"Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku : kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya". (Efesus 5:33)
Herbert & Zelmyra Fisher dari North Carolina-Amerika Serikat, dinobatkan dalam Guiness World Record, sebagai pasangan yang menikah paling lama di dunia saat ini. Mereka telah menikah selama 86 thn, sekarang masih bersama & tetap saling mencintai. Herbert 105 thn & istrinya Zelmyra 102 thn. Dalam suatu kesempatan mereka membagikan beberapa kiat2 dalam kehidupan perkawinan mereka yang langgeng yaitu:Saling menghormati, saling mendukung, saling mengampuni, terus berkomunikasi, saling memperhatikan & mengasihi pasangannya dengan sepenuh hati.
Ketika hubungan sedang kurang baik, mereka ingat : bahwa pernikahan bukanlah suatu kontes atau pertandingan. Jadi janganlah menilai siapa yang lebih benar atau siapa yang lebih baik. Tuhan telah menetapkan kami berdua bersama dalam satu tim untuk memenangkan pertandingan dalam pernikahan.
Sebagai umat Tuhan, jika kita membaca kiat-kiat perkawinan mereka ini, maka sebenarnya tidaklah ada sesuatu yang baru atau yang spektakuler. Tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa mereka telah melakukan apa yang mereka katakan dan membuktikannya. Adanya perhatian, menyiapkan waktu untuk kebersamaan, saling menghargai, saling mengampuni, membuat setiap anggota keluarga dapat menikmati keberadaan mereka dengan sukacita.
Firman Tuhan dalam nas tersebut diatas, sudah merangkum semua kiat-kiat yang diberitahukan oleh kedua suami istri diatas. Yang penting adalah dengan konsisten dan dengan konsekwen, yaitu dengan setia, tunduk & taat melaksanakan firman Tuhan tersebut sepanjang umur hidup kita. Sebab apa yang telah dipersatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan manusia. (Markus 10:6-9) Jikalau salah satu pihak yaitu suami atau istri, tetap juga menceraikan juga pihak yang lainnya apapun alasannya ; maka akan berlakulah hukum Tuhan bagi dia, yaitu dimata Tuhan, orang itu adalah penzinah ! Dan penzinah akan dihakimi Allah. (Markus 9:11 dan Ibrani 13:4)
Bagi kita selaku pengikut Tuhan, suatu perkawinan yang langgeng sampai akhir hidup kita, bukanlah sebagai sesuatu yang perlu dibanggakan atau dimasukkan/dicatat kedalam Guiness World Record, melainkan sudah merupakan sesuatu keharusan. (Markus 10:6-9)
Dalam nas tersebut diatas dikatakan bahwa si suami diminta untuk mengasihi isterinya seperti dia mengasihi dirinya sendiri. Bahkan dalam ayat firman Tuhan yang lain, Ia meminta kita agar kita mengasihi istri kita sebagaimana Tuhan Yesus Kristus telah mengasihi jemaatNya dan menyerahkan/mengorbankan diriNya bagi jemaatNya. (Efesus 5:25)
Jadi para suami diminta untuk mengasihi istri dan rela berkorban sampai mati bagi istri mereka.Demikian juga sebaliknya dalam firman Tuhan tersebut diatas, diminta agar para isteri hendaklah menghormati suaminya, bahkan tunduk kepada suaminya sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. (Kolose 3:18)
Contohnya : Ketika si istri marah-marah atau ngomel-ngomel atau berkata-kata yang menyinggung perasaan si suami, maka si suami harus tetap mengasihi istrinya. Dia tidak boleh membalas mengomel atau membentak atau berlaku kasar atau menyakiti istrinya.Sebaliknya juga, ketika suaminya nganggur atau stress diam dirumah karena sudah pensiun atau dipecat dari pekerjaan atau usahanya gagal, maka si itri juga tidak boleh menghina suaminya atau sombong terhadap suaminya sebab si istri punya penghasilan lebih banyak dari suaminya. Dalam hal ini si istri harus tetap menghormati suaminya, bahkan terus menolong serta menguatkan semangat suaminya untuk bangkit kembali. Sebab firman Tuhan yang tersebut diatas juga sudah mengatakannya, yaitu si istri harus tetap menghormati suaminya.
Jikalau kita bisa membangun dan mempertahankan suatu keluarga yang rukun dan damai, maka berkat Tuhan dan kehidupan yang bahagia & damai sejahtera, pasti akan datang berlimpah atas keluarga kita tersebut. (Mazmur 133:3)
Doa kami :
Tuhan Yesus, jadikanlah kami keluarga yang rukun, saling mengasihi, rela berkorban dan salin mendoakan dan mengampuni. Amin.