“Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, .....” (2 Petrus 3:15)
Bahan renungan ini dikirim oleh salah seorang saudara kita seiman dari Bandung, yaitu sebuah renungan yg dibuat oleh pastor OKS, yang telah kami tambah & sadur kembali. Marilah kita renungkan bersama-sama dan semoga bermanfaat.
Tentunya tidak ada kekasih yang rela berjauhan dengan pujaan hatinya. Dan juga tidak ada suami atau istri yang saling mengasihi, yang rela berjauhan dengan pasangan hidup mereka. Demikian juga tidak ada pula orang-tua yang rela berjauhan dengan anak-anaknya yg dikasihinya. Meskipun nyatanya, ada banyak diantara mereka harus rela terpisah jarak, ruang, dan waktu dengan orang yang dikasihi, karena berbagai alasan. Namun karena itu, mereka tidak akan pernah menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada untuk dapat saling bertemu.
Demikian juga halnya antara Tuhan Yesus Kristus dengan kita para pengikutNya. Dalam kehidupan rohani kita sebagai orang-orang percaya kepada Tuhan, tentunya kita mengasihi Tuhan seperti Tuhan mengasihi kita. Namun, sudahkah kita menghargai setiap kesempatan yang ada untuk bertemu/berkumpul dengan-Nya dalam doa & ibadah kita ? Walaupun faktanya adalah bahwa Tuhan yang kita percayai ada & tinggal begitu dekat dengan kita (1 Korintus 3:16), namun ternyata seringkali ada banyak diantara kita yg melupakanNya dan menyia-nyiakan kesempatan berharga untuk bertemu/berkumpul dengan-Nya setiap hari, setiap waktu.
Apakah Tuhan harus menjauh dari kita terlebih dulu, agar kita sadar & dapat merasakan, betapa berharganya kesempatan untuk bertemu/berkumpul dengan-Nya? Hal ini dapat mudah terjadi, kalau kita lebih memikirkan kehidupan jasmani kita, daripada kehidupan roh, jiwa, tubuh kita yg seutuhnya. Ketika kita lebih memilih hidup yg bertentangan dg firman & kehendak Tuhan dan lupa akan Tuhan yg ada & tinggal bersama kita. Maka Tuhan-pun akan menjauh dari kita dan memisahkan diriNya daripada kita. (Yesaya 59:2)
Agar Tuhan tidak menjauh dari kita, maka kita perlu segera datang kepadaNya dan bertobat, serta percaya dg sungguh-sungguh kepadaNya. Kemudian mulailah biasakan diri kita dg bertekun dalam doa kepadaNya sambil bersyukur kepadaNya. (Kolose 4:2) Bukan hanya di pagi & di malam hari saja, bahkan dalam sepanjang hari kita menjalani hidup kita. Sebab hikmat Allah melalui rasul Paulus sudah mengatakan kepada kita bahwa: “Segala sesuatu yg akan kita lakukan dengan perkataan atau dalam perbuatan, haruslah itu dikatakan atau dilakukan dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap kepada Allah Bapa untuk semua apa yg telah dilakukan Yesus bagi kita”. Dengan melakukan firmanNya pada kitab Kolose 4:2, maka apa yg kita ucapkan/perkatakan itu akan disertai kuasa dan hikmat Tuhan, dan apa yg kita perbuat juga akan dijadikanNya berhasil & beruntung. (Kolose 3:17) Setelah itu lanjutkanlah dg tekun membaca Alkitab & melakukan firmanNya dalam hidup kita sampai akhir hayat kita.
Dan kita-pun tidak perlu mengalami peristiwa seperti yg telah dialami oleh rasul Petrus. Kehilangan Yesus, membuat Petrus frustasi. Dia lupa akan panggilannya sebagai penjala manusia (Matius 4:19), dan Petrus kembali menjadi penjala ikan. Namun, semua itu berubah ketika Petrus bertemu kembali dengan Yesus. Tanpa perlu menunggu perahu menepi, Petrus memakai bajunya lalu langsung terjun ke danau untuk mendapatkan Yesus. (Yohanes 21: 7) Petrus sadar, bahwa kesempatan untuk bertemu/berkumpul dengan Yesus adalah sangatlah berharga.
Demikian juga halnya dengan kita, janganlah kita mau menyia-nyiakan lagi kesabaran Tuhan ini, sebab hal ini merupakan suatu kesempatan yg sangat berharga agar kita beroleh selamat dan bertemu/berkumpul kembali denganNya.
kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami agar kami selalu ingat Engkau ada dan tinggal bersama kami. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
