Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 05.45 under


“Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: Berbahagialah orang-orang yg mati dalam Tuhan , sejak sekarang ini. “Sungguh”, kata Roh, supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka”. (Wahyu 14:13)



Ada sebuah cerita tentang dua orang kawan yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir: "Hari ini, kawan baik-ku menampar pipiku."

Mereka terus berjalan sampai akhirnya menemukan sebuah oasis/sumber mata air. Mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya itu, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, tetapi dia berhasil diselamatkan oleh kawannya. Ketika dia siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis/menggoreskan suatu tulisan di atas sebuah batu: "Hari ini, kawan terbaikku menyelamatkan nyawaku."

Orang yang menolong dan menampar kawannya itu, bertanya "Kenapa tadi setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir dan sekarang menuliskan ini di batu?" Sambil tersenyum kawannya itu menjawab, "Ketika seorang kawan melukai hati kita, kita harus menulisnya di atas pasir, supaya ketika angin datang berhembus, maka angin akan menghapus tulisan itu, dan membuat kita segera melupakannya. Tetapi apabila ada suatu perbuatan baik yg dilakukan oleh kawan kita atau sesama kita, maka kita harus menuliskannya/menggoreskannya di atas batu atau di loh hati kita, agar takkan pernah bisa hilang tertiup oleh angin  dan membuat kita akan selalu mengingat kebaikkannya".


Dalam hidup ini, ada kalanya kita dan orang terdekat kita berada dalam situasi yang sulit, antara lain ketika terjadi konflik/perbedaan pendapat karena sudut pandang yg berbeda, yang kadang-kadang dapat menyebabkan kita saling mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakiti satu sama lain. Disaat yg demikian, sebelum kita menyesal di kemudian hari, cobalah untuk segera saling memaafkan/mengampuni dan tidak mengingat-ingat kesalahan/perbuatannya lagi. Sebab itulah yg Tuhan inginkan dari kita umatNya, yakni agar kita mengampuni kesalahan orang lain, maka Tuhan-pun akan mengampuni kesalahan kita juga. (Matius 6:14)

Tetapi sebaliknya kalau ada suatu perbuatan yg baik dari orang yg terdekat dg kita, hendaknya kita selalu mengingat-ingat budi kebaikkannya itu dan jangan melupakannya. Sebab Tuhan-pun selalu mengingat perbuatan baik kita sampai selamanya, maka kita umatNya juga perlu mengikuti teladan Tuhan ini, yakni agar selalu mengingat-ingat segala perbuatan baik dari orang yg terdekat dg kita/sesama kita itu. (Wahyu 14:13)

Contoh:
Ada seorang gadis kecil yg merasa malu karena mata ibunya buta sebelah. Tetapi ibunya tidak pernah menceritakan kenapa matanya buta. Setelah dewasa gadis itu menikah dan menjadi seorang yg sukses. Tetapi sekalipun dia tidak mau menceritakan tentang ibunya yg buta matanya sebelah kepada suaminya ataupun teman-temannya, sebab dia merasa malu atas keadaan ibunya itu. Tetapi pada suatu saat ibunya menulis surat kepadanya bahwa dia sangat menyayangi anak gadisnya itu, dan dia tidak bisa datang kerumah anaknya yg tinggal jauh di luar negri. Suatu saat anak perempuannya itu mampir ke Indonesia dan menjenguk ibunya dan dia mendapatkan ibunya sedang sakit keras, dan ibunya itu hanya memberikannya sebuah amplop dg secarik kertas didalamnya.

Di kertas ditulis ada tulisan ibunya, bahwa dulu ketika kamu masih kecil karena kecelakaan, mata kamu buta sebelah. Lalu saya pikir lebih baik saya sumbangkan mata saya ini untuk anak saya yg masih kecil ini, supaya hidupnya nanti tidak menderita sebab hanya punya mata sebelah. Jadi meskipun kamu malu punya ibu yg bermata satu, tetapi ibu menerimanya saja. Ketika itu juga anak perempuannya itu menangis minta ampun kepada ibunya dan menyesali atas dosanya sebab dia tidak tahu akan kebaikkan & pengorbanan ibunya yg bergitu besar.


Doa kami:
Tuha Yesus, mampukanlah kami untuk dapat selalu melakukan firmanMu/perintahMu sepanjang umur hidup kami. Amin
0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin