“Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasai seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak”. (1 Korintus 9:27)

Untuk renungan kita hari yaitu tentang mengendalikan/menguasai hawa nafsu dan tindakan diri kita, marilah kita belajar daripada salah satu contoh dalam kisah sejarah/biografi Harry Truman, mantan presiden AS yang berusaha mengendalikan emosi/amarahnya dalam hidupnya.

Dia adalah seorang umat Tuhan yang saleh dan dia memiliki suatu aturan dalam hidupnya. Setiap surat yang ditulisnya dengan perasaan marah/emosi, maka sebelum mengirim surat itu ; dia selalu menunda pengirimannya terlebih dahulu diatas mejanya, selama sehari.

Keesokan harinya setelah menenangkan dirinya, kalau dia masih memendam rasa amarahnya, maka Truman akan mengirimkan surat itu.Sebaliknya, kalau keesokan harinya setelah menenangkan dirinya, ternyata amarahnya sudah mereda ; maka dia tidak jadi mengirimkannya.

Ternyata setelah Harry Truman meninggal dunia,  di meja pribadinya istrinya menemukan sebuah laci yang berisi penuh dengan surat-surat yang tidak jadi dikirimnya. Dengan mengendalikan emosinya/amarahnya Harry Truman bisa menghindari peristiwa-putusan yang salah, yang tidak berguna atau yang merugikan hidupnya/dirinya/negaranya.

Demikian juga rasul Paulus-pun dalam hidupnya mengiring Tuhan, dia terus berjuang untuk dapat menguasai tubuhnya/dirinya agar dapat hidup sesuai dengan firman Tuhan dan tidak dikuasai oleh hawa nafsu dan keinginan dagingnya. Dan Paulus dapat menghindari banyak sekali peristiwa/tindakan atau hal-hal yang salah dan merugikan dirinya dihadapan Tuhan.

Oleh hikmat Allah, dia menulis dalam nas tersebut diatas bahwa melatih tubuhnya dan menguasainya adalah sebagai salah satu bentuk pertandingan imannya kepada Tuhan Yesus. Dan rasul Paulus terus melatih tubuhnya dan menguasainya seluruhnya, agar sesudah memberitakan Inijl kepada orang lain, jangan dia sendiri ditolak oleh Tuhan. Kalau tidak demikian, maka dimata Tuhan , dia hanyalah seorang nabi palsu atau seperti serigala  buas yang menyamar seperti domba, yaitu rasul Paulus tidak menghasilkan buah yang baik dalam hidupnya bagi Tuhan. (Matius 7:15-23)

Demikian juga halnya dengan diri kita/hidup kita, sebenarnya ada banyak peristiwa/kesalahan yang dapat kita hindari ; kalau saja hari demi hari kita dapat mengendalikan tubuh kita/diri kita dari hawa nafsu dan keinginan daging kita pada hari itu. (Efesus 4:26) 

Mengendalikan diri kita dari hawa nafsu dan keinginan daging kita adalah salah satu hal yang perlu untuk terus menerus kita jadikan sebagai suatu bentuk pertandingan iman atau perjuangan seumur hidup dalam mengiring/mengikut Tuhan Yesus Kristus.Dengan demikian pada akhirnya, kita akan memperoleh suatu mahkota yang abadi dari Tuhan.

Dalam pandangan Tuhan kita ini lebih hebat dan lebih berharga daripada pahlawan yang merebut kota atau jenderal yang mengalahkan musuh-musuh yang menyerang negrinya. Dan kalau kita bisa menguasai diri kita, maka itu berarti hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus yaitu Roh Allah dalam Yesus Kristus. (Amsal 16:32 dan Galatia 5:23,25) 

Doa kami :

Tuhan Yesus, kami mau untuk dapat hidup dipimpin oleh Roh Mu, jadi tolonglah kami ya Tuhan sebab kami tidak dapat melakukannya sendiri tanpa pertolonganMu, kekuatanMu, hikmatMu dan anugerahMu. Amin.