“Aku tidak menyebut
kamu lagi sebagai hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yg diperbuat oleh tuannya,
tetapi Aku menyebut kami sahabat, karena aku telah memberitahukan kepada kamu
segala sesuatu yg telah Kudengar dari Bapa-Ku". (Yohanes 15:15)
Topik kita hari ini, marilah kita memperluas dimensi & kedalaman doa-doa kita kepada Tuhan, agar semua kita umatNya yg mengasihiNya, juga dapat membawa kegembiran & sukacita kepada Tuhan Allah kita dalam Yesus Kristus.
Sehubungan dg topik itu, maka marilah kita baca bersama suatu kesaksian
& renungan yg ditulis oleh Suzie Eller, dalam "Encouragement for
today", yg berkaitan & cocok dg hal itu. Semoga bermanfaat bagi kita semua yg
membacanya :
Ini adalah secuplik dari sekian banyaknya doa & permohonan yg
pernah saya panjatkan kepada Tuhan:
Tuhan, peliharalah teman saya yg adalah seorang misionaris
Tuhan, sembuhkanlah saya dari rasa sakit hati saya,
Bapa, mampukanlah saya agar dapat bijaksana dalam keuangan kami.
Bapa, saya membutuhkanMu sekarang.
Seandainya, saya dapat menumpuk semua permohonan doa & permintaan
saya itu dan juga yg sebelum-sebelumnya, mungkin saja semuanya itu sudah
menumpuk tinggi sampai ke langit. Dan saya sudah membawa semua doa-doa &
permintaan saya itu kepada Tuhan sejak lama sekali, termasuk juga kadang-kadang
ada doa & permintaan saya yang sampaikan dg berbisik-bisik atau bahkan dg berteriak sambil menangis pada waktu yg
kritis, atau kadang-kadang juga ada doa saya doakan dalam hati ketika saya
bangun pagi-pagi sekali dan bersaat teduh denganNya.
Saya mengasihiNya, karena Ia adalah Tuhan yg selalu mendengar dan
menerima semua doa & permintaan bukan dari saya saja, tetapi juga dari semua
orang. Dan saya berdoa kepadaNya sebagai sahabat saya yg baik & setia, yang
bukan hanya sekedar teman yg menerima permintaan saya, tetapi sungguh-sungguh
sahabat saya yg baik dan terkasih, dan yang mau saling berkomunikasi.
Ide ini mungkin terdengar
agak sedikit aneh, tetapi ini adalah Alkitabiah. Contohnya : Seperti dahulu
ketika Abraham berdoa syafaat kepada Tuhan untuk Sodom (Kejadian 18:16-33),
atau ketika Gideon berbicara dg Tuhan. (Hakim-Hakim 6:36-40) ...dan lain lain.
Dalam kitab Roma
5:11, oleh hikmat Tuhan, rasul Paulus mengatakan kita, bahwa Yesus telah datang kedunia sebagai
bukti dari besarnya kasih Allah kepada kita. Itu adalah keinginan dari Allah
bahwa pengorbanan nyawa Yesus di atas kayu salib dan kebangkitanNya, akan
selamanya menghancurkan semua tembok-tembok penghalang antara Allah dg kita, yg
dibangun oleh dosa-dosa yg kita perbuat. Selain daripada itu, Paulus juga dg
sukacita memberitakan kepada kita semua umatNya bahwa persatuan kita kembali
kita dg Allah, membawa kita kepada suatu dimensi hubungan yg baru antara kita dg Allah,
yaitu suatu hubungan persahabatan. Melalui
pengorbanan Tuhan kita Yesus Kristus, kita diperdamaikan kembali dg Allah dan
kita dijadikannya sahabat-sahabat Allah.
Perihal tentang Allah
sebagai sahabat, tidaklah mengurangi
kenyataan bahwa Ia adalah Allah yg penuh kasih setia, adil & maha kuasa dan juga Allah yg maha kuat & dapat
diandalkan, dan Allah yg perlu kita takuti. (Lukas 12:5) Perihal itu adalah untuk mengungkapkan keinginanNya kepada kita
sahabatNya, yaitu bukan hanya Dia yg mengenal kita, tetapi Dia juga dikenal
oleh kita. (Yohanes 10:14)
Sebab begitu juga
halnya dg saya pribadi, tentunya saya juga tidak akan mau datang kepada seorang
teman yg bisanya hanya meminta sesuatu kepada saya atau hanya memuji
kebenarannya sendiri. Saya tentunya akan berkata kepadanya bahwa pembicaraan
saya dg teman itu, seharusnya adalah suatu pembicaraan yg bermanfaat bagi kedua
pihak dan bukan hanya sepihak.
Dan pemikiran inilah yg
telah menyadarkan & memimpin saya kepada suatu doa yg berbeda bila
dibandingkan dg doa-doa saya sebelumnya kepada Tuhan. Sekarang setiap kali saya
berdoa, saya memulainya dg bertanya : Tuhan, apakah yg dapat saya lakukan hari
ini, agar dapat membawa kegembiraan & sukacita kepadaMu ?
Pertanyaan yg
sederhana ini ternyata menghasilkan jawaban doa dan beberapa diantaranya sangat
mengejutkan saya. Salah satu contoh kecil : Suatu ketika saya sedang menggendong cucu saya laki-laki yg
bernama Yosia, sambil menggoyang-goyangkannya, sebab ibunya sedang istirahat
kecapaian di ruangan yg lain. Dan saya menyanyikan suatu nyanyian yg
biasa-biasa saja, malahan ternyata dia dapat tertidur, padahal sebelumnya dia
rewel sekali. Hal ini membawa sukacita/kegembiraan bagi saya.
Doa kami:
Tuhan Yesus,
mampukanlah kami agar dapat mengenal Engkau dan mengasihiMu sebagai sahabat
kami. Amin