“Sebab sesudah peristiwa roti itu,
mereka masih juga belum mengerti dan hati mereka tetap degil”. (Markus 6:52)
Ada suatu cerita humor dari godslittle acre: Ada seorang anak yg
bandel & nakal, yg bernama joni. Dia merengek meminta kepada ibu-nya sebuah
sepeda. Ibunya memutuskan bhw dia akan melihat dulu bagaimana tingkah laku anaknya
sebelum dia memutuskannya. Lalu ibunya berkata : Ini belum hari natal nak, jadi
ibu tidak punya cukup uang untuk membeli semua apa yg kamu inginkan. Jadi, mengapa
kamu tidak tulis surat kepada Tuhan Yesus dan berdoa meminta kepadanya. Setelah
bosan merengek, joni pergi ke kamarnya dan mulai menulis surat kepada Tuhan:
Tuhan Yesus, tahun ini saya sudah menjadi anak yg baik, jadi tolonglah
belikan saya sebuah sepeda. Amin, dari joni sahabatMu. Setelah menulis surat
itu joni sadar bahwa Tuhan tahu bhw dia adalah seorang anak yg nakal &
bandel. Jadi joni merobek surat yg pertama dan merubahnya & membuat surat yg
kedua: Tuhan Yesus , saya pernah bertingkah laku baik tahun ini. Saya butuh
sepeda baru. Hormat saya, joni. Setelah menulis surat itu joni tahu bahwa dia
tidak berkata jujur kepada Yesus tentang tingkah lakunya. Lalu dia merobek lagi
surat nya itu, lalu membuat lagi surat yg ketiga: Yesus, saya sedang
mempertimbangkan bahwa saya akan berubah menjadi anak yg baik tahun ini. Apakah
saya boleh minta sepeda baru ? Amin. Tertanda. joni.
Tapi sesudah joni memikirkannya lagi, dia tahu bahwa justru hal itulah yg
diinginkan oleh ibunya, yaitu agar joni berubah menjadi anak yg baik. Jadi akhirnya
dia merobek suratnya ketiga itu dan pergi berjalan keluar. Joni merasa tertekan,
sebab selama ini dia sudah bertingkah laku buruk, nakal dan bandel. Suatu
ketika dia berjalan melewati satu gereja Katolik. Lalu dia masuk kedalam gereja
tsb dan berlutut. Setelah itu dia memandang ke sekeliling gereja, kemudian dia
berjalan keluar gereja sambil melihat-lihat patung-patung yg ada disana.
Tiba-tiba dia mengambil sebuah patung kecil yg ada disana dan membawanya
kerumah dan menyembunyikan patung kecil itu dikamarnya tanpa sepengetahuan orang
tuanya. Lalu dia menulis suratnya yg ke empat: Yesus, saya
sudah melanggar hampir semua 10 perintahMu, saya sering menimpuk batu kerikil
disekolah, merobek boneka adik saya dan masih banyak hal-hal jahat yg lainnya.
Saya sudah putus asa. Sekarang saya sudah mengambil ibuMu. Kalau Engkau masih
ingin melihat ibuMu, berilah saya sebuah sepeda. Tertanda, dari orang yg Kau sudah
ketahui.
Sebagai orang yg belum sungguh-sungguh
belum sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus Kristus atau menjadi pengikut
Tuhan hanya karena ikut2an orang tua, teman atau pacar saja; maka kita juga
seringkali bersikap degil seperti anak kecil itu atau seperti para rasul Tuhan
yg juga telah bersikap degil terhadap Yesus. Mereka masih belum mengerti bahwa
Yesus adalah Firman Allah yg menjadi manusia dan diam ditengah-tengah mereka,
tetapi mereka tidak mengenalNya. Dan Firman itu adalah Allah sendiri. (Yohanes
1:1-14) Jadi, ketika mereka melihat Yesus berjalan diatas air, mereka ketakutan dan
berteriak-teriak, sebab mereka mengira bahwa Ia adalah hantu. (Markus 6:45-52)
Saat itu mereka sudah lupa akan peristiwa kejaiban/mujizat yg sudah Tuhan
lakukan, yaitu ketika Ia memberi makan lima ribu laki-laki ditambah istri &
anak2 mereka, dan masih ada tersisa sisa-sisa ikan & potongan roti sebanyak
dua belas bakul penuh. (Markus 6:30-44)
Oleh sebab itu, sebagai orang-orang yg percaya kepada
Tuhan, janganlah kalau ada persoalan & doa-doa permohonan kita tidak
dijawab-jawab oleh Tuhan, lalu sikap kita menjadi putus asa dan ambil jalan
pintas lalu bertanya kepada orang2 pintar/peramal/dukun untuk jalan keluarnya.
Atau ketika doa/pertanyaan kita tidak dijawab Tuhan : “Apakah pacar saya yg
tidak seiman ini, tapi yg saya cintai & yg sayang kepada saya, adalah pasangan
hidup saya atau bukan”; lalu kita mengancam Tuhan, seperti contoh anak kecil diatas : Kalau Engkau tidak menjawab
juga, maka tidak ada Tuhan-Tuhan an lagi, saya akan berbuat apa saja yg saya
inginkan dg pacar saya itu. Dalam hal itu artinya kita sudah bersikap degil terhadap
Tuhan.
Doa kami:
Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kami dan
sempurnakanlah iman kami ini. Amin