Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 05.45 under


“Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki2 dan perempuan, sebab itu laki2 akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dg istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu”. (Markus 10:6-8)

Ada suatu artikel dalam harian Kompas pada tgl 04 Juli 2015, bahwa setiap tahun ada 2,5 jt perkawinan di Indonesia, tetapi sayangnya sekitar 10-15 persen berakhir dg perceraian. Pemicu utama perceraian adalah ketidak harmonisan, masalah ekonomi dan hadirnya pihak ketiga. Dan kebanyakan dari gugatan cerai sebanyak 70 persen diajukan oleh istri. 

Ini adalah suatu peringatan bagi kita semua sebagai orang-orang yg percaya kepada Tuhan Yesus. Untuk itu marilah kita bersama-sama merenungkannya. Sejak awal dunia Allah menjadikan manusia laki2 dan perempuan. Pertama supaya manusia tidak sendirian. Kedua supaya ada penolong yg sepadan baginya dalam menjalani hidupnya. Ketiga supaya mereka berdua sebagai suami istri, beranak cucu dan berkuasa atas semua binatang yg ada di bumi. (Kejadian 2:18 dan 1:28) Jadi memang sudah biasa/selayaknya, kalau sejak dahulu sampai sekarang, selalu ada pernikahan antara laki2 dan perempuan dalam hidup ini. Meskipun seringkali selalu terjadi perceraian dalam pernikahan, tetapi pernikahan antara laki2 dan perempuan pasti akan selalu terjadi dan tidak akan pernah berhenti.

Dengan menikah dan menjadi dua orang menjadi satu daging, maka mereka tidak akan sendirian atau kesepian dalam menjalani hidup ini. Selain itu, mereka juga akan dapat saling tolong menolong dalam mengatasi beban hidup mereka. Dan dengan mereka berdua menjadi satu, maka mereka bisa beranak cucu dan akan membuat mereka lebih mampu untuk bisa berhasil / sukses dalam mencari nafkah hidupnya. Namun sayangnya dalam perjalanan hidup pernikahan, seringkali atau bahkan hampir selalu dapat terjadi bentrokkan dan ketidak harmonisan, yang akhirnya menyebabkan terjadinya perceraian. Hal ini disebabkan antara lain oleh karena kedua orang itu masing2 berbeda umur, latar belakang pendidikan, lingkungan, budaya, agama, bahasa atau ekonomi. Sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan karakter masing2. Namun kalau mereka menyadari bahwa oleh pernikahan mereka bukan lagi dua melainkan satu, maka semua ketidak harmonisan itu seharusnya bisa mereka segera selesaikan. Kenapa ? Sebab kalau ada salah satu anggota pasangan suami istri, misalnya istrinya sakit atau suaminya sedih/susah ; maka hal itu pasti akan dirasakan pula oleh pasangan mereka. Katakanlah kalau tangan kita sakit, maka seluruh tubuh kita pasti akan ikut merasa sakit juga. Seperti juga, kalau kepala kita sakit, maka seluruh tubuh kita juga akan terasa sakit. Untuk itu, maka mereka perlu saling tolong menolong menanggung beban masing2.
Dan juga, kalau gaji si suami hanya cukup untuk bayar ongkos kontrak rumah & biaya hidup sehari2, maka si istri harus mencukupkan dirinya dg apa yg ada padanya. Jadi selama belum memungkinkan kendalikan dulu keinginan untuk beli baju baru, tas baru atau sepatu baru. Kalau perlu si istri juga turut membantu suaminya bekerja part time atau meminta bantuan sementara dari keluarganya. Demikian juga halnya, kalau si istri suka diperhatikan dan tidak diperlakukan kasar oleh suaminya, maka si suami harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memperhatikan dan bersikap lembut terhadap istrinya. Atau sebaliknya kalau si suami tidak suka makan makanan yg pedas2, maka si istri juga harus membiasakan dirinya untuk tidak membuat masakan yg pedas2…..dll.
Selain itu, kedua pihak harus sungguh2 menahan gejolak hawa nafsu daging mereka, terutama hawa nafsu sex yg bergejolak pada saat mereka masih muda. Mereka harus belajar mengendalikan hati , keinginan dan anggota tubuh mereka. Contoh : Kalau si suami memandang seorang perempuan serta menginginkannya, maka artinya si suami sudah berzinah dg perempuan itu dalam hatinya. Dan untuk itu firman Tuhan katakan supaya kita mencongkel mata kita itu dan membuangnya. (Matius 5:28-30)

Kalau hal2 tersebut diatas ini bisa dilakukan oleh kita sebagai pasangan suami istri, maka otomatis kita akan menjadi mampu & kuat untuk menjadi berhasil/sukses dalam mencari nafkah hidup kita, dan mereka berdua bisa berdoa bersama-sama memohon kepada Tuhan agar diberi keturunan. Maka dengan demikian perkawinan kita akan menjadi langgeng sesuai firman Tuhan yaitu Apa yg telah dipersatukan Tuhan , tidak boleh diceraikan manusia. (Markus 10:9)  

Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami agar kami dapat menjadi pasangan suami istri yg langgeng. Amin







0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin