"Pernahkah engkau
melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan
berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina". (Amsal 22:29)
Dalam pembangunan sebuah
gereja yg besar/katedral, sang mandor mendekati salah satu dari pekerja bangunan.
Wajahnya tampak serius tapi lesu. Mandor ini bertanya : Apa yg sedang kau
kerjakan ? Bekerja menyusun batu bata dan mencari nafkah, jawab pekerja itu.
Lalu mandor itu pergi mendatangi pekerja yg lainnya, yg juga sedang bekerja, tapi wajahnya terlihat riang dan bersemangat. Mandor ini bertanya : Apa yg sedang kau lakukan ? Lalu jawabnya: Lihat ! Aku sedang membangun katedral ! Apakah yg membedakan kedua pekerja yg sedang membangun katedral itu? Keduanya mengerjakan pekerjaan yg sama, namun semangat, ketekunan dan inisiatip kerjanya masing-masing sangatlah berbeda. Pekerja yg satu bekerja hanya karena terpaksa yaitu untuk sekedar mencari nafkah, sedangkan pekerja yg lain walupun dia juga bekerja untuk mencari nafkah, tetapi dia memandang dirinya sedang turut membangun sesuatu yg besar dan mengagumkan.
Lalu mandor itu pergi mendatangi pekerja yg lainnya, yg juga sedang bekerja, tapi wajahnya terlihat riang dan bersemangat. Mandor ini bertanya : Apa yg sedang kau lakukan ? Lalu jawabnya: Lihat ! Aku sedang membangun katedral ! Apakah yg membedakan kedua pekerja yg sedang membangun katedral itu? Keduanya mengerjakan pekerjaan yg sama, namun semangat, ketekunan dan inisiatip kerjanya masing-masing sangatlah berbeda. Pekerja yg satu bekerja hanya karena terpaksa yaitu untuk sekedar mencari nafkah, sedangkan pekerja yg lain walupun dia juga bekerja untuk mencari nafkah, tetapi dia memandang dirinya sedang turut membangun sesuatu yg besar dan mengagumkan.
Demikian juga dalam Alkitab, ada suatu kisah tentang seorang yg bernama Rut, yg cakap dalam pekerjaannya, dia seorang pekerja keras dan semangat dalam pekerjaannnya.
Ketika Rut pulang ke
kampung Naomi, mereka pulang dalam keadaan miskin secara materi, tetapi di
dalam diri Rut ada inisiatip, semangat dan benih kerja keras. (Rut 2:2,7) Rut
menjalani hari-harinya dengan sungguh-sungguh, walaupun dia datang tanpa di
beri upah ketempat penuaian jelai, hanya datang sebagai orang asing yang meminta
izin untuk memungut bulir-bulir jelai yang berjatuhan. Perbuatan Rut yang tak
kenal lelah itu diperhatikan oleh Boas, si empunya ladang. (Rut 2:5,8-17)
Singkat cerita, Rut keluar dari kemiskinan karena ia punya inisiatip,rajin dan tekun.
Kepada orang yang tekun bekerja, semangat & penuh inisiatip, semakin hari akan ditambahkan berkatnya. Ke-manapun dia melangkah akan mendapat posisi yang baik. Sebab itu, berubahlah oleh pembaharuan budi kita dan mintalah tolong kepada Tuhan, agar kita dapat menjadi seorang yang tekun bekerja, semangat & jujur maka niscaya kita akan berdiri di hadapan raja-raja.
Kepada orang yang tekun bekerja, semangat & penuh inisiatip, semakin hari akan ditambahkan berkatnya. Ke-manapun dia melangkah akan mendapat posisi yang baik. Sebab itu, berubahlah oleh pembaharuan budi kita dan mintalah tolong kepada Tuhan, agar kita dapat menjadi seorang yang tekun bekerja, semangat & jujur maka niscaya kita akan berdiri di hadapan raja-raja.
Tetapi, sebaliknya kalau
kita tidak mau merubah diri kita dg pembaharuan diri kita dan kita tetap
berlaku malas-malasan & cuek-cuek saja, maka akan ada banyak kesempatan
baik yg terhilang daripada kita.
Renungan ini ditulis dan dikirimkan
oleh seorang saudari kita seiman yg tinggal di luar negri, dengan ucapan “Selamat
bekerja dan Tuhan memberkati”.
Doa kami:
Tuhan Yesus, ubahlah
karakter kami, sehingga kami dapat menjadi lebih baik lagi, di hadapanMu dan
sesama. Amin.