“Buatlah kami bersukacita
seimbang dg hari-hari Engkau menindas
kami, seimbang dg tahun-tahun kami mengalami celaka”. (Mazmur 90:15)
Dalam nas tsb diatas,
Tuhan menindas orang-orang Israel selama perjalanan mereka di padang gurun empat puluh tahun lamanya, bukanlah
semata-mata untuk menindas mereka; melainkan untuk menyadarkan mereka akan
kedegilan mereka ! Baru saja mereka memuji
& bersyukur kepada Tuhan dan melihat pertolongan & kejaibanNya, tetapi tidak
lama kemudian mereka sudah lupa akan kebaikkan, pertolongan dan mujizat Tuhan
itu; lalu bersungut-sungut & mengomel lagi kepada Tuhan. (Ibrani 3:16-19)
Oleh sebab itu, mereka ditinggalkanNya
& terus dibiarkanNya ditindas oleh penderitaan & masa yg sulit, supaya
mereka dapat cepat sadar dan percaya lagi kepada Tuhan, akan kebaikkanNya, akan
kasihNya, akan pemeliharaanNya dan akan pimpinanNya, sejak mereka lepas dari
perbudakkan orang-orang Mesir.
Seharusnya dalam setahun
saja, mereka sudah dapat menduduki dan menikmati tanah perjanjian yg Tuhan janjikan
kepada Abraham & keturunannya, suatu tanah yg subur dan limpah susu &
madunya. Tetapi karena mereka tidak percaya kepada Tuhan, tidak taat kepadaNya &
takut ketika harus menghadapi penduduk Kanaan; akibatnya mereka diizinkan Tuhan
untuk terus berputar-putar hidup menderita dipadang gurun selama empat puluh
tahun.
Hidup ini bagi mereka seolah-olah
seperti suatu perjalanan yg berputar-putar yg selalu dipenuhi oleh masa sulit
& masa suram.
Dari kisah perjalanan
bangsa Israel dipadang gurun kita mengerti bahwa masa senang-pun, bisa kita buat
sendiri menjadi masa yg sulit/suram, dan sebaliknya masa sulit-pun, kita bisa
buat menjadi masa yg senang & indah. Namun sayangnya sampai sekarang masih saja
ada orang-orang kristen yg menyatakan bahwa hidup ini lebih banyak menderitanya
daripada senangnya. Dan rasanya sulit
untuk dapat melepas penderitaan, seolah-olah penderitaan itu sudah menjadi
sebuah kado kehidupan.
Untuk itu, janganlah kita terus degil, tidak taat, kurang percaya atau tidak percaya kepada Tuhan seperti bangsa Israel. Baru saja kemarin kita ditolong Tuhan, diberi mujizat & kesembuhanNya. Beberapa hari kemudian sudah lupa, lalu ketika kita mengalami kesulitan yg lain, kita bersungut-sungut lagi, mengomel, protes & tidak percaya lagi kepada Tuhan. Kalau demikian adanya, maka Tuhan-pun akan meninggalkan kita & membiarkan kita ditindas lagi oleh penderitaan & masa yg sulit/suram, maksudNya adalah agar kita umatNya jangan terus tidak taat & degil seperti bangsa Israel.
Ketika mengalami masa yg
sulit & penuh pencobaan, marilah kita kembangkan suatu pikiran yg baru. Yakni
teguhkanlah iman percaya kita kepada Tuhan & lebih taat kepadaNya, dan
jangan lupa selalu mengingat-ingat akan segala pertolongan & mujizatNya yg
pernah kita terima selama ini dan bersyukur kepadaNya. Kalau dahulu Tuhan bisa & mau tolong kita, sekarangpun Ia sanggup
& mau tolong kita. Sebab Tuhan Yesus tetap sama & tidak penah berubah. (Ibrani
13:8) Lalu berdoalah kepada Tuhan untuk meminta rahmat, kasih karunia &
anugerahNya, agar Tuhan juga membuat kita bersukacita seimbang dg hari-hari kita dibiarkanNya ditindas oleh masa yg suit & penuh pencobaan itu.
Dengan demikian Tuhan
tidak akan membiarkan kita ditinggalkanNya & dibiarkanNya ditindas berlama-lama
oleh penderitaan atau masa yg sulit. Sebab ketika kita
bertobat dari dosa-dosa kita, percaya dan mengaku Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Juruselamat kita, bukankah kita telah dijadikan umat kesukaanNya, yg telah
diselamatkanNya dari kegelapan dan dipindahkan kepada terangNya yg ajaib ? (1 Samuel 12:22)
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami mau
terus percaya kepadaMu dan lebih bersandar pada Engkau saja, dan pulihkanlah
hidup kami ya Tuhan. Amin