".....delapan tahun lamanya dia memerintah di Yerusalem. Ia meninggal dengan tidak dicintai orang ". (2 Tawarikh 21:20)
Alkitab dalam nas tersebut diatas mencatat tentang kisah raja Yoram yang degil, menolak Tuhan dan menyembah berhala & allah-allah lain. Sehingga selama hidupnya dia penuh dengan masalah & pemberontak-kan dan akhirnya dia mati tanpa kasih dari rakyatnya ataupun saudaranya.
Contoh : Ada suatu kisah nyata sehubungan dengan kisah raja Yoram tersebut diatas.
Seorang kenalan memberitahu-kan saya bahwa kakak laki-lakinya, kawan saya, telah meninggal dunia. Ketika mendengar kabar itu saya sangat terkejut & sedih, kenalan saya itu berkata bahwa "Kami memang tidak mengumumkannya, sebab kakaknya itu tidak pernah peduli kepada siapa-pun dan tidak seorang pun peduli kepadanya."
Semula saya terperangah mendengar perkataannya itu, tetapi kemudian saya teringat akan khotbah yang pernah saya dengar beberapa waktu yang lalu. Dan khotbah itu berjudul "Orang yang Tidak Dikasihi Siapa Pun".
Dalam kitab 2 Tawarikh 21 :4-20, kita para umat Tuhan dapat membaca tentang kisah orang itu, dia adalah Raja Yoram,raja bangsa Yehuda keturunan raja Daud.
Di awal pemerintahannya, dia membunuh semua saudara-saudara kandungnya dan beberapa pembesar bangsa Yehuda yang mungkin dapat menjadi saingannya menjadi raja. Ia memimpin/menyesatkan bangsanya yaitu bangsa Yehuda kepada pemujaan pada berhala & allah2 palsu. Selama 8 tahun pemerintahannya, dia selalu diliputi masalah/pemberontakkan dari suku Edom dan suku Libna, dan akhirnya pada usia yang relatip muda yaitu 40 tahun dia mati, disebabkan oleh penyakit parah & tidak dapat disembuhkan yaitu penyakit usus yang parah sampai ususnya keluar dari perutnya. Akhirnya raja Yoram mati dengan tidak dicintai orang, dan sebelum matinya dia mengalami penderitaan yang hebat selama dua tahun.
Bahkan dia juga tidak dikuburkan secara terhormat dalam pekuburan raja-raja, dia hanya dikuburkan di pekuburan umum saja di Yerusalem.Sungguh suatu kisah yang mengenaskan. Tidak ada seorang pun yang merasa kehilangan atas kematian Yoram, sebab dia adalah seorang yang kejam, egois dan tidak mengenal Allah.Alkitab memberikan catatan pendek yang tragis tentang dirinya, yaitu selama hidupnya raja Yoram telah meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyangnya yaitu raja Daud. Raja Yoram telah melakukan apa yang jahat di mata Tuhan". (2 Tawarikh 21:6).
Jadi ingatlah, bahwa keakraban hubungan kita dengan Allah dan sesama, akan menentukan besar kecilnya rasa kehilangan yang dirasakan oleh mereka yang ditinggalkan, pada saat kita meninggal.
Selanjutnya dengan terus berusaha hidup menyenangkan Allah, dan menunjukkan kasih kepada sesama ; maka ada banyak orang akan merasa kehilangan, pada saat kita meninggalkan panggung duniawi yang fana ini. Demikian ditulis oleh salah seorang penulis buku rohani Herb Van der Lugt .Demikian pula sebagaimana kita kehendaki supaya orang perbuat kepada kita, perbuatlah juga demikian kepada mereka. (Lukas 6:31)
Misalnya : Jikalau kita ingin orang lain berbuat suatu kebaikkan yang membahagiakan kita, maka kita perlu terlebih dahulu berbuat demikian bagi mereka. Dan hal ini kita perlu lakukan setiap kali kita memulai suatu hari yang baru dalam hidup kita .
Doa kami :
Tuhan Yesus, tolonglah & mampukanlah kami untuk dapat menjadi saluran berkatMu dan kasihMu bagi saudara dan sesama kami. Amin.