“Karena itu Aku berkata kepadamu : Apa saja yg kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu”. (Markus 11:24)
Mampukah
kita berdoa seperti firman Tuhan tersebut diatas ? Mungkin bagi sebagian orang
yg percaya kepada Tuhan dg sungguh-sungguh, mereka akan menjawab: Kami mampu!
Tetapi bagi sebagian besar lainnya yaitu orang-orang yg hanya sekedar percaya
saja kepada Tuhan, mereka akan menjawab: Belum mampu! Untuk dapat berdoa
seperti firmanNya diatas, kita perlu terus menguatkan kepercayaan kita
kepadaNya, dengan setiap hari membaca, merenungkan dan melakukan firmanNya
dengan taat & setia setiap harinya.
Pertama-tama
yg perlu kita ketahui adalah walaupun doa permohonan kita sudah dijawab Tuhan.
Tetapi kadang-kadang sebelum jawabanNya itu menjadi kenyataan, ada terdapat
suatu jeda waktu & usaha/perjuangan. Selama jeda waktu &
usaha/perjuangan itu, kita perlu terus menguatkan kepercayan kita kepadaNya
bahwa Ia senantiasa bersama kita & menolong kita agar kita berhasil.
Contohnya
adalah raja Daud. Ketika Tuhan menjawabnya: Kejarlah, sesungguhnya engkau akan
dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan. (1 Samuel 30:8) Apakah
jawaban Tuhan diperoleh Daud dg seketika? Ternyata tidak, melainkan membutuhkan
waktu dan perjuangan. Kemudian Tuhan mempertemukan dia & tentaranya dg
seorang Mesir bekas budak orang Amalek yg ditinggalkan. Sehingga Daud
mengetahui kearah mana para orang amalek yakni para perampok itu pergi.
Meskipun ada beberapa ratus anggota tentaranya yg kelelahan dan tidak mampu
menlanjutkan pengejaran itu, tetapi Daud
tetap percaya bahwa sesuai firman Tuhan, dia pasti akan dapat mengejar para
perampok & melepaskan para tawanan. Dan akhirnya Daud & tentaranya
berhasil memdapatkan kembali istri & anak-anak mereka dan harta benda
mereka termasuk jarahan para perampok yg lainnya. (1 Samuel 30:6-20)
Selanjutnya, adalah
tentang kisah orang kusta yg disembuhkan. Ketika itu ada seorang kusta yg yakin
percaya bahwa Tuhan sanggup mentahirkan dia dari penyakit kustanya. (Matius
8:2-4) Sebab dia sudah mendengar dari kata orang banyak bahwa “betapa Tuhan
Yesus Kristus dapat menyembuhkan segala sesuatu, orang buta melihat, orang
lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati
dibangkitkan orang mati dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik”.
(Matius 11: 4-5) Lalu orang kusta itu datang kepada Tuhan Yesus dan berkata
sambil tersungkur berlutut dan memohon kepada Yesus : Tuan..., jika Tuan mau,
Tuan dapat mentahirkan aku. Lalu apakah jawab Yesus ? Apakah Yesus menolaknya
dan berkata: Aku tidak mau ! Atau apakah Yesus menganggapnya sebagai orang yg
berdosa atau orang yg jahat ? Ternyata jawaban Yesus tidaklah demikian, tetapi
Yesus mengulurkan tangannya dan menjamahnya dan berkata: Aku mau ! Jadilah
engkau tahir. Seketika itu juga tahirlah orang itu daripada kustanya. (Lukas
5:12-13)
Tuhan mau &
menjawab permohonannya dan sanggup menjadikan orang kusta itu menjadi tahir
dari kustanya. Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan, Allah kita yg “mau &
sanggup menjawab” doa permohonan kita. Bagi
Allah tidak ada yg mustahil, Ia sanggup menyelesaikan
semua masalah/persoalan hidup, menyembuhkan sakit penyakit... dll. (Lukas 1:37)
Yang penting sebagai
orang-orang yg percaya kepada Tuhan, kita mau terus menguatkan kepercayaan kita
kepadaNya dengan tidak bimbang. Janganlah kita bimbang dan mengarahkan
perhatian kita kepada kuasa-kuasa lain, tetapi arahkanlah perhatian kita tetap kepada
Tuhan. Agar dengan demikian, kita tidak menjadi seperti rasul Petrus yg bimbang.
Ketika itu Petrus sudah berjalan diatas air, tetapi karena dia mengalihkan
perhatiannya kepada tiupan angin sakal dan bukan kepada Tuhan Yesus, maka
diapun mulai tenggelam. Sehingga Tuhan-pun menegor Petrus dan berkata: Hai
orang yg kurang peraya, mengapa engkau bimbang. (Matius 14:27-31)
Doa kami:
Tuhan Yesus,
teguhkanlah dan tambahkanlah iman kami senantiasa. Amin