Beberapa waktu yang lalu saya mengalami peristiwa yang cukup mengerikan di dalam lift.
Lift tiba-tiba meluncur turun dengan kecepatan di luar normal, lalu berhenti di
antara lantai satu dan dua. Kami yang berada di dalamnya sempat panik. Tetapi
syukurlah, sesaat kemudian lift itu bergerak naik sendiri ke lantai dua. Kami semua segera keluar dan memilih tangga
untuk turun ke lantai satu.
Entah apa yang sesungguhnya terjadi dengan lift itu. Tetapi, peristiwa ini mengingatkan saya akan pentingnya mengerjakan segala sesuatu, dalam hal ini merancang & memproduksi lift, dengan benar. Keteledoran si perancang & produsen lift bisa mengakibatkan bencana bagi banyak orang.
Entah apa yang sesungguhnya terjadi dengan lift itu. Tetapi, peristiwa ini mengingatkan saya akan pentingnya mengerjakan segala sesuatu, dalam hal ini merancang & memproduksi lift, dengan benar. Keteledoran si perancang & produsen lift bisa mengakibatkan bencana bagi banyak orang.
Demikian juga, betapa
pentingnya tugas & tanggung jawab dari para petugas bagian
maintenance/perawatan lift, kecerobohan mereka bisa mengakibatkan bencana bagi
banyak orang.
Sementara ketelitian
& kesigapan para petugas maintenance, para produsen lift dan para perancang
bisa menyelamatkan nyawa banyak orang.
Tidak heran juga kalau Alkitab sering mengingatkan kepada kita untuk memberikan yang terbaik dalam segala sesuatu yang kita kerjakan. Seakan-akan kita mengerjakannya untuk Allah sendiri.
Seperti ketika orang Israel membangun Bait Allah pada zaman raja Salomo. Segala yang terbaik mereka berikan. Bait Allah yang terbangun pun berdiri begitu megah dan bertahan hingga hampir empat abad, sebelum akhirnya dihancurkan oleh bangsa Babel. (1 Raja-Raja 6:1-36)
Sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan, kita memang tidak lagi membangun Bait Allah yang kelihatan seperti di zaman raja Salomo. Tetapi melalui kegiatan sehari-hari, sesungguhnya kita sedang turut mengambil bagian dalam membangun kehidupan rohani kita sendiri, sebab kita adalah bait Allah. (1 Korintus 3:16)
Tidak heran juga kalau Alkitab sering mengingatkan kepada kita untuk memberikan yang terbaik dalam segala sesuatu yang kita kerjakan. Seakan-akan kita mengerjakannya untuk Allah sendiri.
Seperti ketika orang Israel membangun Bait Allah pada zaman raja Salomo. Segala yang terbaik mereka berikan. Bait Allah yang terbangun pun berdiri begitu megah dan bertahan hingga hampir empat abad, sebelum akhirnya dihancurkan oleh bangsa Babel. (1 Raja-Raja 6:1-36)
Sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan, kita memang tidak lagi membangun Bait Allah yang kelihatan seperti di zaman raja Salomo. Tetapi melalui kegiatan sehari-hari, sesungguhnya kita sedang turut mengambil bagian dalam membangun kehidupan rohani kita sendiri, sebab kita adalah bait Allah. (1 Korintus 3:16)
Untuk itu sebagai umatNya
& juga hambaNya, kita perlu melakukan yg terbaik dalam membangun kehidupan
rohani kita pribadi, supaya kita dapat mempertahankan iman kita kepada Tuhan sampai
akhirnya, dan mengasihiNya dg hidup menuruti firmanNya dalam hidup ini. (Yudas
3 dan Yohanes 14:23)
Sebab itu dalam
menjalankan segala aktivitas kita hari demi hari, lakukanlah semuanya itu
sebagai ibadah kepada Tuhan. Apapun juga yg kita hadapi hari demi hari baik
sulit atau gampang, menyenangkan atau tidak, gajinya besar atau kecil dll ;
kerjakanlah semua yg perlu kita kerjakan itu dg sebaik-baiknya seperti untuk
Tuhan. Maka kalau kita sudah berbuat sesuatu yg baik maka kita akan menerima
balasannya/upahnya dari Tuhan. (Efesus 6:8) Bisa saja Tuhan melalui seseorang
pernah melihat kita bekerja sebelumnya, dia memberikan suatu pekerjaan lain yg
lebih baik kondisinya, atau bisa saja bos kita sendiri yg melihat kita bekerja
dg sebaik-baiknyarajin, ulet, hati-hati dan tekun ; hatinya diubahkan Tuhan,
sehingga dia bersedia memberi upah yg lebih kepada kita atau mempromosikan
kita....dan lain sebagainya.
Kita tentu ingin memberikan
kualitas yang layak untuk membangun bait Allah, bukan? Karena itu lakukanlah
yang terbaik, yaitu yg sesuai dg firman Tuhan dalam segala aktivitas kita.
Renungan ini dikirim oleh
seorang saudari kita seiman, marilah kita bersama-sama membahasnya. Semoga
bermanfaat bagi kita semua.
Doa kami:
Tuhan Yesus, mampukanlah
kami untuk dapat melakukan semua aktivitas hidup kita hari demi hari seperti
untuk Tuhan. Amin