“Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini:
diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati
bait-Nya”. (Mazmur 27:4)
"Memang benar apa yang tertulis dalam nas tersebut diatas”, kata seorang pria kristen. Setiap kali saya masuk ke dalam gereja, semua beban rasanya hilang. Hidup menjadi lebih ringan, lebih mudah. Apa saya harus tinggal di gereja saja ya, supaya merasa tanpa beban setiap hari?" lanjutnya diiringi tawa kecil sambil sedikit bercanda . Mungkin pria itu tidak menyadari bahwa dirinya adalah rumah Tuhan atau bait Allah. (1 Korintus 3:16 dan 6:19)
Setelah kita datang & percaya kepadaNya, menerimaNya sebagai Tuhan, Raja dan Juruselamat kita dan memberi diri kita dibaptis dalam namaNya; maka Roh Kudus yaitu Roh Tuhan sudah diam/tinggal bersama kita. Benarkah yang dimaksud dengan berdiam di rumah Tuhan adalah tinggal diam di dalam gedung gedung gereja seperti yg dikatakan oleh pria tsb ? Ternyata bukan demikian ! Berdiam di rumah Tuhan bukanlah berarti diam/tinggal dalam arti tidak melakukan apa-pun di dalam gedung gereja. Diam di rumah Tuhan berarti hidup bersama Tuhan, menikmati kemurahanNya, menikmati didikkannya, menikmati roh jiwa tubuh yg sehat sejahtera, menikmati kasihNya, menikmati kuasaNya dan menikmati firmanNya, penyertaanNya...dll, dalam segala aspek kehidupan kita.
Oleh hikmat Tuhan, raja Daud mengetahui bahwa Tuhan adalah terang, keselamatan, dan benteng hidupnya. (Mazmur 27:1) Oleh sebab itu, dia dapat mengatakan, bahwa tidak ada tempat yang lebih aman selain di rumah-Nya. Bukan rumah secara fisik, melainkan kehadiran dan penyertaan Tuhan yg tinggal bersamanya dalam kehidupannya setiap hari. Misalnya : Ketika dahulu raja Daud setiap harinya sangat sibuk dg berbagai persoalan urusan kerajaan Israel, ataupun ketika dia dalam kesusahan/kesesakkan, karena dia & rakyatnya sudah tidak punya apa-apa lagi termasuk juga sudah tidak punya masa depan lagi. Semua istri dan anak-anak mereka diculik oleh orang Amalek, rumah & kota mereka dibakar dan semua harta bendanya dirampok. Menghadapi itu itu Daud tidak mengeluh sebab dia menyadari Tuhan ada tinggal bersamanya, sebaliknya Daud terus menguatkan percayanya kepada Tuhan dan tetap mengarahkan/memfokuskan hati & pikirannya kepada Tuhan dan menantikanNya, maka Tuhanpun menolongnya dan menyelamatkan serta memulihkan hidup Daud dan rakyatnya, semuanya dapat direbutnya kembali dari orang Amalek. (1 Samuel 30:1-20)
Hal yg demikian juga berlaku bagi kita : ketika mengalami berbagai cobaan, kesulitan, kesusahan, penderitaan atau tekanan atau ancaman dalam hidup ini; janganlah kita mengeluh tetapi sadarilah bahwa Tuhan ada tinggal bersama kita. Kuatkanlah iman kita kepadaNya, fokuskan hati & pikiran kita kepadaNya dan menantikanNya; maka Tuhan pun akan menolong kita, membuat hati kita tenang sejahtera & tidak gentar seperti Daud dahulu. (Mazmur 27:1,14) Semuanya itu tidaklah melebihi kekuatan kita, pada waktunya Tuhan pasti akan menerangi akal pikiran kita oleh firmanNya, sehingga kita dapat mengatasinya & menemukan jalan keluarnya yg baik. (silahkan baca kitab Roma 8:28,1 Korintus 10:13, Filipi 4:13) Demikian juga ketika kita mengalami kesedihan, Tuhan yg hidup bersama kita akan menghibur kita, karena Ia adalah Roh Penghibur. (Yohanes 14:7) Ia pasti akan membebaskan kita dari kesusahan dan menghibur hati kita yg sedih.
Dengan mengetahui adanya jaminan keselamatan, perlindungan dan firman Tuhan yg menerangi jalan hidup kita; siapakah yang tidak ingin diam/tinggal di rumah Tuhan? Kerinduan Daud dalam nas tersebut diatas telah mewakili kerinduan banyak orang yg percaya kepada Tuhan. Sebagai orang yg percaya kepada Tuhan, apakah kita juga sudah memiliki kerinduan seperti itu?
Doa kami:
Tuhan Yesus, teguhkanlah kepercayaan kami kepadaMu dan kami mau terus menantikan Engkau. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
