“Sebab Allah yg telah
berfirman: Dari dalam gelap akan terbit terang! Ia juga yg membuat terangNya bercahaya
didalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang
kemuliaan Allah yg nampak pad wajah Kristus”. (2 Korintus 4:6)
Bagi para saudara/saudari
kekasih Kristus, yg saat ini sedang menghadapi rutinitas kehidupan yg
membosankan, hanya menantikan berlalunya musim dingin atau menantikan berlalunya
masa ekonomi lesu, usaha/pekerjaan kita begitu-begitu dan seolah-olah tanpa
masa depan yg cerah; marilah kita merenungkan bersama suatu kisah inspiratip
tentang pohon pear yg tumbuh di suatu negri
dengan empat musim.
Ada seorang ayah disana,
yg memiliki empat orang anak, ayah tersebut meminta anak-anaknya untuk pergi ke
hutan, melihat sebuah pohon pear dalam kurun waktu yang berbeda.
Anak pertama pada bulan januari, anak kedua pada bulan april, anak ketiga pada bulan juli dan anak keempat pada bulan oktober.
Setelah pulang dari hutan, masing-masing anaknya memberi laporan yang berbeda kepada ayahnya.
Anak pertama berkata : “Pohon pear adalah pohon yg meranggas, jelek dan batangnya bengkok. Anak kedua berkata : “Pohon pear adalah pohon yang dipenuhi kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan’. Anak ketiga berkata : “Pohon pear adalah pohon yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang menebarkan bau yang harum”.
Dan anak keempat berkata : “Pohon pear adalah pohon yang penuh dengan buah yang matang dan ranum”.
Di akhir tahun, sang ayah berkata bahwa kepada keempat anaknya itu. “Semuanya benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda”. Lalu sang ayah berpesan kepada anak-anaknya : “Mulai sekarang, janganlah kalian pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa atau musim saja.”
Anak pertama pada bulan januari, anak kedua pada bulan april, anak ketiga pada bulan juli dan anak keempat pada bulan oktober.
Setelah pulang dari hutan, masing-masing anaknya memberi laporan yang berbeda kepada ayahnya.
Anak pertama berkata : “Pohon pear adalah pohon yg meranggas, jelek dan batangnya bengkok. Anak kedua berkata : “Pohon pear adalah pohon yang dipenuhi kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan’. Anak ketiga berkata : “Pohon pear adalah pohon yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang menebarkan bau yang harum”.
Dan anak keempat berkata : “Pohon pear adalah pohon yang penuh dengan buah yang matang dan ranum”.
Di akhir tahun, sang ayah berkata bahwa kepada keempat anaknya itu. “Semuanya benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda”. Lalu sang ayah berpesan kepada anak-anaknya : “Mulai sekarang, janganlah kalian pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa atau musim saja.”
Sebagai orang-orang yg
percaya kepada Tuhan, pandanglah kehidupan kita ini sebagai suatu kesatuan yg
utuh, yakni : ada suka, duka, tawa, tangis, sedih dan bahagia, lahir, mati,
perang, damai... dll. Sebagai manusia, memang kita tidak bisa menyelami semua
pekerjaan & rencana yg dilakukan Tuhan, tetapi bagi kita yg taat &
setia percaya kepadaNya & hidup menuruti firmanNya; Ia memiliki gambar
kehidupan kita yg seutuhnya, yaitu kehidupan hari depan yg penuh damai
sejahtera dan penuh harapan. (Yeremia 29:11) Apa yg Ia rencanakan dan apa yg Ia
kerjakan dan segala sesuatunya, untuk semua itu ada waktunya, ada masanya; dan
Ia akan menjadikan semuanya itu indah pada waktunya. (Pengkhotbah 3:1-8,11)
Kalau kita sedang mengalami masa-masa yg membosankan, hanya rutinitas dan belum ada harapan yg menjanjikan ; janganlah cepat-cepat menggerutu kepada Tuhan atau diri sendiri atau orang lain, dan berkata bahwa kamu tidak bersemangat, malas atau bernasib begini-begini saja dll. Sebaliknya pada saat yg demikian, kita malah rajin berdoa kepada Tuhan dan mendoakan kesejahteraan kota & negri dimana kita tinggal dan juga mendoakan pemimpin kota & negri kita, agar mampu memimpin dg baik. Sebab kesejahteraan kota & negri kita adalah kesejahteraan kita. Agar ekonominya jadi bangkit & bergairah, negrinya menjadi aman makmur, damai & sejahtera. Maka dengan sendirinya usaha, pekerjaan kita pun akan bangkit bergairah kembali.
Kalau kita sedang mengalami masa-masa yg membosankan, hanya rutinitas dan belum ada harapan yg menjanjikan ; janganlah cepat-cepat menggerutu kepada Tuhan atau diri sendiri atau orang lain, dan berkata bahwa kamu tidak bersemangat, malas atau bernasib begini-begini saja dll. Sebaliknya pada saat yg demikian, kita malah rajin berdoa kepada Tuhan dan mendoakan kesejahteraan kota & negri dimana kita tinggal dan juga mendoakan pemimpin kota & negri kita, agar mampu memimpin dg baik. Sebab kesejahteraan kota & negri kita adalah kesejahteraan kita. Agar ekonominya jadi bangkit & bergairah, negrinya menjadi aman makmur, damai & sejahtera. Maka dengan sendirinya usaha, pekerjaan kita pun akan bangkit bergairah kembali.
Untuk itu, kerjakan saja
dengan tulus, sabar & setia semua apa yang menjadi bagian kita sesuai
firmanNya. Sebab jikalau kita tidak bersabar atau putus asa ketika berada di bulan
januari, maka kita akan kehilangan bulan april dan juli yang menjanjikan
harapan, lalu secara otomatis pula kita tidak akan menuai hasil di bulan
oktober.
Di masa yg demikian, kita
malah harus tekun menjaga hati kita dg penuh kewaspadaan, sebab dari situlah akan
terpancar kehidupan yg penuh harapan. (Amsal 4:23)
Janganlah karena bosan dan jenuh, tidak bersemangat atau hidup malas-malas-an; lalu kita iseng-iseng berbuat/melakukan hal-hal yg semula kelihatannya sepele, tetapi lama kelamaan ternyata keisengan kita itu dapat membuat kita terjerat dalam dosa. Godaan dan cobaan bisa datang di mana saja & kapan saja, justru ketika kita sedang iseng-iseng.
Contoh: Semula raja Daud, ketika zaman para raja-raja berperang, Daud malah bosan perang, iseng-iseng dan rileks cuti di istana, jenderalnya & pasukkannya saja yg disuruhnya berperang. Pada suatu ketika dia lihat perempuan sexy sedang mandi, akhirnya Daud jatuh dalam dosa perzinahan dg Batsyeba istri Uriah salah satu pempin pasukan perangnya yg setia. (Kejadian 11:1-5)
Janganlah karena bosan dan jenuh, tidak bersemangat atau hidup malas-malas-an; lalu kita iseng-iseng berbuat/melakukan hal-hal yg semula kelihatannya sepele, tetapi lama kelamaan ternyata keisengan kita itu dapat membuat kita terjerat dalam dosa. Godaan dan cobaan bisa datang di mana saja & kapan saja, justru ketika kita sedang iseng-iseng.
Contoh: Semula raja Daud, ketika zaman para raja-raja berperang, Daud malah bosan perang, iseng-iseng dan rileks cuti di istana, jenderalnya & pasukkannya saja yg disuruhnya berperang. Pada suatu ketika dia lihat perempuan sexy sedang mandi, akhirnya Daud jatuh dalam dosa perzinahan dg Batsyeba istri Uriah salah satu pempin pasukan perangnya yg setia. (Kejadian 11:1-5)
Sesuai firmanNya diatas “Kegelapan
malam tidak akan seterusnya bertahan, besok akan datang terang fajar yang mengusir
kegelapan”. Selalu akan ada harapan & keberhasilan bagi semua kita, orang-orang yg
percaya kepada Tuhan, yg mau bertahan dalam menjalani hidup ini bersamaNya
sampai akhir. Janganlah patah semangat atau jadi malas berdoa, tetapi
percayalah kepada Tuhan dan hiduplah menuruti firmanNya.
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami percaya
bahwa dari dalam gelap akan terbit terang yg akan menerangi jalan hidup kami.
Amin