Pokok renungan hari ini adalah “merubah kewajiban, menjadi kegemaran”.
Raja Daud sampai delapan kali memberitahukan kepada kita para pembaca Alkitab, mengenai kesukaannya/menyukai atau kegemarannya atau hobby-nya, yaitu : firman Allah, perintahNya , ketetapanNya dan akan TauratNya. Bahkan oleh hikmat Allah, dia menulis bahwa “Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatanNya dan orang-orang yang hidupnya tidak bercela atau berbuat kecemaran/kenajisan”. (Mazmur 119: 1-2 dan Mazmur 119: 16, 24, 35, 47, 70, 77, 92)
Daud tidak menyatakan bahwa kesukaannya/hobby-nya, adalah mengenakan pakaian yang bagus dan mewah, barang-barang dan mobil yang bagus dan mahal, makan makanan yang enak,pacaran dan kumpul kebo dengan wanita-wanita yang cantik dan sexy,……….dan lain-lain.
Padahal, Daud adalah seorang raja yang kaya raya dan sangat berkuasa, apa saja yang dia ingini dia bisa saja mendapatkannya. Seperti dulu dia pernah merebut wanita cantik dan sexy bernama Batsyeba dari suaminya Uria, salah seorang pemimpin pasukannya. Melalui Yoab jendralnya, Uria dikirimnya ke medan perang yang paling hebat dan tidak ditolong oleh Yoab ataupun tentaranya, sehingga dia mati di medan pertempuran. Sejak itu, Daud sangat menyesal atas kejahatannnya dan bertobat. Seumur hidupnya Daud tidak pernah mau berbuat jahat lagi dan tidak pernah mau bergaul atau kumpul kebo lagi dengan wanita muda, cantik dan se-sexy apapun. (2 Samuel 11:2-21 dan 1 Raja-Raja 1:1-4)
Kemudian sejak pertobatannya itu, Daud lebih mendekatkan diri pada Allah seumur hidupnya, dan oleh hikmat Allah dia menulis kitab Mazmur pasal 119, sebagai salah satu kitab yang pengajaran yang luar biasa dan paling panjang dalam Alkitab.
Hidup menuruti firman Allah, ketetapanNya, perintahNya dan Taurat Allah, tidak-lah menjadi suatu “beban atau kewajiban” lagi bagi Daud, melainkan sudah berubah menjadi kesukaannya atau kegemarannya atau hobby-nya. Keakraban hubungan Daud dengan Tuhan, telah menciptakan suatu kerinduan dalam dirinya untuk mengetahui apa yang dikatakan, diperintahkan dan ditetapkan oleh Tuhan, Allah yang dikasihinya.
Tetapi sebaliknya bagi orang yang bebal atau degil hatinya atau yang hidupnya masih dipenuhi oleh berbagai hawa nafsu kedagingan dan dipenuhi oleh berbagai kenikmatan dunia, keinginan duniawi serta kesombongan dan kepentingan duniawi, maka kegemaran mereka adalah berlaku cemar/najis. (Amsal 1:22)
Misalnya kumpul kebo dengan pria atau wanita lain, korupsi berdusta, pesta pora yang penuh dengan kemabukan, atau percaya kepada Tuhan tetapi juga percaya kepada allah allah lain , percaya pada peramal-peramal atau percaya kepada horoskop/astrologi.. dan lain-lain.
Ada suatu kisah nyata yang terjadi dalam suatu acara pendalaman Alkitab di sekolah bagi para murid-murid yang masih muda usianya. Gurunya selalu membagikan kartu-kartu ucapan selamat bagi murid-murid yang berkelakuan baik, kemudian para murid tersebut bisa mengambil hadiahnya di guru itu setelah pelajaran Alkitab usai. Maksud guru ini, adalah mencoba untuk mendidik semua murid-muridnya agar dapat bersikap dan berkelakuan baik.
Tetapi guru ini sangat terkejut, ketika dia memberikan kartu ucapan selamat kepada seorang muridnya yang berkelakukan baik; ternyata murid ini menolaknya. Dan Teery, muridnya yang berusia 11 tahun ini berkata: Maaf terima kasih ! Saya tidak membutuhkan ucapan selamat atau hadiah. Saya mau berkelakuan dan bersikap baik, dan untuk itu saya tidak memerlukan hadiah. Bagi Teery, dalam melakukan sesuatu dengan benar dan berkelakuan/bersikap baik, sudah tersedia upah/ganjaran yang patut baginya dari Tuhan. Teery mau hidup sesuai dengan kebenaran yang sudah tertanam dalam hatinya itu. (2 Korintus 5:9-10)
Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan, maka dalam bersikap benar dan berkelakuan baik, sudah pasti akan mempunyai upah dan ganjaran yang patut bagi kita masing-masing dari Tuhan kelak. Upah/ganjaran ini mungkin akan kita terima dalam hidup ini, ataupun nanti dalam hidup yang akan datang.
Doa kami,
Tuhan Yesus, bantulah dan ubahkanlah motivasi hidup kami, agar dapat merubah kewajiban menjadi suatu kegemaran, sehingga kami dapat selalu menyenangkanMu, percaya dan taat kepadaMu selama-lamanya. Amin.