“Tak berkesudahan
kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar
kesetiaan-Mu"! (Ratapan 3:22-23)
Kebanyakan orang-orang yg percaya kepada Tuhan masih cenderung melihat berkat/anugerah
Tuhan sebagai materi. Ukurannya selalu uang, harta benda dan hal-hal lainnya yg
bersifat materi. Jikalau orang kristen punya mobil, rumah dan tabungan yang berkelimpahan,
yang diucapkannya kemudian adalah, "Puji Tuhan, ini semua adalah
berkat-Nya!" Tentu saja hal ini tidak salah, tetapi pemahaman seperti ini
kurang lengkap.
Sebenarnya ada banyak hal-hal yg tak terlihat dan yg jarang/tidak kita sadari, yang terabaikan dan yg telah kita anggap sebagai sesuatu hal yg biasa saja dan tidak perlu kita sadari atau perhatikan. Pada akhirnya kita dikaburkan untuk dapat melihatnya sebagai suatu berkat/anugerah & rahmat/belas kasihan Tuhan yang luar biasa. Sebab kalau tanpa hal-hal itu semua, maka kehidupan kita akan jadi terancam binasa dan berada dalam suatu masalah yg besar sekali.
Sadarkah kita bahwa organ-organ vital tubuh kita, antara lain contohnya jantung, ginjal dan paru-paru digerakkan oleh otot bawah sadar yang diciptakan Tuhan? Bisa dibayangkan jika semua itu digerakkan oleh alam sadar, kita tidak akan pernah bisa tidur. Kita harus terus berjaga untuk memerintahkan asel & organ-organ tubuh itu bekerja. Sadarkah kita bahwa udara yang kita hirup setiap hari adalah gratis ? Cahaya matahari & kehangatannya yg setiap pagi yg disediakan oleh Tuhan sepanjang hari adalah agar bumi tidak gelap dan menjadi dingin & menjadi es, agar semua manusia bisa hidup, termasuk juga segala makhluk dibumi, ternak, tumbuh2an, pohon buah-buahan bisa hidup, bertumbuh,berbuah dan dapat dinikmati oleh segala makhluk.
Sebenarnya ada banyak hal-hal yg tak terlihat dan yg jarang/tidak kita sadari, yang terabaikan dan yg telah kita anggap sebagai sesuatu hal yg biasa saja dan tidak perlu kita sadari atau perhatikan. Pada akhirnya kita dikaburkan untuk dapat melihatnya sebagai suatu berkat/anugerah & rahmat/belas kasihan Tuhan yang luar biasa. Sebab kalau tanpa hal-hal itu semua, maka kehidupan kita akan jadi terancam binasa dan berada dalam suatu masalah yg besar sekali.
Sadarkah kita bahwa organ-organ vital tubuh kita, antara lain contohnya jantung, ginjal dan paru-paru digerakkan oleh otot bawah sadar yang diciptakan Tuhan? Bisa dibayangkan jika semua itu digerakkan oleh alam sadar, kita tidak akan pernah bisa tidur. Kita harus terus berjaga untuk memerintahkan asel & organ-organ tubuh itu bekerja. Sadarkah kita bahwa udara yang kita hirup setiap hari adalah gratis ? Cahaya matahari & kehangatannya yg setiap pagi yg disediakan oleh Tuhan sepanjang hari adalah agar bumi tidak gelap dan menjadi dingin & menjadi es, agar semua manusia bisa hidup, termasuk juga segala makhluk dibumi, ternak, tumbuh2an, pohon buah-buahan bisa hidup, bertumbuh,berbuah dan dapat dinikmati oleh segala makhluk.
Berapa yang harus kita bayarkan jika Tuhan mengeluarkan tagihan untuk itu semua? Kita bisa makan, minum, buang air besar dan kecil, bisa berjalan, melihat, mendengar, merasa dll; semuanya adalah anugerahNya/kasih setiaNya & rahmatNya/belas kasihanNya bagi kita yg tidak habis-habisnya dari Tuhan dan yg selalu baru tiap pagi. Bagaimana seandainya kalau kita diberi udara/udara yg kemarin atau hari-hari yg sebelumnya, yg sudah terpolusi, bukankah tidak menyehatkan dan bahkan akan sangat merusak kesehatan kita sebagai manusia?
Semua hal-hal yg tak terlihat, terabaikan, yg jarang/tidak kita sadari itu adalah bukti dari kasih setia & rahmat Tuhan yang tak berkesudahan dan selalu baru setiap pagi. Menyadari semua itu sebagai suatu berkat/anugerah dan rahmat atau belas kasihan Tuhan, maka hal itu akan membuat kita percaya kepadaNya dan lebih mudah mengucap syukur kepada-Nya. Kita dapat berterima kasih untuk nafas hidup, terang & kehangatan, untuk semua sel, organ & anggota tubuh yang tetap bekerja dan untuk hal-hal yg jarang/tidak kita sadari lain. Oh, betapa baiknya Tuhan itu...
Semuanya itu adalah berkat/anugerahNya dan rahmatNya, yg tak ternilai harganya untuk kehidupan manusia dan yg tidak dapat diukur dg uang. Untuk itu bersyukurlah selalu kepada Tuhan dan hargailah! Sebab kalau kita lupa bersyukur akan hal-hal yg demikian, lama kelamaan kita hanya akan mengorientasikan hidup ini lebih untuk uang, kekayaan dan harta benda saja, sampai akhirnya kita jadi orang yg lupa Tuhan dan menghalalkan segala cara utk mendapatkannya. Kita akan menjadi orang-orang yg cinta uang, kekuasaan, gengsi, sombong, serakah, egois, suka menipu dan lain lain. (1Timotius 6:10)
Padahal Tuhan sudah berfirman: Asal ada makanan dan pakaian cukuplah. Maksudnya hiduplah seimbang & teratur, yakni tidak terlalu ngoyo akan segala hal. Kalau saatnya tidur, tidurlah; saatnya bekerja, bekerjalah; saatnya menangis, menangislah; saatnya bergembira, bergembiralah; saatnya mengumpukan, kumpukanlah; saatnya membagi, bagikanlah;....dll. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa kedalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa keluar. (1 Timotius 6:7-8)
Maka dengan demikian nyatalah “kebenaran” yg tertulis dalam kitab 1 Timotius 6:6 yaitu Ibadah kita kepada Tuhan yg disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Kita akan dapat menyadari bahwa sebagai makhluk ciptaanNya, sudah selayaknyalah kita percaya dan bersyukur senantiasa kepadaNya. Masih ada usaha/pekerjaan dan tidak menganggur, masih bisa makan minum dg nikmat, hidup layak, tidur enak, keluarga damai harmonis, kita dapat hidup saling mengasihi, tolong menolong, tidak egois, tidak iri, tidak sombong, tidak menginginkan pasangan orang lain atau milik orang lain, tidak dusta/tipu, tidak zinah/cabul...dll, Hidup kita yg demikanlah yg berkenan dan menyenangkan hati Tuhan.
Doa kami
Tuhan Yesus,
sadarkanlah kami akan selalu akan betapa besarnya kasih
setiaMu & rahmatMu yg tak habis-habisnya dan yg selalu baru
bagi kami tiap pagi. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
