"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang terhadap yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13}

Oleh hikmat Allah, rasul Paulus telah menulis kepada jemaat di Kolose, nas tersebut diatas. Bagi kita tanpa bantuan Roh Kudus, maka sangatlah sulit atau mustahil bagi kita untuk dapat melakukannya. Untuk itu marilah kita mulai membahasnya dengan suatu cerita biografi dibawah ini :

Konon ada sebuah kisah di negri Yunani kuno, pada zaman dulu dari sekitar tahun 470 an sampai sekitar tahun 400 an sebelum masehi, hidup seorang filsuf terkenal yang berasal dari suatu keluarga bangsawan yang kaya. Dia terkenal sangat sabar dan jarang sekali marah kepada keluarganya maupun kepada murid-muridnya, sebab dia sangat mengasihi mereka semua. 

Tetapi sebaliknya filsuf ini mempunyai seorang istri yang sangat buruk temperamanennya dan juga dikenal sebagai  seorang yang sangat pemarah. Mungkin antara lain oleh sebab filsuf itu tidak memperhatikan keluarganya dan juga tidak memperhatikan kebutuhan hidup anak-anaknya; melainkan  dia lebih mementingkan pengembangan ilmu filsafat dan pengajaran kepada murid-muridnya.

Pada suatu saat ketika dia sedang mengajar murid-murid-nya, oleh karena suatu persoalan yang sepele, istrinya datang memarahinya didepan murid-muridnya.Tetapi filsuf ini tidak menanggapinya dengan serius, akibatnya istrinya itu bertambah marah dan menyiramnya dengan seember air. Hal itu membuat para muridnya terdiam dan tertegun.

Mungkin karena bingung dan mungkin juga agak malu, filsuf  yang sabar ini akhirnya berkata, "Lho…, mengapa kalian semuanya diam, bukanlah sehabis halilintar, biasanya kita akan mendapat-kan hujan” ? Filsuf ini dapat tetap sabar dan tidak marah, malahan dia bisa menganalogikan kejadiannya ini dengan sesuatu hal yang alamiah dan biasa terjadi sehari-hari.

Adakalanya orang-orang disekitar, misalnya anggota keluarga kita, tidak menanggapi dengan baik kesabaran yang kita miliki bagi mereka. Sehingga akhirnya kita sendiri yang dapat terpancing menjadi emosi dan berkata : "Sabar itu ada batasnya…..tahu”! Lalu kita menjadi marah, dan kalau terus di-umbar kemarahan kita itu, maka pasti akan ada banyak kata-kata sia-sia atau yang menyakitkan hati dari apa yang telah kita ucapkan terhadap anggota keluarga kita itu. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya sakit hati bagi kita semua dan tidak saling mengasihi lagi……. Memang tidaklah mudah untuk bisa mengasihi orang-orang yang sulit untuk dikasihi. 

Namun kalau hal demikian terjadi dalam hidup kita, maka ingatlah kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah kita yang maha penyayang, panjang sabar, penuh belas kasihan dan berlimpah kasih dan setia terhadap semua kita umatNya dan bahkan terhadap semua orang. Meskipun ada banyak manusia didunia ini yang masih tetap hidup dalam hawa nafsunya, tidak percaya kepadaNya dan mengejek-ejekNya, tetapi Tuhan tetap sabar kepada semua kita umatNya dan mereka semua. Karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik kepadaNya dan bertobat. (Mazmur 86:15 dan Yakobus 5:11 dan 2 Petrus 3:3-9)

Tuhan menginginkan kita agar kita memiliki buah Roh Kudus yaitu kesabaran, oleh sebab itu Ia sudah memberikan Roh Kudus untuk menolong kita agar dapat selalu hidup dengan penuh kasih terhadap orang-orang disekitar kita, termasuk juga terhadap mereka yang sulit untuk dikasihi atau mereka yang tidak tahu berterima kasih. (Galatia 5:22-23)

Doa kami :

Tuhan Yesus, penuhilah kami selalu oleh RohMu, supaya kami dapat hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan berbuah-buah Roh bagi kemuliaan namaMu. Amin.