“.....Siapa yg jujur
jalannya, keselamatan yg dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya”. (Mazmur 50:23)
Kalau kita sebagai umat Tuhan, hidup dg tidak
jujur & tidak terbuka menjelaskannya/mengakui kesalahan kita & minta
maaf terhadap sesama kita, atasan kita, atau sahabat kita, atau orang tua kita,
atau partner bisnis kita, atau pasangan hidup kita; maka hidup kita akan terus
serasa tertekan, merasa bersalah & menanggung beban yg berat. Sebab
sebenarnya Tuhan Allah menjadikan manusia jujur, tetapi manusia mencari banyak
dalih atau alasan untuk tidak jujur & tidak terbuka. (Pengkhotbah 7:29)
Dan kalau kita terus mengabaikan itu, yakni
terus tidak jujur & tidak terbuka terhadap, misalnya pasangan hidup kita;
maka ketika kita berbuat ketidak jujuran untuk kedua kalinya, ketiga kalinya
dan seterusnya...., semakin hari kita semakin tidak merasakan tertekan, atau
merasa bersalah, atau menanggung beban apapun atas ketidak jujuran kita. Dan
semakin hari kita akan semakin hari terbiasa/kebal dg ketidak jujuran kita
& ke tidak terbukaan-kita.
Contohnya yg sering terjadi dalam kehidupan
berumah tangga : Kalau sebagai seorang suami, kita tidak mau secara jujur,
terbuka & segera mengakui, menyesali & bertobat atas kesalahan kita yg
sudah berzinah dg wanita lain dg dalih/alasan apapun, kepada istri kita dan
juga kepada Tuhan; maka apabila kita terus melakukan ini , kita akan semakin
hari, menjadi semakin kebal terhadap dosa zinah & akan semakin tenggelam
didalam hidup yg penuh dosa, penuh dg perselingkuhan, bahkan sampai bisa punya
istri simpanan dan akhirnya punya anak dari istri simpanan itu.
Dan firman Tuhan akan katakan kepada kita, bahwa
: Kita tidak tahu berbuat jujur ! Dan itulah kelak yg akan menjadi penyebab
kehancuran hidup kita sendiri. (Amos 3:10)
Contoh lainnya dalam Alkitab, yg sering
terjadi dalam bekerja sebagai seorang yg bertanggung jawab di bidang keuangan
dalam suatu perusahan atau suatu instansi, adalah rasul Yudas Iskariot. Sebagai
bendaraha Tuhan Yesus dalam pelayananNya, dari semula dia suka mencuri/ tidak
berbuat tidak jujur. Dia sering mengambil uang yg disimpan dalam kas yg
dipegangnya. (Lukas 12:4-6) Dan dia tidak mau mengakui perbuatannya yg tidak
jujur kepada Tuhan Yesus. Sehingga dia berani berbuat ketidak jujuran yg lebih
besar lagi , misalnya ketika Maria meminyaki kaki Yesus dg minyak narwastu,
Yudas berkata mengapa minyak narwastu ini tidak dijual 300 dinar saja (nilainya
sekarang adalah sekitar rp 60 juta-an), sampai akhirnya dia berani & tega mengkhianti
Yesus. Sebab dengan berbuat demikian, maka dia bisa menerima sejumlah uang
yakni sebesar 30 keping perak (nilainya sekarang mungkin sekitar ratusan juta
sampai miliaran rupiah), dari para imam-imam kepala orang Yahudi dan kepala
pengawal bait Allah. (Lukas 22:2-6 dan Matius 27:3-5)
Padahal Yesus sudah memperingati Yudas
sebelumnya agar jangan berbuat demikian, tetapi Yudas tetap berbohong dan tidak
mau berkata dg jujur dan terbuka terhadap Yesus dan tidak mau segera bertobat
dan minta ampun kepada Tuhan Yesus. (Matius 26:21-25) Sehingga pada akhirnya,
dia merasa sangat menyesal, merasa sangat bersalah & berdosa besar terhadap Tuhan,
namun sudah terlambat dan dia melemparkan uang 30 keping perak tsb
kedalam bait suci, lalu mengantung diri. (Matius 27:3-5) Karena
ketidakjujurannya dan ketidak terbukaannya, maka akhirnya binasalah Yudas dg
gantung diri, dan menjadi orang yg terkutuk oleh Allah. (Ulangan 21:22-23)
Demikian juga halnya dg kita, sebagai
orang-orang yg percaya kepada Tuhan, jikalau jalan hidup kita tidak jujur; maka
keselamatan & pemulihan yg dari Allah, tidak akan Tuhan perlihatkan/berikan
kepada kita. (Mazmur 55:23) Dan akhirnya kitapun akan jadi binasa seperti Yudas
Iskariot, dan menjadi orang yg terkutuk oleh Allah. (Mazmur 50:23)
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah supaya kami
dapat senantiasa bertindak jujur & terbuka dihadapanMu ataupun terhadap
pasangan hidup kami ataupun terhadap atasan kami dan sesama kami. Amin