak-anaknya. Sekarang wanita
setengah baya ini, semakin bersukur & percaya kepada Tuhan, sebab kepadanya
juga diberikan karunia untuk bisa mendengar suara Tuhan, seperti nabi Samuel
dalam zaman Perjanjian Lama dahulu. (1 Samuel 3:1-20) Dia terus berdoa kepada Tuhan supaya dia bisa
mendengar suara Tuhan lebih baik & lebih peka lagi. Dengan demikian dia
bisa menjadi seluran berkat dan kasihNya lebih banyak bagi banyak orang.
Jadi kita tidak perlu sedih atau mengeluh kepada Tuhan atas semua kelemahan/kekurangan kita, tetapi sebaliknya percayalah kepada yg Tuhan katakan bahwa dalam kelemahan kit itu-lah kuasa Tuhan sempurna bekerja dalam kita.
Jadi kita tidak perlu sedih atau mengeluh kepada Tuhan atas semua kelemahan/kekurangan kita, tetapi sebaliknya percayalah kepada yg Tuhan katakan bahwa dalam kelemahan kit itu-lah kuasa Tuhan sempurna bekerja dalam kita.
Doa
kami:
Tuhan
Yesus, tolonglah kami agar dapat lebih percaya kepadaMu bahwa dalam segala
kelemahan kami, kuasaMu menjadi sempurna dalam kami. Amin