“Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa”. (Amsal 21:4)
Ada sebuah cerita: Konon lima hari lagi, seorang raja akan mengadakan sebuah pesta. Raja itu menyiapkan anggur-anggur terbaik dan menyimpannya dalam bejana tanah liat. Pada suatu malam, bejana-bejana emas merasa iri bahwa raja lebih memilih bejana tanah liat yang sangat buruk daripada bejana emas. Lalu kata bejana emas itu kepada bejana tanah liat: “Hai, bejana tanah liat. Dirimu begitu buruk dan kau tidak layak untuk melayani para raja di pestanya nanti. Tuangkanlah anggur-anggur itu ke dalam kami ”. Ahirnya anggur-anggur itu telah berpindah dari bejana tanah liat pada bejana emas dan pesta pun tiba.
Dan raja sangat terkejut ketika tidak didapatinya anggur pada bejana tanah liat. Setelah anggur dituang dari bejana emas, ternyata rasanya sangat asam dan raja meyuruh pegawainya untuk membuang anggur beserta bejananya.
Seringkali juga Tuhan memakai orang-orang yang terlihat bodoh atau orang yg lemah & tidak terpandang sebagai alat-Nya. Tuhan tidak memilih orang-orang yang terbaik dan terhebat untuk menunjukkan kuasa-Nya. Justru dalam kelemahan dan kekurangan seseorang, kuasa Tuhan itu nyata. Orang yg bodoh bagi dunia dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yg berhikmat ; dan apa yg lemah bagi dunia dipilih Allah untuk memalukan apa yg kuat,....supaya jangan ada seorang manusiapun yg membanggakan/memegahkan diri dihadapan Allah.(1 Korintus 1:27-29) Untuk itu, janganlah kita pernah menyombongkan/membanggakan segala kehebatan, kekuatan & kemampuan yang kita punyai; karena tanpa Tuhan, kita bukanlah siapa-siapa dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Demikian juga, perhatikanlah & koreksilah kelakuan atau sikap diri kita sendiri sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan setiap waktu. Sebab seringkali tanpa kita sadari kita juga telah menjadi sombong & berhati congkak seperti bejana emas dalam contoh diatas.
Misalnya: Ketika kita sebagai jemaat Tuhan mulai beribadah di gereja pada hari minggu, kemudian melihat bahwa pemimpin pujiannya hanya mampu membawakan lagu-lagu yg lama saja dan “over-acting” di mimbar, lalu dalam hati kita berkata: Ah, orang itu sangat menyebalkan.....dll. Padahal kalau kita sendiri yg diminta untuk memimpin pujian, kita tidak sanggup, sebab kita akan gemetaran kalau mesti berdiri di depan umum. Dan pada saat itu tanpa kita sadari, kita telah mempunyai mata yg congkak atau hati sombong yaitu kita sedang menghakimi saudara kita seiman. Padahal kita tidak tahu motivasinya melayani Tuhan dan sampai Tuhan izinkan & mampukan dia untuk menjadi pemimpin pujian. Dengan bertindak demikian kita telah membuat diri kita menjadi orang fasik, memberi diri kita dipimpin oleh dosa dan bukan dipimpin oleh Tuhan yg tinggal bersama kita.
Meskipun kita hanya menghakimi orang lain dalam hati dan tidak kita ucapkan, tetapi hati kita telah menjadi congkak/sombong dan menganggap diri kita lebih benar/lebih hebat dari orang itu. Dan tindakan kita itu adalah merupakan suatu hal kekejian, dibenci Tuhan dan kita-pun pasti tidak akan luput dari hukuman. (Mazmur 101:5 dan Amsal 16:5) Untuk itu, segeralah koreksi diri kita, sikap & kelakuan kita dan segeralah bertobat, sebab kalau tidak segera bertobat & minta ampun kepada Tuhan; maka pada suatu saat kitapun akan dihakimi oleh orang lain dg cara demikian, yaitu orang lain akan mencibirkan bibir kepada kita, atau mengumpat kita dg sembunyi-sembunyi, atau menghakimi kita didalam hati mereka masing-masing. (Lukas 6:37)
Doa kami:
Tuhan Yesus, ampunilah semua kesalahan kami yg seringkali menghakimi orang lain dalam hati kami. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
