“Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah”. (Ibrani 13:16) 

Ada seorang wanita Kristen yang saat itu mempunyai suatu kesempatan untuk mengunjungi seorang anak laki-laki kulit hitam yang disponsorinya yang tinggal di suatu desa yang amat miskin di salah satu negri Afrika. Pada kesempatan itu, wanita ini mengajak anak itu ke kota untuk makan siang di suatu restoran hamburger. 

Kemudian anak laki-laki itu memesan hamburger dan wanita itu memesan satu porsi salad. Saat makanan itu dihidangkan, anak laki-laki ini memandangi/memperhatikan makanan yang belum pernah dilihatnya dalam hidupnya. Dia melihat bahwa hamburger yang dipesannya itu porsinya besar sekali, sedangkan wanita itu hanya memesan seporsi salad yang kecil. Lalu tanpa berkata apa-apa, dia langsung memotong hamburger itu menjadi dua dan menawarkan yang setengahnya kepada wanita itu, dan sambil memegang perutnya dia bertanya kepada wanita itu: Lapar? 

Anak laki-laki yang tidak punya apa-apa dalam hidupnya, dia bersedia dengan senang hati, tanpa disuruh/diminta, menawarkan separuh hamburgernya kepada wanita itu. Padahal wanita itu berpikir: Jangan-jangan hamburger itu masih kurang untuk perut anak yang lapar itu dan mau pesan hamburger lagi. Tetapi ternyata tidaklah demikian, yang dilakukan oleh anak laki-laki yang 

disponsorinya itu. 

Perbuatan anak laki-laki itu yang miskin itu, dapat-lah mengingatkan kita bahwa jikalau pada suatu saat nanti, kita bertemu dengan seseorang yang sedang menderita lapar jasmani atau rohani; maka kita pun dapat bertindak demikian yaitu berbagi dengan orang itu.

Sebagai seorang pengikut Yesus, maka iman kita kepadaNya haruslah dapat tercermin dari perbuatan kita. (Yakobus 2:17) Sebab firman Tuhan katakan bahwa terhadap iman kita kepadaNya, kita harus sungguh-sungguh menambahkan kebajikan.Maksudnya agar kita jangan pernah lupa untuk berbuat baik dan memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. (2 Petrus 1:5 dan Ibrani 13:16)

Contoh : Kalau kita adalah umat Tuhan yang percaya saja kepadaNya, lalu pada suatu saat kita melihat ada anggota keluarga kita, misalnya ayah kita atau mungkin juga pembantu kita yang menderita sakit dan harus segera dibawa ke dokter, tetapi kita malas mengantarnya; maka sebenarnya iman kita kepada Tuhan adalah hanya teori saja, atau hanya dimulut saja, atau iman yang mati !! 

Dalam hidup ini kita pasti akan bertemu dengan orang-orang membutuhkan. Mungkin ada diantara mereka butuh pertolongan jasmani ataupun pertolongan rohani.Misalnya kita bertemu dengan seseorang yang putus asa dan putus pengharapan. 

Maka kita bisa membagikan firman Tuhan yang dapat membangkitkan harapannya atau   mendoakannya kepada Tuhan.Atau contoh yang lain, ketika kita bertemu dengan orang yang sedang kesusahan, maka sebagai umat Tuhan, kita dapat memberikan bantuan yang diperlukannya semampu kita dan se-rela hati kita, ataupun kita bisa turut merasakan dan menjadi pendengar yang baik akan semua keluhannya, kesulitannya dan kesusahan hatinya, serta menghiburnya dan mendoakannya. 

Doa kami:

Tuhan Yesus, selain segala kesusahan dan kesulitan kami, tolonglah kami untuk dapat melihat kebutuhan dan kesusahan daripada sesama kami. Pimpinlah kami untuk dapat “memberi” selain daripada “meminta”, agar dengan demikian namaMu dipermuliakan. Amin.