“Kata Yesus kepada Tomas: Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”. (Yohanes 20:29)
Rasul Tomas yang bisa bertemu, bercakap-cakap, hidup dan lain-lain bersama dengan Yesus sejak Yesus masih hidup didunia ini, sampai sesudah Yesus dibangkitkan oleh kuasa Allah dari antara orang mati, dia masih bertemu, bercakap-cakap dan duduk sarapan serta melihat Yesus, merabaNya, melihat bekas paku ditanganNya dan mencucukkan jarinya ke dalam lambungNya, barusan dia mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allahnya. (Yohanes 20:24-28)
Tetapi Tuhan katakan : Berbahagialah mereka yang tidak melihat , tapi percaya.Dimanakah letak bahagianya itu bagi kita yang tidak melihatNya ? Bagaimanakah kita meraih bisa berbahagia seperti yang dikatakanNya itu ?
Kita seringkali berdoa tapi banyak yang tidak dijawab Tuhan, hal itu membuat kita kuatir, takut, mengeluh kepada Tuhan. Namun sebelum kita kuatir, takut, mengeluh kepada Tuhan atau bertanya-tanya dimana letak bahagianya; sebaiknya kita membaca dan renungkan kisah dari raja Daud, Janda di Sarfat dan dua orang buta yang ditulis dalam Alkitab, dimana letak bahagia mereka masing-masing. (1 Samuel 30:2-20; 1 Raja 17:7-16 ; Matius 9:27-30)
Dari kisah-kisah tersebut, kita bisa mengetahui bagaimana mereka, orang-orang yang tidak melihat, namun percaya kepada Tuhan? Kira-Kira “percaya seperti apa sih” mereka itu semua ? Ternyata percaya mereka kepada Tuhan adalah dengan sepenuh hati dan disertai dengan tindakan mereka ! Jadi bukan hanya kepercayaan melalui mulut saja. Daud tidak mau terus kuatir melainkan menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan dengan berdoa dan memohon petunjuk kepada Tuhan.
Demikian juga janda di Sarfat percaya akan firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi Elia dan membuatkannya roti setiap hari. Dan dua orang buta itu terus mengikuti Yesus ketika Ia datang kekotanya, maka mereka berteriak-teriak terus menerus tanpa malu-malu didepan orang banyak : Kasihanilah kami, hai Anak Daud!
Dan ketika Yesus bertanya: Percayakah kalian bahwa Aku sanggup melakukannya ? Mereka berdua menjawab dengan serentak kami percaya ! Dimana letak bahagianya mereka semua? Letaknya bahagia Daud adalah ketika dia memperoleh kembali para istri dan anak-anaknya, demikian juga semua rakyat Daud telah memperoleh kembali para istri dan anak-anak mereka, memperoleh kembali harta benda mereka semua, serta memperoleh tambahan jarahan dari orang-orang Amalek yang merampoknya. Letak bahagianya janda di Sarfat adalah dia dan anak perempuannya bisa makan minum sampai masa kekeringan lewat. Dan letak bahagianya dari dua orang buta adalah ketika mata mereka semua melek. Padahal ketiga orang, yaitu Daud, janda di Sarfat dan dua orang buta itu, tidak ada seorangpun dari antara mereka yang pernah melihat Tuhan!!
Mereka semua hanya percaya dengan sepenuh hati dan disertai tindakan bahwa “Tuhan ada”, melalui pemberitaan/kata-kata dari para nabi sebagai wakil Tuhan yang bisa mendengar suaraNya, atau melihatNya mengirimkan api dari sorga, atau dari orang-orang pemberitaan dan kesaksian orang-orang yang sudah pernah bertemu dengan Yesus dan disembuhkanNya.
Bagaimana cara percaya mereka semua ? Ternyata cara percaya mereka kepada Tuhan adalah dengan sepenuh hati dan disertai dengan tindakan mereka ! Jadi bukan hanya kepercayaan melalui mulut saja. (Yakobus 2:17-20)
Daud tidak mau terus kuatir, melainkan menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan dengan berdoa dan memohon petunjuk kepada Tuhan. Demikian juga janda di Sarfat percaya akan firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi Elia dan membuatkannya roti setiap hari. Dan dua orang buta itu terus mengikuti Yesus ketika Ia datang kekotanya, maka mereka berteriak-teriak terus menerus tanpa malu-malu didepan orang banyak : Kasihanilah kami, hai Anak Daud! Dan ketika Yesus bertanya:Percayakah kalian bahwa Aku sanggup melakukannya. Mereka berdua menjawab dengan serentak kami percaya !
Sekarang, bagaimanakah percaya kita kepadaNya? Apakah kita percaya kepada Tuhan disertai dengan tindakan kita ? Kalau belum, lakukanlah, dan jangan kuatir, takut, mengeluh lagi kepada Tuhan meskipun doa-doa kita belum dijawabNya ; maka kita semua pasti akan menjadi orang-orang yang berbahagia !!
Doa kami:
Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kami ! Amin.