Dalam nas tersebut diatas, hikmat Tuhan mengatakan kepada kita melalui rasul Petrus agar kita mempunyai semua hal yg tertulis dalam kitab 2 Petrus 1:5-7. Mengapa Tuhan ingin agar semua kita orang-orang yg percaya kepada Tuhan, mempunyai semuanya itu dg berlimpah-limpah? Karena selain Tuhan ingin agar kita percaya kepadaNya & menjadi umat kepunyaanNya sendiri (Yohanes 14:1 dan 1 Petrus 2:9), Tuhan juga ingin agar kita mengenalNya, dan berhak menerima semua janji-janjiNya, rencanaNya, pertolonganNya, pimpinanNya, perlindunganNya.... dll, yg berguna untuk hidup sekarang ini maupun untuk hidup yg akan datang. ( Galatia 3:29)

Hal-hal apa saja yg Tuhan inginkan agar kita mempunyainya dg berlimpah-limpah ? Ternyata dalam hidup mengikut Tuhan, selain iman kepadaNya, kita perlu menambahkan banyak hal & memilikinya, agar dengan demikian kita dapat berhasil dalam pengenalan kita akan Yesus Ktistus Tuhan.

Semua hal yg diinginkan Tuhan, bukanlah tentang hal-hal yg jasmani, berupa materi yg berupa uang, harta benda, kekayaan dll; dan juga bukanlah berupa karir yg bagus, posisi/jabatan kerja yg penting & berkuasa atau usaha yg berhasil.

Tetapi yang dikatakan oleh hikmat Tuhan melalui rasul Petrus adalah hal-hal yg rohani, yaitu selain memiliki iman yaitu percaya kepada Tuhan, dikatakan juga agar kita memiliki : kebajikkan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan/kekudusan, kasih akan saudara-saudara dan kasih akan semua orang. (2 Petrus 1:5-7)

Mengapa demikian ?

Sebagai pengikut Yesus kalau kita hanya percaya kepada Tuhan saja, tetapi kita tetap pelit/kikir, tidak adil & mementingkan diri sendiri, serta tetap hidup dalam dosa; maka tidak ada gunanya bagi kita menjadi pengikut Tuhan, sebab kita tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (1 Korintus 6:9-10)

Beberapa contohnya : Seandainya kita adalah orang yg mampu, dan ketika kita melihat ada saudara kita yg kekurangan tetapi kita tidak mau menolongnya, itu berarti dalam diri kita tidak ada kasih Allah. Yang Tuhan inginkan adalah agar kita umatNya mengasihi bukan hanya dg mulut saja, tetapi dg perbuatan dalam kebenaran.Yaitu kalau kita tahu bahwa hidup saudara kita yg berkekurangan itu, bukanlah oleh karena dia malas, judi, atau boros atau hidup mabuk-mabukan dll, maka kita perlu menolongnya dg tulus dan rela tanpa pamrih apapun. (1 Yohanes 3:17-18)

Contoh lainnya: Sebagai orang yg percaya kepada Tuhan, tetapi kita tidak mau hidup dalam kesalehan atau kekudusan, melainkan masih terus hidup dalam dosa & kejahatan; maka bagi kita tidaklah ada gunanya menjadi pengikut Tuhan, sebab kita tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (1 Korintus 6:10) Sebaliknya kita hanya akan mempermalukan nama Tuhan saja dalam pandangan orang-orang yg belum mengenal Tuhan. Mereka akan dapat salah mengerti, bahwa kalau orang kristen itu hidupnya boleh berbuat jahat & menghalalkan segala cara, zinah, mencuri, fitnah, menyembah berhala dll. Kalau begitu apa bedanya kita dg mereka yg belum mengenal Tuhan dan hidup seperti demikian.

Sebagai orang-orang yg beriman kepada Tuhan, kalau kita tidak mau sungguh-sungguh berusaha memiliki segala apa yg tertulis dalam kitab 2 Petrus 1:5-7; maka kita hanya akan menjadi orang-orang yg mencintai diri sendiri, mudah kuatir, takut, stress, sombong & lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah. Atau dengan kata lain, sebagai umat Tuhan, sebenarnya kita ini tidaklah mengenal Yesus Kristus Tuhan Juruselamat kita. Dan kita ini tidaklah ada bedanya dengan mereka yg tidak mengenal Tuhan, tanpa pengharapan apapun.

Kita ini akan menjadi buta rohaninya dan picik, sebab kita lupa bahwa semua dosa-dosa kita yg dahulu sudah dihapuskanNya. (2 Petrus 1:9) Dan kemudian akan terjadilah seperti firman Tuhan yg tertulis dalam kitab Pengkhotbah, yaitu bahwa setelah kita mati, ya... hidup kita akan begitu saja selesai dan kembali menjadi debu tanah. Kita tidak tahu lagi apa yg akan terjadi nanti, dan nasib kita sebagai manusia akan jadi sama seperti nasib binatang. Yaitu kedua-duanya mempunyai nafas yg sama dan manusia tidak punya kelebihan atas binatang. Dan sebagaimana binatang mati, demikian juga kita sebagai manusia mati. Lalu apakah nanti nafas kita akan naik keatas atau nafas binatang turun kebawah bumi, ataukah sebaliknya? Bukankah dengan demikian hidup kita sebagai manusia hanyalah menjadi suatu hidup yg sia-sia saja ? Yaitu setelah hidup lalu mati begitu saja titik. (Pengkhotbah 3:18-21)

Tetapi sebaliknya kalau kita percaya kepada Tuhan, menjadi umat milikNya dan mengenal Tuhan; maka Ia-lah yg akan memberitahukan kepada kita apa yg akan terjadi kelak, setelah hidup kita didunia ini berakhir. (Pengkhotbah 3:22)

Doa kami:

Tuhan Yesus, tolonglah kami untuk dapat & berhasil mengenal Engkau ya Tuhan. Amin