Ada suatu kisah yg ditulis oleh Agustina Wijayani dalam Renungan Harian dalam tulisan Agustina Wijayani tgl 17 November 2013, yang berkaitan dg firman Tuhan tsb diatas, yaitu: “Konon di suatu desa bersalju, ada sebuah gereja. Pada suatu hari Minggu yang sangat dingin, hanya pendeta dan seorang petani yang datang untuk beribadah kepada Tuhan. Setelah beberapa saat menunggu, tetap tak ada lagi jemaat yang datang. Maka, pendeta berkata: Yah, tampaknya hari ini tidak akan ada ibadah. Namun, petani yang sudah siap beribadah itu memprotesnya: Pak Pendeta, menurut pengalaman saya sebagai petani, jika seandainya hanya ada satu sapi saya yang datang pada jam makan, maka saya tidak membiarkan sapi itu kelaparan, tetapi saya tetap memberinya makan."

 

 

Si petani itu rela merendahkan dirinya dihadapan Tuhan dan menyamakan dirinya sebagai seekor sapi yg butuh diberi makan”, karena dia rindu mendapat mendapat sesuatu yg baik dari Tuhan. Bukankah cuaca pada saat itu dingin sekali, sehingga tidak ada jemaat lain yg mau keluar rumah untuk pergi beribadah kepada Tuhan di gereja ? Tetapi petani ini tetap mau datang ke gereja untuk beribadah kepada Tuhan, tentunya dia mempunyai suatu pergumulan/kesulitan dalam hidupnya dan dia butuh jalan keluarnya yg baik & benar dari Tuhan. Karena dia percaya bahwa Tuhan akan memuaskannya dg kebenaran/firmanNya yg akan memberinya jalan keluar yg baik untuknya. (Matius 5:6)

 

Begitu juga halnya, dg perempuan Kanaan yg datang mencari Yesus, padahal oleh murid-murid Yesus dia dianggap sebagai orang kafir yaitu tidak percaya kepada Yesus. Tetapi karena perempuan Kanaan itu terus saja mengikuti Yesus dan murid-muridNya sambil terus berteriak-teriak: Kasihanilah Aku ya Tuhan, Anak Daud, karena anak perempuanku kerasukkan setan dan sangat menderita, maka para murid-murid Yesus jadi merasa terganggu dg kehadiran perempuan itu, dan mereka meminta kepada Yesus agar Tuhan menyuruhnya & mengusir perempuan itu pergi. Perempuan Kanaan itu sedang dalam kesulitan dan membutuhkan sesuatu yg baik, yakni pertolongan dari Tuhan untuk membebaskan/menyembuhkan anak perempuannya dari kerasukkan setan.

 

Dalam hal ini, ternyata Tuhan Yesus tidak mengusir perempuan itu, malahan bertanya-jawab dg dia. Meskipun Tuhan sudah berkata bahwa “Tidak patut mengambil roti yg disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing”. Tetapi seperti petani dalam contoh diatas, perempuan Kanaan ini juga rela merendahkan dirinya dihadapan Tuhan dan menyamakan dirinya sebagai anjing yg makan dari remah-remah yg jatuh dari menja tuannya, sehingga dg demikian Tuhan yakin bahwa perempuan Kanaan itu sungguh-sungguh percaya kepada Nya sebagai Mesias dari Allah dan sebagai Tuhan, Anak Daud.

Dan akhirnya Tuhan katakan kepada perempuan itu : Jadilah kepadamu seperti yg kau kehendaki, dan seketika itu juga anaknya sembuh. (Matius 15:21-28 dan Lukas 1:32-33 dan Lukas 9:20)

 

Semasa Yesus berada di dunia, Dia menunjukkan kepada murid-muridNya, bahwa seringkali ada saja pribadi-pribadi yang butuh dilayani secara khusus, seperti perempuan Kanaan ini, meskipun para murid-muridNya sudah ingin mengusirnya saja. Dan kepada yg datang kepadaNya, maka Tuhan memberi sesuatu yg baik kepada perempuan itu, yakni anak perempuannya sembuh. Sehingga dg pelayanan secara khusus ini, satu jiwa lagi dimenangkan bagi Kerajaan Allah. Sebab Tuhan katakan bahwa “Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yg tidak memerlukan pertobatan”. (Lukas 15:7)

 

Demikian juga kepada kita sekarang, sebagai pengikut-pengikut atau murid-muridNya; kita diingatkan untuk mau melayani pribadi demi pribadi yang dan mau datang kepada Tuhan. Bila ada orang yang lapar dan haus akan Yesus/kebenaran, mari khususkanlah waktu dan diri kita untuk mendoakannya, memimpinnya pada pertobatan dan menolongnya agar dapat datang kepada Tuhan dan bertemu denganNya. Sehingga seperti mereka, kitapun akan menerima segala yg baik dari Tuhan. (Matius 5:6 dan Lukas 1:53)

 

Ingatlah bahwa kita manusia hanyalah makhluk ciptaanNya saja, yg selalu membutuhkan belas kasihanNya, rahmatNya dan anugerahNya. Untuk itu, kita senantiasa membutuhkanNya dg datang percaya kepadaNya, merendahkan diri kita & mengandalkanNya, agar dengan begitu kitapun akan mendapat yg baik dari Tuhan.

 

 

Doa kami:

Tuhan Yesus, tolonglah kami agar mampu mengikuti teladanMu dan ikhlas mendoakan, memimpinnya pada pertobatan & melayani orang-orang yg mau datang kepadaMu, walaupun kami sedang sibuk atau repot. Amin