"Setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya diatas batu" (Matius 7:24)
Untuk memudahkan pengertian akan firman Tuhan tersebut diatas, maka sumbangan cerita dibawah ini akan dapat sedikit memberikan ide / gambaran kepada kita.
Suatu ketika, pada awal abad peradaban, ada seorang pengembara datang ke suatu wilayah di Mississippi, di benua Amerika. Dia tidak menemukan adanya jembatan disana.Dan ketika itu sedang berlangsung musim dingin, dan sungai Mississippi yang akan dilewatinya ternyata diselimuti oleh air sungai yang membeku menjadi es.
Pengembara itu sangat takut ketika dia mau melangkahkan kakinya diatas es, sebab dia tidak mengetahui secara persis berapa ketebalan es yang akan diinjaknya itu.Akhirnya dengan sangat hati-hati, dia mulai merayap & merangkak dengan menggunakan tangannya dan berhasil meliwati setengah dari sungai Mississippi yang lebar tersebut.
Sampai beberapa saat kemudian, dia tiba-tiba melihat ada seseorang yang dengan berani melewati sungai itu dengan mengendarai sebuah kereta kuda yang penuh dengan muatan batu-bara.Pikir pengembara itu : Oh…oh…betapa besarnya percaya orang yang mengendarai kereta kuda itu, kepada air sungai Mississippi yang sudah membeku menjadi es itu ??!!
Marilah kita lebih lanjut membahas penjelasan tentang firman Tuhan tersebut diatas dengan suatu pertanyaan : Seberapa besarkah iman atau percaya kita kepada Tuhan ?? Apakah sebesar iman / percaya pengembara itu terhadap kerasnya air yang membeku di sungai Mississippi, ataukah sebesar iman / percaya orang pengendara kereta kuda yang melintasi sungai Mississippi yang membeku itu ?
Apakah iman atau percaya kita kepada Tuhan hanyalah sebatas percaya di mulut saja ? Jika
seandainya iman / percaya kita kepada Tuhan hanya sebatas percaya di mulut saja, maka iman kita kepada Tuhan hanyalah iman yang kosong atau mati (Yakobus 2:17,20), dan untuk itu haruslah kita malu kepada setan-setan. Kenapa demikian ? Sebab iman mereka lebih besar & lebih berisi daripada iman kita kepada Tuhan. Ketika mereka mendengar nama Tuhan saja, mereka gemetar. (Yakobus 2:19-20)
Lalu bagaimanakah supaya kita dapat membangun iman yang berisi atau iman yang hidup & kuat kepada Tuhan ???
Maka caranya adalah sesuai dengan firman Tuhan diatas adalah kita harus melakukan firmanNya. Jikalau kita membaca Alkitab bahwa “lebih berbahagia memberi daripada menerima” (Kisah Para Rasul 20:35) , maka praktekan-lah firman Tuhan itu dalam hidup kita sehari-hari. Janganlah kita lebih suka menerima daripada memberi. Misalnya : Kalau dikasih uang atau dikasih perhatian atau dikasih hadiah/kado, maka kita bahagia atau senang. Memang pada awalnya adalah demikian, namun lama kelamaan kita akan menjadi terikat atau berhutang budi karenanya terhadap orang yang memberi uang / kado / perhatian itu kepada kita. Dan kita sendiri tidak akan menerima apa-apa dari Tuhan.
Maka caranya adalah sesuai dengan firman Tuhan diatas adalah kita harus melakukan firmanNya. Jikalau kita membaca Alkitab bahwa “lebih berbahagia memberi daripada menerima” (Kisah Para Rasul 20:35) , maka praktekan-lah firman Tuhan itu dalam hidup kita sehari-hari. Janganlah kita lebih suka menerima daripada memberi. Misalnya : Kalau dikasih uang atau dikasih perhatian atau dikasih hadiah/kado, maka kita bahagia atau senang. Memang pada awalnya adalah demikian, namun lama kelamaan kita akan menjadi terikat atau berhutang budi karenanya terhadap orang yang memberi uang / kado / perhatian itu kepada kita. Dan kita sendiri tidak akan menerima apa-apa dari Tuhan.
Sedangkan kalau kita memberi maka kita akan lebih berbahgia daripada yang menerima, kenapa ? Karena dengan memberi, maka kita sendiri akan diberi imbalannya oleh Tuhan sendiri dengan suatu takaran yang baik, digoncangkan, & dipadatkan dan akan ditumpahkan kedalam ribaan kita atau kantong kita.(Lukas 6:38)
Misalnya: Kita memberi perhatian atau kasih/belas kasihan dengan tulus ikhlas & sukacita, maka kita sendiri pasti akan menerima lebih banyak perhatian dari Tuhan melalui sesama kita atau melalui hal-hal atau kejadian lainnya. Demikian juga halnya kalau kita memberi uang, atau hadiah/kado dan lain-lain. Tetapi, tentunya janganlah kita memberi dengan motivasi yang demikian yaitu ingin menerima sesuatu imbalan yang lebih dari Tuhan. Sebab jika demikian halnya, maka kita tidak akan menerima apa-apa sebagai imbalannya dari Tuhan. Sebab Tuhan mengetahui, menguji, menyelidiki isi hati dan maksud kita yang sebenarnya. (1 Tawarikh 28:9 dan Amsal 16:2 dan Wahyu 2:23)
Selamat mencoba, maka kita pasti akan melihat buktinya yang nyata bahwa Tuhan sungguh-sungguh ada dan maha kuasa dan maha baik !!! Sebab Yesus Kristus adalah Tuhan, Allah dan Bapa kita yang baik dan murah hati. (Lukas 6:36)
Doa kami :
Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk dapat menjadi pelaku firmanMu, sehingga iman kami kepadaMu dapat bertumbuh menjadi kuat, bertambah dan menjadi lebih sempurna karenanya. Amin.