“Percayalah kepada
Tuhan dg segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”
(Amsal 3:5)
Aku berdoa pagi ini
kepada Yesus Kristus, Tuhan, Allahku yg Perkasa, Juruselamat dan Penebusku yg
hidup; sebab aku tidak pernah tahu kesusahan apa yang akan kuhadapi dalam hari
ini. Tetapi aku tahu bahwa sesuai firmanNya bahwa segala kesusahan yg akan kuhadapi
hari ini cukuplah untuk hari ini saja. Dan aku tidak perlu memikirkan kesusahan
apa yg akan kuhadapi hari besok. (Matius 6:34)
Lalu tadi pagi ini,
aku bernyanyi dengan iman kepada Tuhan Yesus dan memujiNya demikian : Hari-hari
kulalui bersama Yesus. Suka duka kujalani bersama Yesus. Persoalan & pencobaan
hari ini akan kuhadapi bersama Yesus Kristus Tuhan Juruselamatku.
Tadinya aku berpikir
bahwa kemarin aku sudah menyiapkan bahan renungan harian untuk besok. Tetapi
setelah aku membaca & merenungkannya kembali, ternyata renungan yg telah
kupersiapkan untuk besok itu, telalu
panjang & sulit dimengerti. Telebih lagi tadi pagi tiba-tiba ada berita
dari Bandung bahwa ibuku akan datang ke Jakarta nanti siang. Jadi aku pasti
tidak akan punya waktu untuk mempersiapkan renungan harian utk besok. Dan hal
itu membuatku terpana dan terdiam sejenak, tanpa tahu harus berbuat apa.
Untunglah tadi pagi seperti yg kunyanyikan aku
telah meneguhkanku imanku kepada Tuhan, bahwa Ia selalu menyertaiku.
Dan Ia telah
memberiku hikmat tadi pagi tentang bahan renungannya utk besok, sehingga aku
dapat membuatnya tepat waktu, dan hari ini aku dapat melayani ibuku dg baik dan menjadi
saluran berkat Nya dan kasihNya bagi ibuku.
Sekarang aku sadar
sepenuhnya bahwa tanpa Tuhan bersamaku, maka semua pengertianku, uang
simpananku, atau relasi yg dapat menolongku
atau segala apa yg telah kupersiapkan ; ternyata tidaklah cukup menolongku
untuk menghadapi hari ini. Apalagi untuk menghadapi hari besok atau hari depan
yg belum datang ?
Seperti contohnya hari ini, ketika hari membawa banyak kejutan & persoalan
untukku, hal itu telah sepenunya menyadarkanku agar setiap hari selalu lebih percaya
& lebih sungguh bersandar pada Tuhan & penyertaanNya. (2 Tawarikh 14:11)
Untuk itu aku mau ingat-ingat dan terus mencari Tuhan Yesus saja, sebab Dia
adalah penasihatku yg ajaib, Dialah Allahku yg perkasa, Dialah Bapaku yg kekal,
Dialah Raja Damai-ku. (Yesaya 9:5)
Doa kami:
Tuhan Yesus, ajarlah
kami agar kami dapat lebih percaya & selalu bersandar kepadaMu saja. Amin