“ Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu”. (Amsal 27:19)
Dunia dimana kita hidup adalah dunia yg memiliki kecenderungan untuk menilai seseorang dengan memandang muka, yakni antara lain : warna kulit atau penampilan fisik atau pakaiannya atau tutur katanya. Padahal semuanya itu dapat saja menyesatkan dan mengakibatkan kita salah dalam memberi penilaian. Ada yg kelihatan wajahnya atau parasnya cantik atau tampan dan tubuhnya tinggi/langsing dll, tetapi ternyata mempunyai suatu kebiasaan yg buruk/jelek. Dan juga, ada orang yg tutur katanya baik, sopan dan juga penampilannya berpakaian rapih dan bersih, tetapi hatinya penuh dg kebusukkan, maksud & rencana jahat. (Matius 15:19)
Sebagai manusia biasa, kita memang hanya bisa melihat apa yg ada didepan mata, tetapi Tuhan melihat hati. (1 Samuel 16:7) Hanya Tuhan-lah yg bisa melihat motivasi atau sikap hati yg ada dibalik segala sesuatu yg dilakukan sesorang. (Amsal 27:19) Untuk itu sebagai orang percaya, kita perlu senantiasa meminta hikmat & pertolongan/petunjuk dari Tuhan.
Contoh : Hal seperti ini pernah terjadi dg dg seorang nabi, yaitu ketika Saul menolak atau tidak taat kepada firman Tuhan (1Samuel 15:18-19), sehingga Tuhan menolak Saul sebagai raja atas Israel. Lalu Tuhan menyuruh nabi Samuel untuk mengurapi seorang lain sebagai pengganti Saul. (1 Samuel 15:26 dan 1 Samuel 16:3) Namun ketika nabi Samuel tanpa bertanya kepada Tuhan, dia telah telah salah menebak Eliab yg dipikirnya layak untuk diurapi menjadi raja Israel. Sehingga Tuhan langsung menegur nabi Samuel dan berkata: Janganlah pandang parasnya atau perawakannya yg tinggi, Sebab Aku telah menolaknya. (1 Samuel 16:6-7)
Sejak itu nabil Samuel tidak berani menebak siapapun lagi dari ketujuh anak-anaknya Isai yg dilihatnya. Setiap kali satu anaknya Isai maju keluar, dia selalu bertanya kepada Tuhan dulu, sampai akhirnya oleh hikmat Tuhan Samuel dapat berkata kepada Isai dg suatu kesimpulan : Semuanya ini tidak dipilih Tuhan. (1 Samuel 16:10) Namun ketika Samuel melihat Daud anak bungsu Isai, Tuhan langsung berfirman kepada Samuel: Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia. (1 Samuel 16:12)
Jadi sebagai umat Tuhan, supaya kita jangan salah pilih seperti nabi Samuel dalam contoh diatas, maka kita perlu sesering mungkin bertanya & meminta petunjuk/pertolongan Tuhan terlebih dahulu, misalnya dalam hal memilih karyawan, teman, sahabat atau pacar, pasangan hidup atau presiden atau pemimpin daerah dimana kita berada. Apalagi kalau kita adalah seorang yg punya banyak uang atau punya kedudukan yg baik/berpengaruh, maka kita perlu lebih berhati-hati lagi dan perlu sering bertanya & meminta petunjuk/pertolongan kepada Tuhan terlebih dahulu. Sebab akan ada banyak orang yg ingin menjadi teman-teman kita atau yg mengaku-aku kenal kepada kita sejak kita masih sangat muda dulu dll. Manusia bisa saja mengelabui sesamanya dg penampilan lahiriah untuk menutupi hatinya.
Suatu contoh kejadian yg sebenarnya: Pernah ada seorang ibu yg kaya raya, ketika dia kembali berkunjung ke desa kampung halamannya di negri Tiongkok yg sudah lima puluh tahun ditinggalkannya sejak dia masih berumur sekitar 6 tahun. Disana dia melihat ada banyak orang disana yg mengaku-aku bahwa mereka adalah sanak familinya, tetangganya atau kerabatnya satu desa dulu. Mereka berbondong-bondong mendatanginya sambil antri tunggu giliran dapat hadiah uang dari ibu yg kaya raya itu. Kebanyakan dari mereka berpakaian lusuh/miskin dan berwajah susah. Mereka masing-masing datang membawa satu ikat singkong, atau pisang, atau seekor ayam kepadanya. Ibu kaya tsb tidak mau menerima semua hadiah dari mereka.
Tetapi setelah sekian lama dia memberikan hadiah kepada mereka, ternyata jumlah mereka yg antri tetap saja banyak. Lalu ibu itu menandai orang yg membawa seekor ayam dan menandainya dg menggunting sebagian bulu daripada ekor ayam itu. Ternyata setelah sekian lama ada orang lain lagi datang membawa seekor ayam kepadanya, tetapi ibu kaya itu melihat bahwa ekor ayam itu sudah terpotong. Lalu dia segera memberhentikan pembagian hadiah itu, sebab dia sudah tahu orang-orang kampungnya telah menipunya.
Selain itu janganlah pernah mencoba untuk memilih calon pasangan hidup kita dg sembarangan, misalnya dg melihat wajahnya/parasnya yg cantik atau ganteng dan perawakannya yg tinggi atau langsing dll, sebab hal itu akan dapat mengakibatkan sesuatu yg berdampak buruk bagi kita sepanjang umur hidup kita. Apalagi kalau kita berada dipihak yg lebih dirugikan, misalnya, kita adalah seorang gadis/pemudi. Janganlah pernah mau menyerahkan kesucian kita kepada pacar/pemuda yg sangat kita kasihi apapun alasannya.
Ada suatu kesaksian dari seorang pemudi yg saking cintanya kepada pacarnya, sampai-sampai dia mau berhubungan suami istri dg pacarnya itu. Tetapi ternyata setelah pacarnya itu melakukan hubungan tsb, barulah ketahuan kebejatan mentalnya dan karakternya yg sebenarnya. Dia ternyata adalah seorang pemuda yg suka gonta-ganti pacar atau “play boy”. Sekarang pemuda itu sudah menemukan pacar lain yaitu seorang gadis lain yg lebih cantik daripada kita & lebih menarik hatinya. Pacarnya itu lalu meninggalkannya dan menikah dg pemudi tsb.
Meskipun pemudi itu terus meminta agar bantu didoakan termasuk melakukan segala cara lain yg bisa dilakukannya utk bisa memperoleh kembali pacarnya itu, semuanya itu gagal dan nihil. Nasi sudah menjadi bubur dan tidak bisa diubah lagi menjadi nasi. Sebab apa yg kita tabur, maka itu juga yg akan kita tuai. (Galatia 6:7 dan Lukas 23:41)
Satu-satunya jalan keluar bagi pemudi tsb adalah berbalik kepada Tuhan dan bertobat, maka Ia akan menyelamatkannya dan memberinya jodoh yg jauh lebih baik dari yg semula. Seperti yg telah dilakukan oleh salah seorang penjahat yg bertobat diatas kayu salib sebelah Yesus. (Lukas 23:42-43)
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami agar kami dapat selalu hidup dipimpin oleh Engkau. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
