"Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (Matius 24:44)
Ber-siap sedia adalah merupakan sikap penting dalam banyak aspek kehidupan.Misalnya : Kalau kita akan menhadapi ujian sekolah atau ujian mengemudi dan lain-lain, tentunya kita akan mempersiapkan diri dulu sebaik-baiknya yaitu dengan belajar atau berlatih dan lain-lain. Jadi nanti kalau ujian tiba, maka kita bisa menjawab ujiannya dengan benar atau kita bisa mengemudi kendaraannya dengan benar, sehingga akhirnya kita lulus.
Atau misalnya, kalau kita diberikan tugas untuk menebang pohon, maka tentunya kita persiapkan dulu kampaknya. Dan kalau kampaknya tidak tajam, maka kita akan asah dulu supaya jadi tajam. Sehingga nanti kalau kita menebang pohon, maka kita akan berhasil menebangnya. Dan kita tidak usah buang-buang tenaga/waktu tetapi tanpa hasil, sebab kampaknya tumpul dan pohonnya jadi sulit untuk ditebang.
Contoh lainnya: Kalau kita bersama keluarga, mau berlibur panjang berkeliling pulau Jawa dengan menggunakan mobil, maka tentunya kita harus mempersiapkan mobilnya dengan sebaik-baiknya terlebih dulu. Katakanlah mobilnya dibawa ke bengkel untuk diservice, ganti oli, stel mesin dan lain-lain, supaya mobil kita nanti jangan sampai mogok di jalan. Demikian juga untuk bisa hidup selalu sehat, maka kita perlu berlatih olah raga dengan teratur, makan-minum dan istirahat yang cukup dan seimbang……dan lain-lain.
Demikian juga Alkitab menyatakan, bahwa kita, sebagai umat Tuhan juga harus menyiapkan diri kita atau berjaga-jaga sebelum hari Tuhan dengan tiba-tiba jatuh keatas diri kita seperti suatu jerat. Sebab kita semua tidak ada yang tahu pada hari mana Tuhan kita datang, atau kapan kita akan mati. (Matius 24:42)
Contoh : Rencananya sih, nanti kalau sudah tua, kita akan kembali datang percaya kepada Tuhan, mau bertobat, dan minta ampun kepadaNya; tetapi tiba-tiba karena terjadi kecelakaan yang fatal, maka nyawa kita langsung dicabut oleh malaikat maut, dan akibatnya kita tidak punya waktu lagi untuk bertobat minta ampun dan percaya kepada Tuhan. Sehingga akhirnya kitapun binasa dan terhilang dari Tuhan.
Bagaimana caranya kita dapat berjaga-jaga atau mempersiapkan diri kita?
Pertama, “Kita perlu tetap kuat mempertahankan iman kita kepada Tuhan yaitu percaya kepada Tuhan sampai akhir hidup kita” (Lukas 18:8). Dalam keadaan separah apapun kondisi hidup kita, Misalnya: Ketika kita sakit separah apapun, janganlah kita mau pergi berobat kepada orang-orang yang menggunakan ajaran lain yang bertentangan dengan ajaran Tuhan, atau yang menggunakan kuasa-kuasa yang lain daripada kuasa Tuhan. Atau contoh lain: Ketika kita ingin cepat menjadi kaya dan sukses dalam karir/jabatan, janganlah kita mau membuang iman kita kepada Tuhan Yesus, lalu beralih percaya kepada allah lain atau ajaran lain diluar Yesus Kristus ; demi memperoleh kesuksesan atau demi memperoleh pekerjaan yang lebih besar pendapatannya daripada pendapatan kita sekarang.
Kedua, “ Janganlah gentar atau takut, kalau kita harus menderita karena berbuat baik atau karena kebenaran atau karena melakukan apa yang dikehendaki Allah” (1 Petrus 3:14). Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah ; daripada menderita karena berbuat jahat. Maka dengan demikian maka kita akan menjadi orang-orang yang berbahagia. (1 Petrus 3:14,17) Misalnya : Ketika kita menderita karena di-fitnah, jangann balas fitnah, tapi tetaplah berusaha hidup saleh atau hidup menurut kehendak Allah, supaya mereka yang memfitnah kita akan menjadi malu karena fitnahan-nya sendiri. (1 Petrus 3:16)
Ketiga, “Pergunakanlah waktu kita yang sisa, bukan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah. Sebab sebelumnya kita telah cukup banyak menggunakan waktu kita untuk melakukan kehendak orang-orang, termasuk melakukan keinginan kita sendiri, ketika kita masih belum mengenal Allah” (1 Petrus 4:2-3).Contoh : Jauhkanlah diri kita daripada hidup yang sarat oleh pesta pora dan kemabukan, percabulan/perzinahan, serta kepentingan-kepentingan duniawi. (Lukas 21:34)
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami mau terus berjaga-jaga supaya hari Tuhan dengan tiba-tiba jatuh keatas diri kami seperti suatu jerat. Amin.