“Kamu adalah garam dunia, jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan ? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yg terletak diatas gunung tidak mungkin tersembunyi”. (Matius 5:13-14)
Tuhan menciptakan kita dan memberi kita hidup, tentunya tidak hanya sekedar untuk mati. Pasti ada maksudNya bagi kita yg percaya kepadaNya, yaitu menjadi garam dan terang dunia dalam kehidupan ini. Apakah orang-orang di sekitar kita betul-betul bersyukur dengan kehadiran kita dan memuliakan Tuhan karenanya ? Pertanyaan ini baik untuk menjadi bahan intropeksi bagi kita umatNya, untuk menilai sejauh mana kita sudah mengemban misi kita.
Contoh:
Walaupun kita hanyalah anggota termuda dari keluarga, atau hanya seorang karyawan biasa dikantor kita, namun ketika kehadiran kita disekeliling anggota keluarga, teman-teman atau lingkungan kita bekerja/berusaha, ternyata mendatangkan kelegaan, kegembiraan, ketenangan, kedamaian bagi mereka semua; maka itu artinya kita sudah berfungsi sebagai garam dunia sesuai dg yg Tuhan katakan. Demikian juga kita telah menjadi garam dunia, ketika kehadiran kita menjadi saluran berkat, keselamatan dan kasihNya bagi sesama kita yg membutuhkan terutama anggota keluarga, teman & orang-orang di lingkungan kita. Seperti garam adalah untuk memberi rasa, agar makanan atau sayuran yang kita masak atau makan menjadi enak rasanya.
Demikian juga, kehadiran kita itu bisa dirasakan & dinikmati manfaatnya oleh orang sekeliling kita.
Tetapi sebaliknya kalau kehadiran kita itu tidak memberikan manfaat yg baik atau tidak memberikan manfaat apa-apa, maka Yesus katakan bahwa kita adalah garam yg sudah menjadi tawar, tidak ada gunanya lagi bagi Tuhan ataupun bagi sesama, selain dibuang dan diinjak orang. (Matius 5:13) Contoh : Seorang Imam dan orang Lewi yg lewat dijalan yg sama tempat orang yg tergeletak menderita setengah mati akibat disiksa & dirampok. Namun mereka sama sekali tidak berhenti untuk menolongnya, melainkan hanya acuh melihatnya & melewati orang itu saja. Sebagai orang-orang yg percaya & beribadah kepada Allah, mereka tidak menolongnya melainkan hanya melihat saja orang yg menderita itu. Dan orang yg seperti itulah yg disebut Tuhan sebagai “garam yg sudah menjadi tawar dan layak untuk dibuang dan diinjak orang”! (Lukas 10:31-32)
Demikian juga halnya dg kita, kalau kita bersikap & bertindak seperti Imam & orang Lewi tsb diatas; maka sebenarnya kita sudah menjadikan diri kita sendiri, sebagai muridNya yg tidak berguna, seperti garam yg sudah menjadi tawar dan layak untuk dibuang dan diinjak orang.
Demikian juga Tuhan Yesus katakan kepada kita, bahwa kita sebagai orang-orang yg percaya kepadaNya adalah terang dunia. Menjadi terang dunia, itu berarti dalam hidup kita mengiring Yesus, ada perubahan atau pertobatan yg drastis & berkelanjutan dalam diri kita. Contoh : Semula kita adalah manusia lama yg hidup dalam kegelapan atau hidup dalam dosa, jahat dan degil ; tetapi sekarang berubah menjadi manusia baru yg tekun percaya kepada Tuhan dan terus hidup menuruti firmanNya yaitu hidup kudus & dalam kebenaran. Kita juga tidak malu atau takut untuk mengakui semua kesalahan kita yg lalu dan meminta ampun kepada Tuhan dan juga orang-orang yg telah kita jahati/sakiti. Dan kita juga tidak malu untuk mengakui & tidak takut menyatakan perubahan/pertobatan kita dari manusia lama menjadi baru. Sehingga teman-teman dan orang-orang disekitar kita dapat melihat perubahan atau pertobatan kita itu, dan menyadarkan mereka untuk berubah/bertobat dan tidak hidup dalam kegelapan/kejahatan lagi.
Namun kalau kita malu/takut untuk mengakui semua kesalahan kita; atau malu/takut menyatakan perubahan atau pertobatan kita; atau juga malu/takut untuk mengakui bahwa Tuhan Yesus Kristus-lah yg telah menyelamatkan kita dan mengubahkan serta memulihkan kita ; maka firman Tuhan katakan bahwa kita adalah terang dunia yg menyembunyikan diri dibawah gantang atau keranjang, yakni tidak menerangi dan tidak berguna bagi orang lain. (Matius 5:15)
Dengan berbuat demikian, kita sebenarnya telah menjadikan diri kita tidak berguna bagi Tuhan ataupun bagi sesama. Bahkan perbuatan kita itu dapat membuat hidup kita kembali lagi dalam kegelapan atau hidup dalam dosa. Sama ibaratnya seperti seekor babi yg sudah dibersihkan, tetapi babi itu kembali lagi hidup dalam kubangan lumpur yg kotor. (2 Petrus 2:22)
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami agar kami dapat menjadi garam dan terang dunia sesuai firmanMu. Amin