"Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah,melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara". (Efesus 6:12)
Ada seorang anggota katekisasi bertanya setelah membahas ayat firman Tuhan tersebut diatas.
“Koq, peperangan orang kristen itu aneh ? Biasanya jikalau manusia bentrok, bertengkar atau berperang, maka dia bertengkar/berperang dengan sesama manusia juga yang kelihatan.
Kemudian untuk menghadapi pepeperangan/pertempuran tersebut, maka mereka masing-masing mempersiapkan dirinya dengan belajar ilmu bela diri, memakai persenjataan militer dan lian-lain untuk membela diri ataupun untuk menyerang & menjatuhkan lawannya. Kalau mereka saling tidak mau menyerah, maka akibatnya akan timbul banyak korban pertempuran/peperangan. Yang mati atau terluka atau cacat, atau kerugian material dan lain-lain, seperti halnya yang terjadi dengan peperangan di Timur Tengah.
Tetapi dalam firman Tuhan diatas, ternyata dikatakan bahwa peperangan orang yang percaya kepada Tuhan, sangatlah berbeda dengan bentrokan atau peperangan biasa.
Ya! Memang cara hidup kita sebagai para pengikut Tuhan dalam menghancurkan musuh berbeda-beda. Apalagi jikalau kita berhadapan dengan musuh yang tidak kelihatan & yang paling berbahaya ; maka tentunya caranya-pun haruslah berbeda.
Misalnya : Jika kita bentrok hebat, bertengkar/berperang dalam rumah tangga yaitu dengan pasangan hidup kita. Katakanlah pasangan kita selingkuh dengan orang lain, dan kita memergokinya. Dalam hal ini, apakah kita akan menggunakan cara peperangan militer, misalnya dengan membantingnya atau memukulnya, atau menjatuhkannya dengan tangan kita ; karena kita lebih kuat & mahir dengan ilmu bela diri ? Atau bahkan kita akan mencelakainya / membunuhnya dengan mengunakan pisau atau golok, senjata api dan lan-lain ?
Tentunya tidak demikian bukan ? Boleh-boleh saja menggunakan cara yang demikian, seperti juga banyak telah diberitakan di televisi, surat kabar dan lain-lain. Tindakan sedemikian itu dilakukan, sebab mereka tidak bisa menguasai iri hatinya atau cemburunya atau emosinya yang meledak. Tetapi tentunya pasti akan ada konsekwensinya yaitu kita akan dihukum oleh pengadilan dan dipenjara yang setimpal dengan perbuatan kita sebab telah jatuh korban yaitu pasangan hidup kita tersebut. Malahan kalau ada korban yang mati, maka selain dihukum dibumi, dan Tuhan pun akan membalas perbuatan kita dengan setimpal.
Tetapi kalau kita mau sungguh-sungguh mencari akar permasalahannya, maka biasanya suami atau istri kita berselingkuh lebih banyak disebabkan oleh masalah-masalah yang lainnya. selain masalah fisik. Misalnya, si istri tidak puas terhadap suaminya sebab suaminya itu mata keranjang, atau karena suaminya malas bekerja, sehingga si istri sendiri yang harus menafkahi, mengurusi anak-anaknya & suaminya. Atau alasan lainnya adalah karena pendapatan suaminya yang pas-pas an, tetapi si istri hobbinya selalu berbelanja yang berlebihan, sehingga akibatnya mereka selalu kekurangan uang dalam rumah tangganya, mereka mesti berhutang atau meminta kepada orang tua, dan berbagai alasan lainnya.
Semua masalah ini kalau didiamkan sedikit demi sedikit, dan tidak dibicarakan/dicarikan solusinya dengan terbuka, tenang & sesuai firman Tuhan, maka masalah ini terus terpendam dalam hati, pikiran & emosi masing-masing. Dan kalau didomplengi oleh roh jahat yang bekerja melalui hati, pikiran & emosi masing-masing, maka pada waktunya pasti akan meledak. Katakanlah karena kekurangan uang, seseorang dapat mencuri, korupsi, merampok dan lain-lain. Demikian juga karena cemburu, orang juga dapat membunuh, seperti contohnya bekas Ketua KPK yang sekarang sedang menjalani hukumannya di penjara.
Mungkin anggota katekisasi yang diatas juga berpikir demikian : Bagaimanakah caranya kita bisa melakukan perlawanan terhadap roh jahat yaitu musuh yang tidak kelihatan tersebut ? Pertanyaan semacam itu adalah logis, sebab iblis & roh jahat pengikutnya jarang berhadapan dengan kita secara fisik, namun seringkali dia mengalahkan kita melalui hal-hal yang tidak kelihatan. Mereka selalu menggunakan pikiran, hari, emosi, keinginan kita, atau menggunakan hati, pikiran, emosi & keinginan orang lain/pasangan hidup kita untuk menjatuhan kita. Meskipun kadang-kadang mereka juga dapat menyerang kita secara langsung.
Dalam masalah yang seperti inilah, kita harus melawan dan menang terhadap tipu daya iblis.
Kembali pada pertanyaan anggota katekisasi diatas, oleh karena peperangan kita adalah peperangan yang "aneh", maka Tuhan juga memperlengkapi / mempersenjatai kita dengan peralatan yang "aneh". Maksudnya "aneh" disini adalah bagi orang duniawi. Tuhan memerintahkan kita supaya berdiri teguh dan menggunakan seluruh perlengkapan senjata –Nya. (Efesus 6:13-18) Kita tidak membahasnya disini, mungkin kita akan dapat membahasnya dalam kesempatan yang lain.
Doa kami:
Tuhan Yesus, buatkah kami mengerti, dapat mengenakan seluruh perlengkapan senjataMu dan menggunakannya, dalam menjalani perjalanan hidup kami yang penuh dengan bahaya/serangan musuh. Amin.