"Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya : Ikutlah Aku ! Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia". (Matius 9:9)
Kehidupan ini merupakan suatu proses yang panjang & melelahkan. Rasa was-was, kuatir, takut, susah selalu menjadi teman hidup kita. Hal yang demikian, juga seringkali dialami oleh kita sebagai para pengikut Tuhan Yesus Kristus. Selalu ada rasa was-was, takut, kuatir, susah, ketika kita diperhadapkan dengan masalah/persoalan hidup yang sulit & berat. Takut kehilangan pekerjaan, takut pernikahan kita tidak bertahan, takut anak kita bergaul dengan orang yang salah, takut jika gaji tidak cukup dan lain-lain. Pada waktu-waktu seperti itulah, diperlukan suatu iman yang sungguh-sungguh kepada Tuhan & takut kepadaNya.
Jikalau kita selalu mengikut-sertakan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita, maka kita pasti akan mempunyai kemampuan/kekuatan untuk menjalaninya. (Filipi 4:13)
Bagaimana caranya ?
Selain memiliki iman kepada Tuhan, yang perlu kita lakukan juga adalah menjalani hidup ini dengan penuh takut akan Tuhan. Maka Tuhan akan menunjukkan jalan keluarnya atau jalan mana yang harus kita pilih. Selain itu, dengan hidup takut akan Tuhan, maka hidup kita juga akan diberkati Tuhan, selalu dalam kebahagiaan, dan anak cucu kita akan mewarisi bumi/berkecukupan hidupnya dalam segala sesuatu. (Mazmur 25:12-13)
Bagaimana kita bisa hidup dengan penuh takut akan Tuhan ?
Untuk itu, janganlah kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan firman Tuhan, bersikap sombong, bertingkah laku jahat, suka berdusta & menipu, serta berbuat curang terhadap sesama. (Amsal 8:13)
Janganlah kita mau menjadi seperti anjing yang nakal. Ketika diajak pergi/jalan-jalan oleh tuannya, dia lebih suka memberontak/menari-narik tali yang dipegang tuannya untuk dapat pergi menempuh jalan yang diingininya. Dia tidak percaya bahwa tuannya mempunyai tujuan/sesuatu yang lebih baik daripada kemauannya. Anjing itu menolak pimpinan tuan-nya, dia bertindak seolah-olah dialah yang berhak mengatur/memutuskan kemana dia mau pergi.
Jadi dalam hal ini sebenarnya "siapa yang ikut siapa"?
Dalam hal ini, anjing itu-lah yang memimpin tuannya & mengajaknya tuannya pergi/jalan-jalan, dan bukan tuan sang pemilik anjing yang memimpin & mengajak ajing itu pergi/jalan-jalan.
Ini benar-benar terbalik !! Ada banyak diantara kita, para pengikut Tuhan, lebih sering membuat rencana sendiri tanpa menyertakan Tuhan dan bertindak tanpa mencari kehendak-Nya terlebih dahulu. Sikap yang seperti itulah akan menjadi jerat & membuat kita jadi mangsa yang empuk bagi si jahat. Dan jikalau kita tidak mau bertobat & berbalik kepada Tuhan, maka pada akhirnya Tuhan akan membiarkan kita berada dalam kedegilan hati kita dan membiarkan kita berjalan mengikuti rencana kita sendiri. (Mazmur 81:11-13)
Untuk itu, lebih baik kita mengikuti contoh perjalanan hidup dari rasul Petrus dalam mengikut Tuhan. Meskipun pada tahap-tahap awalnya sebagai pengikut Tuhan, dia sering mengikat pinggangnya sendiri dan berjalan kemana saja yang dia kehendaki, misalnya menangkap ikan, membetulkan perahu & jala-jala, dan berkumpul dengan teman-temannya & keluarganya dan lain-lain. Namun ketika dia sudah menjadi dewasa rohaninya sebagai pengikut Tuhan, dia bertobat lalu berpaling kepada Tuhan & mengikutNya dengan sepenuh waktu & sepenuh hati. Sehingga Petrus dipercayakan Tuhan untuk menggembalakan domba-dombaNya dan memberitakan Injil Tuhan Yesus Kristus kemana-mana sesuai dengan perintahNya. Meskipun di akhir tugas pelayanannya dia harus mengulurkan tangannya & membiarkan dirinya untuk dibawa ke tempat yang dia tidak kehendaki. Tetapi Petrus tetap tidak mau menyangkal imannya kepada Yesus Kristus, sehingga akhirnya dia dianiaya oleh sebab kebenaran sampai mati disalib. (Yohanes 21:18)
Jadi apabila kita bersedia untuk senantiasa hidup dengan takut akan Tuhan, mengikuti jalan Tuhan & rencanaNya, dan bahkan tetap taat & setia kepadaNya sekalipun dibawa ke tempat yang tidak kita sukai; misalnya diberi tugas untuk melayani pekerjaan Tuhan di gereja sepanjang hari minggu atau mengunjungi orang-orang sakit & mendoakan mereka atau membantu orang-orang yang membutuhkan & kekurangan, mengusir setan-setan dari orang-orang yang kerasukkan roh jahat, memberitakan Injil Kristus kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan dan lain-lain ; maka itu berarti kita telah sungguh-sungguh menjadi pengikut Tuhan seperti rasul-rasul dan para muridNya, antara lain Matius, Petrus dan Stefanus dan lain-lain.
Doa kami :
Tuhan Yesus, penuhilah kami dengan roh takut akan Engkau dan teguhkanlah iman percaya kami kepadaMu. Amin.